Sabtu, 30 Juli 2011

Lewat Doa Pertemuan Kita

         
                Wahai calon suamiku, yang akupun belum tahu nama dan melihat wajah teduhmu..
Sekeping rasa yang kurasa, ada keinginan agar segera kau jemput adalah sebuah kewajaran, ditengah pergulatan fitnah duniawi yang kurasa semakin memberatkan. Dan akupun tak tahu kapankah kita akan benar-benar berjumpa. Namun biarkanlah dalam rasa rindu itu, kita bertemu dalam bait-bait doa kita kepada Sang Pencipta. Memohon kepadaNya, agar kita selalu didekatkan dengan keistiqomahan, berkawan dengan ketakwaan.
                Wahai calon suamiku, yang akupun belum tahu nama dan melihat wajah teduhmu
Aku merasakan fitnah dunia kian menyayat hatiku, setan begitu canggih merayu dan menipu daya. Apakah engkau merasakan hal yang sama denganku? Sungguh aku berusaha dengan sekuat tenaga menjaga iman, menjaga izzahku, menjaga kesucian hati dan ragaku. Bagaimana denganmu? Akankah engkau melakukan apa yang kulakukan. Akankah engkau begitu menjaga sikap dan pergaulanmu. Dan aku berharap engkau lebih baik dariku, tak pernah memberikan peluang sedikitpun kepada setan untuk mengganggu apalagi merayu menipumu. Karena kelak engkaulah imamku.
                Wahai calon suamiku, yang akupun belum tahu nama dan melihat wajah teduhmu
Lewat doa-doa dipenghujung sholatlah kita bertemu sekarang, aku meminta kepadaNya, agar kita dijauhkan dari penyakit hati yang merusak iman. Bagaimana kabar dakwahmu di medan juangmu di sana? Apakah kau begitu kuat menjalani semuanya, apakah engkau tetap bersemangat meskipun berat pundak yang menjdi amanahmu? Apakah kau akan bersikap menjauh dari mengeluh meskipun sebenarnya ingin sekali mengeluh. Andai kau tahu, terkadang aku begitu rapuh menghadapi tantangan dakwah di sini, sungguh berat yang kurasakan, ingin rasanya berbagi denganmu, bila engkau telah halal untukku. Tapi syukur Alhamdulillah, aku punya banyak saudara di sini, banyak akhwat yang bisa kuajak berbagi dan menguatkan langkahku sehingga aku bisa tetap tegar berjuang, dan berusaha menjauh dari sakit-sakitnya hati yang mengkhawatirkan... subhanallah
                Wahai calon suamiku, yang akupun belum tahu nama dan melihat wajah teduhmu
Lewat lantunan doa-doa kita dipertemukan sebelum saatnya nanti kita bertemu dalam suasana yang indah, sebuah momentum yang menyejarah, setidaknya dalam kehidupan kita. Semoga Allah mempertemukan kita dalam proses yang benar, sebuah ikatan yang penuh kebarokahan. Sembari menunggu, biarkan aku berjuang di sini, biarkan aku menikmati perjuangan yang indah ini. Berjuang bersama saudara-saudara seiman, untuk Islam. Dan pasti kuharap engkaupun demikian. Biarkan aku menjaga diriku dengan jilbab syar’iku, agar terjaga diriku, harga diriku, dan akupun berharap engkaupun sangat menjaga hijabmu dengan mereka muslimah-muslimah. Dan marilah kita berjuang bersama sekarang, meski kitapun tak saling mengenal dan mengetahui, mari kita berjuang bersama, di medan juang masing-masing. Dan bila telah tiba waktunya nanti, semoga aku telah siap untukmu begitupula sebaliknya, engkau telah siap untukku..

0 komentar:

Posting Komentar