LDK sangat erat kaitannya dengan lembaga kaderisasi, karena memang LDK pada mulanya didirikan untuk mengkader para mahasiswa agar memiliki pemikiran dan kapasitas seorang muslim yang komprehensif. Dalam perkembangannya LDK beralih peran sebagai lembaga syiar Islam. Berbagai agenda terus dilakukan. Terkadang alih fungsi ini berdampak “kebablasan” di beberapa wilayah. Roda syiar berjalan, sedangkan basis pembinaan tidak terperhatikan.
Inilah yang menjadi sebab mengapa beberapa LDK mengalami krisis kepemimpinan pada tahun-tahun tertentu. Sejatinya LDK harus bisa memastikan sistem kaderisasi bisa berjalan dengan baik dalam keadaan apapun. Karena kaderisasi yang baik akan berperan besar sebagai dinamo dakwah kita.
Mengapa saya berbicara sistem, karena dengan sistem lah, sebuah LDK bisa membentuk kader kader yang solid dan militan setiap saat. LDK tidak boleh berorientasi pribadi atau ketokohan. LDK tidak boleh punya tokoh sentral yang di ibaratkan “pahlawan” bagi LDK tersebut. LDK harus mampu membentuk banya kader hebat di setiap waktu.
Bagaimana LDK melakukan sistem kaderisasi ?. Pada dasarnya ada 4 tahap kaderisasi yakni, tahapan perkenalan, pembentukan, pengorganisasian, dan tahapan eksekusi. Empat tahapan ini adalah sebuah siklus yang membentuk seorang objek dakwah agar di masa yang akan datang siap menjadi subjek dakwah
Perkenalan ( ta’aruf )
Pandangan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda. Memberikan kesan yang baik terhadap LDK adalah tahap awal yang dijalankan. Kesan yang baik ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan pelayanan kepada mahasiswa, atau dengan agenda syiar kampus. Pada tahap perkenalan ini , LDK mempunyai peran dalam untuk membuat mahasiswa menjadi mengetahui apa-apa yang belum diketahui terkait islam, atau dengan kata lain dari bodoh menjadi pintar. Dari yang belum mengetahui menjadi mengetahui. Membuat mahasiswa berkata “oh”. Pada hal-hal yang didapat. Pendekatan yang dilakukan memang seperti agenda syiar, karena ta’lim dan tabligh bisa menjadi media untuk memperkenalkan LDK.
Tahapan perkenalan sangat berpengaruh terhadap pemahaman dan kontribusi beliau ketika sudah masuk LDK, dalam tahapan ini kita perlu memberikan gambaran umum yang jelas sehingga calon kader memiliki orientasi yang jelas dalam mengikuti pembinaan Islam. Tidak ada parameter yang berlebihan dalam tahapan ini. Mahasiswa yang dulu belum mengetahui bahwa sholat itu wajib, menjadi tahu bahwa sholat itu wajib, mahasiswa yang belum tahu bahwa puasa itu wajib menjadi tahu. Belum perlu sampe tahapan melaksanakan. Dengan harapan, setelah mahasiswa mengetahui urgensi dari beberapa hal tentang Islam , membuat mereka tertarik untuk mendalami dengan mengikuti permentoringan.
Poin penting dalam tahapan ini adalah tindak lanjut dari agenda syiar yang dilakukan. Peran data sangat penting disini, dimana LDK bisa mempunyai absensi peserta ta’lim atau agenda syiar, dan menindaklanjuti dengan agenda pembinaan rutin ( mentoring ) yang diadakan oleh LDK. Bentuk lain dari penindaklanjutan adalah dengan membuat stand pendaftaran kegiatan mentoring di setiap event dakwah, dan cara yang baik lainnya, adalah dengan menjadikan dakwah fardiyah sebagai kebiasaan kader dimana. Sehingga setiap kader kita bisa berperan aktif dalam mengajak mahasiswa muslim untuk mengikuti mentoring ( pembinaan rutin ). Pendekatan dengan diskusi langsung juga bisa dilakukan untuk orang yang sudah berpengaruh atau sudah punya landasan pemikiran yang kuat.
Pembentukan ( takwin )
Membentuk seorang kader yang seimbang dari segi kemampuan dirinya. Membentuk kader ini perlu waktu yang cukup lama dan berkelanjutan. Membuat mekanisme dan sistem pembentukan yang jelas, bertahap dan terpadu bagi kader akan menghasilkan kader yang kompeten dan produktif. Oleh karena itu pelaku kaderisasi atau dalam hal ini tim kaderisasi LDK diharapkan bisa memberikan asupan ilmu yang luas dan tidak terbatas, serta seimbang antara ilmu dan amal. Berikut akan dijelaskan berbagai dimensi yang perlu dipahami dan dibina terhadap seorang kader.
Diniyah. Diniyah disini dimaksudkan pemahaman ajaran Islam dasar, seperti penjelasan tentang aqidah yang bersih dan lurus, pengajaran bagaimana ibadah yang benar,diutamakan ibadah wajib dijalankan dengan konsisten lalu meningkat ke membiasakan ibadah sunnah. Selanjutnya terkait dasar-dasar fiqih Islam dan berbagai hukum kontemporer yang ada. Penguatan dari sisi akhlak yang baik perlu di biasakan pada dimensi ini. Pembentukan kader yang berkepribadian Islam komprehensif diharapkan bisa di penuhi di dimensi ini.
Qur’aniyah. Memberikan pengajaran akan dasar-dasar Al Qur’an, disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan kader yang ada. Tahapan pengajaran ini bisa dimulai dari tahap pra-tahsin,tahsin, dan tahfidz. Bila keadaan memungkinkan Tafsir qur’an juga bisa dilaksanakan. Besar harapan kader LDK sangat dekat dengan Qur’an, karena memang semua yang disampaikan dalam berdakwah akan bersumber pada Al Qur’an. Kedekatan kader pada Qur’an pula yang akan membuat dakwah ini berkah dan di rahmati Allah. Kader diharapkan bisa mengaji atau membaca Qur’an dengan tajwid yang benar. Jika bacaan Qur’an sudah baik, kader diharapkan bisa memulai menghafal Al Qur’an.
Manajemen Organisasi. LDK adalah lembaga dinamis yang memerlukan kader yang bisa bergerak produktif dan terus menerus. Kader LDK haruslah kader yang baik dalam memanajemen diri dan organisasi. Penanaman dasar-dasar organisasi sejak dini dengan harapann kader tidak bingung ketika sedang menjalankan amal dakwah. Isi dari dimensi ini seperti dasar-dasar kaderisasi, manajemen waktu, manajemen konflik, manajemen rapat, syiar efektif, fung rising, pengelolaan organisasi dan lainnya. Isi dari dimensi diharapkan bisa menjadi bekal untuk diri sendiri dan organisasi dakwah.
Softskill. Kader LDK dituntut memiliki keahlian khusus yang bisa menunjang pergerakan dakwah LDK dan di masa yang akan datang diharapkan bisa juga berguna untuk dirinya. Contoh penerapan pembentukan softskill untuk kader, seperti pelatihan membawa mobil dan motor, cara desain dengan corel draw atau adobe photoshop,publik speaking, training manajemen aksi, memasak, memasang spanduk dan umbul-umbul, pelatihan multimedia seperti web dan blog, olahraga dan bela diri, bahasa Inggris dan bahasa arab dan kemampuan pendukung lainnya yang sekiranya dibutuhkan untuk kader.
Kepemimpinan. Manusia diciptakan Allah sebagai pemimpin, begitupula kader LDK yang nantinya akan memimpin pos-pos dakwah di manapun. Seorang kader dakwah harus siap memimpin jika kondisi menghendaki beliau sebagai pemimpin. Jiwa seorang pemimpin ini tidak bisa dibangun secara instan. Seorang pemimpin perlu kuat dari segi visi dan komprehensif dalam melihat sesuatu, pemimpin juga butuh kekuatan komunikasi dan kharisma yang kuat, pemimpin butuh memiliki jiwa empati dan baik dalam berkerja sama, pemimpin juga harus bijak dalam mengambil kebijakan. LDK harus bisa mencetak banyak pemimpin, karena kader LDK tidak hanya akan memimpin di LDK saja, akan tetapi kita juga perlu menyiapkan kader yang akan pemimpin di wilayah dakwah lain.
Wawasan. Seorang yang berilmu lebih baik ketimbang yang tidak berilmu. Ilmu dalam hal ini tidak dibatasi dalam hal ilmu agama saja. Kader LDK perlu memahami dasar-dasar ilmu politik, sosial, hukum, budaya dan ekonomi. Kekuatan dan luasnya wawasan yang dimiliki oleh kader dakwah akan memudahkan proses keberterimaan seorang kader di masyarakat dan memudahkan amal dakwah yang dilakukan oleh kader. Kekuatan wawasan ini pula yang akan membuat kader lebih bijak dan tepat dalam mengambil keputusan.
Dimensi-dimensi pembinaan ini perlu diberikan secara jelas, bertahap dan terpadu. Dengan memebrikan banyak wawasan bagi kader LDK, sama dengan membangun aset dalam bisnis. Aset terbesar LDK adalah kader yang produktif. Flow dari rangkaian pembinaan ini harus bisa disusun dengan tepat agar memberikan sebuah formulasi kaderisasi yang terbaik. Mekanisme pendukung dari tahapan ini adalah form evaluasi rutin per kader, sehingga kita bisa mengetahui tingkat partisipasi kader dalam pembinaan serta menguatkan basis penjagaan dalam kelompok kecil yang sering kita kenal dengan mentoring. Mentoring akan berfungsi sebagai kelompok penjagaan terkecil dari sebuah LDK. Pada tahapan pembentukan ini, ilmu yang sudah didapatkan diharapkan sudah bisa menjadi pemikiran dan gagasan yang kuat bagi kader dan siap untuk mengamalkannya.
Penataan / Pengorganisasian ( Tandzhim )
Setelah kader dibina, mulailah LDK menata potensi potensi kader menajdi sebuah untaian tali pergerakan yang harmoni. Setiap kader mempunyai kelebihan masing-masing. Ada kader yang pandai menghafal Qur’an, maka jadikanlah ia sebagai pengajar tahsin dan tahfidz. Ada kader yang gemar aksi atau demonstrasi, maka tempatkanlah ia di garda politik. Ada kader yang gemar mengadakan kegiatan, maka tempatkanlah ia di kepanitiaan. Ada kader yang hanya gemar belajar, maka proyeksikan ia agar menjadi asisten dosen dan ketua lab di masa yang akan datang. Ada kader yang suka bertualang, maka tempatkanlah ia sebagai relawan sosial LDK. Ada kader yang senang berpikir, maka tempatkanlah ia sebagi tim strategis. Ada kader yang gemar menggambar, maka tempatkanlah ia sebagai tim desain LDK. Kader harus ditempatkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Walaupun seorang pimpinan LDK punya wewenang untuk menempatkan kader sesuai dengan harapan pimpinan, akan tetapi menempatkan kader sesuai keinginan dan potensi akan menghasilkan sebuah kesinambungan dakwah yang harmoni dan tidak terjadi pembunuhan karakter kader. Pemahaman ini perlu di pahami, bahwa kader kita adalah manusia, bukan mesin yang bisa dipindah-pindah sesuai dengan keinginan pengguna. LDK harus mampu memanusiakan manusia. Kalo memang harus ada yang berkorban di LDK, maka pemimpin lah orang paling tepat. Kader adalah objek dakwah untuk pimpinan LDK.
Kader dengan amanah , seperti tumbuhan dengan habitatnya. Kaktus tidak mungkin hidup di pantai dan rumput laut tidak mungkin hidup di padang pasir. Begitulah analogi kader, jika pimpinan memaksakan seorang kader ditempatkan di tempat yang tidak sesuai, maka pembunuhan karakter akan terjadi. Penyediaan ladang beramal dari LDK pun harus ditambah seiring bertambahnya kader. Ada beberapa LDK yang menyesuaikan komposisi dan bentuk struktur organisasi dengan jumlah kader, atau bisa juga dengan memberikan kader tempat beramal di lembaga lain, sebutlah mahad kampus, BEM, himpunan, Unit mahasiswa dan sebagainya.
Poin paling penting adalah bagaimana kader dakwah bisa memiliki amanah di mana pun, dengan catatan, kader selalu melakukan setiap hal dengan paradigma dakwah yang baik. Dimanapun anda berada frame dakwah harus tetap terinternalisasi. Kenapa kebijakan seperti itu yang dikembangkan ?. Karena LDK harus mampu menyediakan kader yang bisa mengisi berbagai pos di masa yang akan datang. Dalam tahapan yang sudah lanjut, terutama untuk LDK yang sudah stabil. Kader diharapkan selalu memiliki empat peran dalam satu waktu, yakni ;
Mentor ( pembina ), seorang kader LDK harus aktif membina dan dibina. Dengan membina kelompok mentoring rutin, atau mengisi ta’lim rutin. Peran ini adalah peran murni seorang da’i yang diharapkan bisa menjadi peran utama kader dakwah
Penentu kebijakan strategis ( syura ), kader didik untuk bisa memimpin dan berpikir. Oleh karena itu kader harus mempunyai tanggung jawab sebagai anggota syura ( rapat strategis ) di lini yang sesuai dengan kapasitas kader saat itu. Dengan berpikir strategis ini diharapkan kader terbiasa untuk berpikir startegis dan komprehensif, sekaligus menumbuhkan jiwa pemimpin.
Pelaksana operasional ( teknis ), selain sebagai pemegang kebijakan di suatu tingkatan LDK, kader juga diharapkan bisa berperan dalam tatanan operasional atau kita sering kenal dengan pekerjaan teknis. Sehingga kader akan selalu berada dalam peran sebagai atasan dan bawahan dalam waktu bersamaan. Keseimbangan ini akan membentuk jiwa kerjasama yang baik. Contoh dalam kasus ini adalah, seorang kader berperan sebagai tim inti panitia kegiatan ( dalam hal ini dia sebagai anggota syura ) dan juga sebagai pelaksana operasional di tatanan LDK ( berkoordinasi dengan pengurus inti LDK ).
Akademik, kader dakwah pun perlu memiliki kompetensi akademik yang baik. Oleh karena itu, peran terakhir yang tak kalah pentingnya adalah, kader bisa berperan dalam bidang akademik atau di bangku kuliah dan lab. Peran yang bisa diambil antara lain, ketua kelas, ketua kelompok tugas, koordinator lab, ketua praktikum, asisten dosen, atau aktif dalam penelitian dan lomba ilmiah. Memiliki kader yang memiliki IP baik adalah harapan besar LDK. Dengan IP yang baik, sebetulnya akan memudahkan pergerakan dakwah kita di kampus.
Eksekusi dan peralihan objek kaderisasi menjadi subjek kaderisasi ( Tanfidzh )
Tahap terakhir dalam siklus kaderisasi. Pada tahapan ini seorang kader dakwah sudah bisa berkontribusi secara berkelanjutan dan sudah siap untuk menjadi subjek kaderisasi bagi objek dakwah yang lain. Kaderisasi merupakan siklus yang terus-menerus dan selalu lebih baik. Fase eksekusi ini juga di isi dengan monitoring kader dan evaluasi berkala, agar sistem kaderisasi yang dijalankan di LDK selalu lebih baik. Dengan monitoring dan evaluasi ini, diharapkan bisa memberikan masukan dan perbaikan bagi perencanaan siklus kaderisasi selanjutnya. Pada dasarnya tahapan kaderisasi seperti ini, varian dan inovasi akan bisa sangat berkembang pesat di metode, kurikulum, flow materi, perangkat pendukung dan kebijakan manajemen SDM lainnya.
Fase eksekusi ini juga sudah menghasilkan kader yang memiliki dorongan untuk berkerja, dan perlu di ingat, karena seorang kader saat ini sudah memegang peran sebagai pelaku atau subjek kaderisasi, maka kader pun perlu dibina dengan siklus yang baru. Pada dasarnya seorang kader akan dibina sesuai dengan siklus ini, yang membedakan adalah pola dan isi dari setiap tahapan. Seringkali, LDK tidak membina kader tahap lanjut, atau bisa dikatakan pembinaan untuk pengurus harian lebih sedikit ketimbang kader mula. Oleh karena itu pada LDK yang sudah cukup stabil, diharapkan mempunyai alur dan kurikulum serta metode kaderisasi yang berbeda untuk setiap tingkatang ( angkatan ) kader. Dengan membuat sistem kaderisasi seperti ini, maka LDK akan menjadi mesin pencetak kader yang solid dan militan secara terus-menerus. Membangun sistem kaderisasi yang kuat adalah aset berharga untuk lembaga dakwah kampus.
Ta'aruf Yuuk :)

- Pejuang Syahidah
- Kita tidak tahu bagaimana Akhir hidup kita maka Tetaplah Berkarya Hingga Kaki Menapak Surga dan ISTIQOMAHLAH!!!
Total Tayangan Halaman
Feedjit
Minggu, 31 Juli 2011
Di Cari Kader Militan!!!
Published :
00.50
Author :
Pejuang Syahidah
Dengan kriteria sbb:
1. responsif terhadap agenda-agenda dakwah (al fauriyatul littanfidz).
2. kemauan yang kuat (quwwatul iradah).
3. tekun melakukan agenda dakwah sekuat apapun fitnah (mutsabaratu ’alad da’wah).
4. mengerahkan seluruh potensi yang ada (taskhiirul amkinat).
5. mengalahkan udzur-udzur pribadi (mugholabatul i’dzar).
Berbuat kebaikan perlu keseriusan
Beramal sholih butuh kesungguhan
Dakwah ini membutuhkan keseriusan dan kesungguhan
Pilar Komitmen Dalam Berjuang Bersama:
1. bersegera menyambut seruan Allah. Bergerak cepat.
2. satu komando (tsiqoh pada qiyadah/pemimpin dan aturan jama’ah perjuangan)
3. ketahanan prima (fighter) dalam berjuang
5 KUNCI menjadi FIGHTER:
1. memiliki mental pemenang
2. optimalisasi potensi
3. peningkatan kualitas pemahaman
4. menjaga kekuatan motivasi
5. miliki tolok ukur produktivitas
Dakwah ini hanya dimenangkan oleh jiwa-jiwa bertekad baja
Amanah ini hanya diemban oleh orang-orang yang amanah pula
Perjalanan panjang ini membutuhkan orang-orang tangguh yang mampu melihat rintangan sebagai tantangan.
Yang melihat harapan di balik ujian.
Yang menemukan peluang di sekeliling jebakan
Bersabar, Bertahan, en Istiqomah!
Sesungguhnya kemenangan Allah itu PASTI!
Jangan jadi:
- The “Lethoy” Man
- The “Loyo” Boyz
- The “malez” Lady
- The “lemez” girl
Tiada kata LELAH di kamus para mujahid
Tiada goresan BOSAN di lembaran hidup para aktivis
Yang ada hanya rasa OPTIMIS, LOYAL, en SPIRITS!
WARNING! BUT, gak cuma modal semangat doank maaaan
ILMU (ittibaurrasul) en IKHLAS adalah syarat diterimanya amal!
So….
Charge ur iman
Charge ur brain
En charge ur spirits!
Keep FIGHTING!
ALLAHU AKBAAAARRRRRRRRRRRRR!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
1. responsif terhadap agenda-agenda dakwah (al fauriyatul littanfidz).
2. kemauan yang kuat (quwwatul iradah).
3. tekun melakukan agenda dakwah sekuat apapun fitnah (mutsabaratu ’alad da’wah).
4. mengerahkan seluruh potensi yang ada (taskhiirul amkinat).
5. mengalahkan udzur-udzur pribadi (mugholabatul i’dzar).
Berbuat kebaikan perlu keseriusan
Beramal sholih butuh kesungguhan
Dakwah ini membutuhkan keseriusan dan kesungguhan
Pilar Komitmen Dalam Berjuang Bersama:
1. bersegera menyambut seruan Allah. Bergerak cepat.
2. satu komando (tsiqoh pada qiyadah/pemimpin dan aturan jama’ah perjuangan)
3. ketahanan prima (fighter) dalam berjuang
5 KUNCI menjadi FIGHTER:
1. memiliki mental pemenang
2. optimalisasi potensi
3. peningkatan kualitas pemahaman
4. menjaga kekuatan motivasi
5. miliki tolok ukur produktivitas
Dakwah ini hanya dimenangkan oleh jiwa-jiwa bertekad baja
Amanah ini hanya diemban oleh orang-orang yang amanah pula
Perjalanan panjang ini membutuhkan orang-orang tangguh yang mampu melihat rintangan sebagai tantangan.
Yang melihat harapan di balik ujian.
Yang menemukan peluang di sekeliling jebakan
Bersabar, Bertahan, en Istiqomah!
Sesungguhnya kemenangan Allah itu PASTI!
Jangan jadi:
- The “Lethoy” Man
- The “Loyo” Boyz
- The “malez” Lady
- The “lemez” girl
Tiada kata LELAH di kamus para mujahid
Tiada goresan BOSAN di lembaran hidup para aktivis
Yang ada hanya rasa OPTIMIS, LOYAL, en SPIRITS!
WARNING! BUT, gak cuma modal semangat doank maaaan
ILMU (ittibaurrasul) en IKHLAS adalah syarat diterimanya amal!
So….
Charge ur iman
Charge ur brain
En charge ur spirits!
Keep FIGHTING!
ALLAHU AKBAAAARRRRRRRRRRRRR!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Sepucuk Surat dari Sahabat Dakwah FSLDK
Published :
00.46
Author :
Pejuang Syahidah
Hujan semakin deras mengguyur Depok. Jaket hijauku kurapatkan ke tubuh. Masjid Ukhuwwah UI cukup sepi, hanya beberapa orang ikhwan terlihat asyik menekuri mushaf Al-Quran di lantai bawah. Aku tidak mungkin balik ke Surabaya hari ini, karena besok masih ada bahan proposal yang harus aku cari di perpustakaan. Alhamdulillah, ada adik ikhwan teman seperjuangan FSLDKN XII yang akan menjemput.
Sekedar mengusir sepi, kuayun langkah ke arah mading. ‘Info FSLDK’, tulisan itu segera menyita perhatianku. FSLDK kembali mengadakan aksi serentak penolakan terhadap pelarangan jilbab di sekolah negeri oleh pemerintah Perancis. Targetnya Kedubes Perancis untuk Indonesia ‘di-PHK’. Wonderfull! Ghirahku menggelora. Aku ingat semua kenangan setahun lalu, suka duka FSLDKN XII.
“Afwan Mas, ana telat”. Suara seorang ikhwan mengagetkanku. Beriringan kami menuju mobil di depan gerbang mesjid. Di sepanjang jalan, Ahmad dengan sedih bercerita tentang kondisi tim FSLDK sekarang yang kurang semangat, kurang solid dan sederet kondisi lainnya. “Untuk mengkoordinir aksi jilbab Perancis itu saja sulit”, katanya.
Rona sedih mulai membayang di wajahku. Teringat betapa ikhwah-ikhwah sebelumnya yang penuh ghirah mengemban amanah ini. Aku ingat, waktu itu juga kami sempat mengalami ‘kelemahan ghirah’, sampai seorang ukhti mempersembahkan sebuah rangkaian kata mutiara yang tersusun indah, sebuah taushiyah. Seorang ukhti yang selalu mengusung amanah dakwah dengan penuh ghiroh jihad, walaupun kanker tengah menggerogoti tubuhnya. Semoga Allah merahmatimu di FirdausNya, ukhti fillah!
Untuk antum yang sedang mengemban amanah di Lembaga Dakwah Kampus –bersama Forum Silaturrahminya- serta antum yang mengemban amanah di wajihah mana pun, kubuka kembali copy surat taushiyah yang masih kusimpan indah sampai hari ini. Semoga untaian hikmahnya menyalakan kembali ghiroh juang kita, di wajihah mana pun kita.
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Subhanallah, nahmaduhu wa nastaghfiruhu, Ash- sholatu wassalamu ‘ala rasuluhu, Muhammad SAW.
Ana awali tulisan ini dengan merangkai basmalah dan istighfar, semoga Allah menjaga untaian kata ini dari berbagai fitnah, dan menjadikannya semata untuk perbaikan dakwah. Sebab, pada Allah lah semuanya bermuara. Nur-Nya lah yang akan mampu menunjuki kita pada perbaikan kualitas dalam mengemban amanah mewarisi misi para Nabi ini, Insya Allah.
Bersama bait-bait nada ‘La Tas-aluni’ dari klub nasyid Tarbiyah, ana menekan tuts-tuts keyboard, mengajak kita semua merenungi kembali dan bertanya kembali tentang kehidupan kita ini. “La tas-aluni ‘an hayati, fahia asrorul hayat …” (Jangan kalian tanya tentang hidupku. Ia adalah kehidupan yang penuh misteri... )
Kesempurnaan adalah sebuah hal yang mustahil kita raih, dalam kapasitas apa pun. Namun, cukup lah ke-Maha Sempurna-an Allah menjadi motivasi bagi kita untuk terus meningkatkan kualitas amal kita. Karena, kita bergantung kepada zat yang Maha Sempurna, akan kah kita ‘merasa nyaman’ dengan berbagai kekerdilan diri kita tanpa upaya perbaikan yang kontinyu?
Ikhwah,
FSLDK adalah sebuah amanah besar yang ada di pundak kita saat ini, dan di sekeliling kita, begitu banyak ikhwah yang setia menanti karya-karya besar kita untuk akselarasi dan sinergisasi gerak dakwah lewat wajihah Lembaga Dakwah Kampus ini. Perjalanan amanah ini menuntut profesionalisme kerja dari kita semua. Amanah yang nantinya akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah.
Ikhwah,
Adalah layak untuk kita mengevaluasi perjalanan amanah kita sampai hari ini. Sudah optimalkah kita menjalankan amanah kita? Puluhan juta, bahkan ratusan juta dana yang kita habiskan tiap dwitahunan dalam washilah FSLDK, adakah itu sebanding dengan manfaat yang kita peroleh dalam penataan LDK se-Indonesia? Mari membuat daftar pertanyaan sebanyaknya!
Ikhwah,
Kalau jawabnya kita belum optimal, apa penyebabnya? Apakah pemahaman kita tentang washilah ini yang kurang, kemampuan kita kah yang terbatas, atau –naudzu billah- ruh dakwah kita kah yang mulai hambar? Kalau jawabnya tidak sebanding, apa yang harus kita lakukan? Manajemen kita kah yang harus diperbaiki, atau memang washilah ini kurang tepat guna?
Mari cari jawaban dari tiap pertanyaan itu!
Ikhwah,
Ana –dan ana yakin antum juga- punya sebuah ‘mimpi indah’. Mimpi yang membuat ana sedih, ketika di pagi hari ana dihadapkan pada kenyataan bahwa ana harus membuka jendela kamar. Kesedihan yang kemudian ana sadari semestinya menjadi bahan bakar ruh jihad dan nafas harokah islamiyyah. Antum tau, ketika itu aroma yang tertangkap oleh indera pembau adalah aroma kering … aroma kelelahan zaman menanti hadirnya sosok-sosok mujahid dakwah yang mengusung SEMANGAT BARU, menapaki jejak-jejak pemuda Ash-Habul Kahfi mencari ridho Ilahi.
‘Kegelisan zaman itu seakan berbisik lewat angin yang berhembus perlahan, bersama mentari yang mengintip malu di balik awan. Dia bergumam: kapan kah gerangan para warotsatul anbiya’ itu berteriak lantang untuk menebar semerbak harum syariat Islam di bumi ini?
SEMANGAT BARU JEJAK PEMUDA ASH-HABUL KAHFI MENCARI RIDHO ILAHI …………………….
Mimpi itu ikhwah, ana yakin bukan lah cerita negeri dongeng, atau lakon kartun yang utopi. Mimpi itu hanyalah sebuah harapan sederhana, yang berkisah tentang dakwah yang semerbak, bak bunga-bunga mekar di taman firdaus.
Bayangkan ……………..
Suatu hari antum terbangun di sepertiga akhir malam, sekitar jam 3 WIB. Setelah memanjatkan doa, antum bangkit dan beranjak ke kamar mandi. Air wudhu mengaliri anggota tubuhnya meninggalkan kesejukan yang lembut. Lalu pakaian sholat yang harum mulai antum rapikan di tubuh yang ringkih ini. Sesaat sebelum lafaz niat qiyamullail antum lantunkan, indera pendengar antum menangkap sayup-sayup suara tangis yang syahdu menyayat hati. Subhanallah, suara itu milik tetangga sebelah kanan rumah yang sedang qiyamul lail juga. Bukan suara tangis menahan malu karena aib yang tercoreng akibat pergaulan anak gadisnya, bukan pula korupsi yang dilakukan sang ayah atau sejenisnya. Antum pun tertegun sesaat, sembari menggeser posisi sajadah yang mulai ‘kumal’ di ujungnya, pertanda sering dipakai sujud.
Tarikan nafas perlahan berusaha menghadirkan segenap molekul tubuh, dalam ‘perjalanan cinta’ yang akan antum lakukan, menemui zat yang antum akui sebagai Ilah, zat yang padaNya, semua harap dan cinta bermuara. “Yaa ayyuhal-ladziina aamanuu, hal adullukum ‘alaa tijaarotin tunjiikum min ‘adzabin aliim? Tu’minuuna billaahi wa rosuulihii wa tujaahiduuna fi sabiilillah …” lamat-lamat lantunan kalam ilahi itu kembali menyita perhatian antum. Suara itu mengalun syahdu diiringi sesekali isak tangis, seirama dengan tiap kata yang terucap. Pemiliknya tak lain adalah pemuda tetangga sebelah kiri rumah antum.
Perniagaan yang menguntungkan … Rabb … indah nian ni’matMu pada kami yang hina ini. Takbiratul ihram pun antum lantunkan penuh kasyahdua., Kesyahduan yang membawa rindu membuncah, bertemu dengan Rabb sekalian alam.
Suara adzan di masjid mengakhiri untaian do’a panjang antum. Sebuah doa yang berisi pengaduan akan begitu banyak kelemahan dan kesalahan diri, dalam mengemban amanah menjadi khalifah Allah di bumi, amanah yang sebelumnya ditolak oleh seluruh langit dan bumi. Do’a itu berharap pula akan pertolongan Allah untuk para mujahidun di berbagai belahan bumi. Mereka … para pahlawan sejati yang telah menukar Ridha Allah dengan harta, tenaga, dan jiwa mereka.
Mereka … para petarung yang tak pernah surut walau selangkah, dan tak pernah henti walau sejenak. Mereka yang dengan lantang selalu meneriakkan: ALLAHU AKBAR!!! Dalam tiap ritme perjuangannya.
Hampir saja antum tidak mendapat tempat dalam barisan jamaah shalat shubuh, karena antum tiba terlambat, tepat saat muadzzin membaca iqomat. Seluruh jamaah berdiri dalam shaf yang rapi. Pakaian rapi melengkapi wajah-wajah teduh yang selalu terbasuh air wudhu itu. Allah … serasa shalat bersama jamaah para shahabat, degan Rasulullah SAW menjadi sang imam. Kerinduan akan jannahNya semakin membuncah.
Jam menunjukkan pukul tujuh ketika antum membaca doa keluar rumah, dan mengawali langkah dengan kaki kanan. Antum akan menuju kampus hari ini. Di halte, bus kampus berhenti ‘menjemput’ antum. Dengan riang antum menyapa pak sopir lewat salam : “assalamu’alaikum pak, shobahal khoir …”. Tentu antum tak perlu berkelit kesana kemari menghindari bersentuhan dengan non-mahrom, karena bus hanya terisi kaum sejenis dengan antum; Tak Ada Ikhtilath!
Sampai di kampus, antum menikmati kuliah dengan tenang, tanpa harus khawatir akan terkena zina mata, zina hati de-el-el, karena semuanya berjalan dalam sebuah sistem qurani. Setiap bahasan akan mampu meningkatkan ruhiyah antum. Satu lagi … semua fasilitas dapat antum nikmati GRATIS!, karena zakat, infak dan shadaqah kaum muslimin lebih dari cukup untuk membiayai semuanya. SUBHANALLAH ….!!!
Innamal Mu’minuuna ikhwah … Hari itu antum lalui dengan aktivitas yang membangun ‘kesalihan pribadi dan ummat’. Antum saksikan pula bagaimana Allah memenangkan hambaNya lewat ukhuuwwah yang terangkai indah. ISLAM ADALAH RAHMATAN LIL ‘ALAMIN.
Sekarang … buka lah mata antum, lihat lah kembali realita! Ternyata, kita belum dalam dunia indah tadi! Kita masih di sini! Di Sumatera, di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua … yang masih menanti perjuangan para mujahid. Kita masih berjuang di sini! Di FKI Rabbani, Salam, Gamais, JN UKMI, JMMI, Pusdima, Sentra Kerohanian Islam, UKM Birohmah, dan lainnya. Berjuang lewat wajihah LDK tuk sebuah tujuan mulia: TEGAKNYA IZZAH ISLAM WAL MUSLIMUN!
Dan … perjalanan perjuangan itu ikhwah. Masih jauh … hampir tak bertemu ujung. Penuh aral nan melintang, penuh onak dan duri. Karena Langkah ini adalah langkah-langkah abadi,
Menapak tegak laju tanpa henti. Tak pernah rasa rugi menapak jalan ini, Syurga Allah menanti
Sekali lagi ikhwah, kita masih di sini! Di jalan dakwah ini! Kita di sini untuk berjuang! Setia mengusung cita: HIDUP MULIA ATAU SYAHID MENGGAPAI SYURGA!
Karena itu ikhwah … Mari berkarya, dengan yang terbaik yang kita punya tentunya. Jangan pernah malas dan jemu berkorban untuk perniagaan ini! Berjuanglah ikhwah! Dan teruslah berjuang! Sampai Allah, RasulNya dan orang-orang mukmin menjadi saksi akan perjuangan itu. AllahuAkbar!!!
ukhti uni
Eramuslim, 19/02/2004
Sekedar mengusir sepi, kuayun langkah ke arah mading. ‘Info FSLDK’, tulisan itu segera menyita perhatianku. FSLDK kembali mengadakan aksi serentak penolakan terhadap pelarangan jilbab di sekolah negeri oleh pemerintah Perancis. Targetnya Kedubes Perancis untuk Indonesia ‘di-PHK’. Wonderfull! Ghirahku menggelora. Aku ingat semua kenangan setahun lalu, suka duka FSLDKN XII.
“Afwan Mas, ana telat”. Suara seorang ikhwan mengagetkanku. Beriringan kami menuju mobil di depan gerbang mesjid. Di sepanjang jalan, Ahmad dengan sedih bercerita tentang kondisi tim FSLDK sekarang yang kurang semangat, kurang solid dan sederet kondisi lainnya. “Untuk mengkoordinir aksi jilbab Perancis itu saja sulit”, katanya.
Rona sedih mulai membayang di wajahku. Teringat betapa ikhwah-ikhwah sebelumnya yang penuh ghirah mengemban amanah ini. Aku ingat, waktu itu juga kami sempat mengalami ‘kelemahan ghirah’, sampai seorang ukhti mempersembahkan sebuah rangkaian kata mutiara yang tersusun indah, sebuah taushiyah. Seorang ukhti yang selalu mengusung amanah dakwah dengan penuh ghiroh jihad, walaupun kanker tengah menggerogoti tubuhnya. Semoga Allah merahmatimu di FirdausNya, ukhti fillah!
Untuk antum yang sedang mengemban amanah di Lembaga Dakwah Kampus –bersama Forum Silaturrahminya- serta antum yang mengemban amanah di wajihah mana pun, kubuka kembali copy surat taushiyah yang masih kusimpan indah sampai hari ini. Semoga untaian hikmahnya menyalakan kembali ghiroh juang kita, di wajihah mana pun kita.
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Subhanallah, nahmaduhu wa nastaghfiruhu, Ash- sholatu wassalamu ‘ala rasuluhu, Muhammad SAW.
Ana awali tulisan ini dengan merangkai basmalah dan istighfar, semoga Allah menjaga untaian kata ini dari berbagai fitnah, dan menjadikannya semata untuk perbaikan dakwah. Sebab, pada Allah lah semuanya bermuara. Nur-Nya lah yang akan mampu menunjuki kita pada perbaikan kualitas dalam mengemban amanah mewarisi misi para Nabi ini, Insya Allah.
Bersama bait-bait nada ‘La Tas-aluni’ dari klub nasyid Tarbiyah, ana menekan tuts-tuts keyboard, mengajak kita semua merenungi kembali dan bertanya kembali tentang kehidupan kita ini. “La tas-aluni ‘an hayati, fahia asrorul hayat …” (Jangan kalian tanya tentang hidupku. Ia adalah kehidupan yang penuh misteri... )
Kesempurnaan adalah sebuah hal yang mustahil kita raih, dalam kapasitas apa pun. Namun, cukup lah ke-Maha Sempurna-an Allah menjadi motivasi bagi kita untuk terus meningkatkan kualitas amal kita. Karena, kita bergantung kepada zat yang Maha Sempurna, akan kah kita ‘merasa nyaman’ dengan berbagai kekerdilan diri kita tanpa upaya perbaikan yang kontinyu?
Ikhwah,
FSLDK adalah sebuah amanah besar yang ada di pundak kita saat ini, dan di sekeliling kita, begitu banyak ikhwah yang setia menanti karya-karya besar kita untuk akselarasi dan sinergisasi gerak dakwah lewat wajihah Lembaga Dakwah Kampus ini. Perjalanan amanah ini menuntut profesionalisme kerja dari kita semua. Amanah yang nantinya akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah.
Ikhwah,
Adalah layak untuk kita mengevaluasi perjalanan amanah kita sampai hari ini. Sudah optimalkah kita menjalankan amanah kita? Puluhan juta, bahkan ratusan juta dana yang kita habiskan tiap dwitahunan dalam washilah FSLDK, adakah itu sebanding dengan manfaat yang kita peroleh dalam penataan LDK se-Indonesia? Mari membuat daftar pertanyaan sebanyaknya!
Ikhwah,
Kalau jawabnya kita belum optimal, apa penyebabnya? Apakah pemahaman kita tentang washilah ini yang kurang, kemampuan kita kah yang terbatas, atau –naudzu billah- ruh dakwah kita kah yang mulai hambar? Kalau jawabnya tidak sebanding, apa yang harus kita lakukan? Manajemen kita kah yang harus diperbaiki, atau memang washilah ini kurang tepat guna?
Mari cari jawaban dari tiap pertanyaan itu!
Ikhwah,
Ana –dan ana yakin antum juga- punya sebuah ‘mimpi indah’. Mimpi yang membuat ana sedih, ketika di pagi hari ana dihadapkan pada kenyataan bahwa ana harus membuka jendela kamar. Kesedihan yang kemudian ana sadari semestinya menjadi bahan bakar ruh jihad dan nafas harokah islamiyyah. Antum tau, ketika itu aroma yang tertangkap oleh indera pembau adalah aroma kering … aroma kelelahan zaman menanti hadirnya sosok-sosok mujahid dakwah yang mengusung SEMANGAT BARU, menapaki jejak-jejak pemuda Ash-Habul Kahfi mencari ridho Ilahi.
‘Kegelisan zaman itu seakan berbisik lewat angin yang berhembus perlahan, bersama mentari yang mengintip malu di balik awan. Dia bergumam: kapan kah gerangan para warotsatul anbiya’ itu berteriak lantang untuk menebar semerbak harum syariat Islam di bumi ini?
SEMANGAT BARU JEJAK PEMUDA ASH-HABUL KAHFI MENCARI RIDHO ILAHI …………………….
Mimpi itu ikhwah, ana yakin bukan lah cerita negeri dongeng, atau lakon kartun yang utopi. Mimpi itu hanyalah sebuah harapan sederhana, yang berkisah tentang dakwah yang semerbak, bak bunga-bunga mekar di taman firdaus.
Bayangkan ……………..
Suatu hari antum terbangun di sepertiga akhir malam, sekitar jam 3 WIB. Setelah memanjatkan doa, antum bangkit dan beranjak ke kamar mandi. Air wudhu mengaliri anggota tubuhnya meninggalkan kesejukan yang lembut. Lalu pakaian sholat yang harum mulai antum rapikan di tubuh yang ringkih ini. Sesaat sebelum lafaz niat qiyamullail antum lantunkan, indera pendengar antum menangkap sayup-sayup suara tangis yang syahdu menyayat hati. Subhanallah, suara itu milik tetangga sebelah kanan rumah yang sedang qiyamul lail juga. Bukan suara tangis menahan malu karena aib yang tercoreng akibat pergaulan anak gadisnya, bukan pula korupsi yang dilakukan sang ayah atau sejenisnya. Antum pun tertegun sesaat, sembari menggeser posisi sajadah yang mulai ‘kumal’ di ujungnya, pertanda sering dipakai sujud.
Tarikan nafas perlahan berusaha menghadirkan segenap molekul tubuh, dalam ‘perjalanan cinta’ yang akan antum lakukan, menemui zat yang antum akui sebagai Ilah, zat yang padaNya, semua harap dan cinta bermuara. “Yaa ayyuhal-ladziina aamanuu, hal adullukum ‘alaa tijaarotin tunjiikum min ‘adzabin aliim? Tu’minuuna billaahi wa rosuulihii wa tujaahiduuna fi sabiilillah …” lamat-lamat lantunan kalam ilahi itu kembali menyita perhatian antum. Suara itu mengalun syahdu diiringi sesekali isak tangis, seirama dengan tiap kata yang terucap. Pemiliknya tak lain adalah pemuda tetangga sebelah kiri rumah antum.
Perniagaan yang menguntungkan … Rabb … indah nian ni’matMu pada kami yang hina ini. Takbiratul ihram pun antum lantunkan penuh kasyahdua., Kesyahduan yang membawa rindu membuncah, bertemu dengan Rabb sekalian alam.
Suara adzan di masjid mengakhiri untaian do’a panjang antum. Sebuah doa yang berisi pengaduan akan begitu banyak kelemahan dan kesalahan diri, dalam mengemban amanah menjadi khalifah Allah di bumi, amanah yang sebelumnya ditolak oleh seluruh langit dan bumi. Do’a itu berharap pula akan pertolongan Allah untuk para mujahidun di berbagai belahan bumi. Mereka … para pahlawan sejati yang telah menukar Ridha Allah dengan harta, tenaga, dan jiwa mereka.
Mereka … para petarung yang tak pernah surut walau selangkah, dan tak pernah henti walau sejenak. Mereka yang dengan lantang selalu meneriakkan: ALLAHU AKBAR!!! Dalam tiap ritme perjuangannya.
Hampir saja antum tidak mendapat tempat dalam barisan jamaah shalat shubuh, karena antum tiba terlambat, tepat saat muadzzin membaca iqomat. Seluruh jamaah berdiri dalam shaf yang rapi. Pakaian rapi melengkapi wajah-wajah teduh yang selalu terbasuh air wudhu itu. Allah … serasa shalat bersama jamaah para shahabat, degan Rasulullah SAW menjadi sang imam. Kerinduan akan jannahNya semakin membuncah.
Jam menunjukkan pukul tujuh ketika antum membaca doa keluar rumah, dan mengawali langkah dengan kaki kanan. Antum akan menuju kampus hari ini. Di halte, bus kampus berhenti ‘menjemput’ antum. Dengan riang antum menyapa pak sopir lewat salam : “assalamu’alaikum pak, shobahal khoir …”. Tentu antum tak perlu berkelit kesana kemari menghindari bersentuhan dengan non-mahrom, karena bus hanya terisi kaum sejenis dengan antum; Tak Ada Ikhtilath!
Sampai di kampus, antum menikmati kuliah dengan tenang, tanpa harus khawatir akan terkena zina mata, zina hati de-el-el, karena semuanya berjalan dalam sebuah sistem qurani. Setiap bahasan akan mampu meningkatkan ruhiyah antum. Satu lagi … semua fasilitas dapat antum nikmati GRATIS!, karena zakat, infak dan shadaqah kaum muslimin lebih dari cukup untuk membiayai semuanya. SUBHANALLAH ….!!!
Innamal Mu’minuuna ikhwah … Hari itu antum lalui dengan aktivitas yang membangun ‘kesalihan pribadi dan ummat’. Antum saksikan pula bagaimana Allah memenangkan hambaNya lewat ukhuuwwah yang terangkai indah. ISLAM ADALAH RAHMATAN LIL ‘ALAMIN.
Sekarang … buka lah mata antum, lihat lah kembali realita! Ternyata, kita belum dalam dunia indah tadi! Kita masih di sini! Di Sumatera, di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua … yang masih menanti perjuangan para mujahid. Kita masih berjuang di sini! Di FKI Rabbani, Salam, Gamais, JN UKMI, JMMI, Pusdima, Sentra Kerohanian Islam, UKM Birohmah, dan lainnya. Berjuang lewat wajihah LDK tuk sebuah tujuan mulia: TEGAKNYA IZZAH ISLAM WAL MUSLIMUN!
Dan … perjalanan perjuangan itu ikhwah. Masih jauh … hampir tak bertemu ujung. Penuh aral nan melintang, penuh onak dan duri. Karena Langkah ini adalah langkah-langkah abadi,
Menapak tegak laju tanpa henti. Tak pernah rasa rugi menapak jalan ini, Syurga Allah menanti
Sekali lagi ikhwah, kita masih di sini! Di jalan dakwah ini! Kita di sini untuk berjuang! Setia mengusung cita: HIDUP MULIA ATAU SYAHID MENGGAPAI SYURGA!
Karena itu ikhwah … Mari berkarya, dengan yang terbaik yang kita punya tentunya. Jangan pernah malas dan jemu berkorban untuk perniagaan ini! Berjuanglah ikhwah! Dan teruslah berjuang! Sampai Allah, RasulNya dan orang-orang mukmin menjadi saksi akan perjuangan itu. AllahuAkbar!!!
ukhti uni
Eramuslim, 19/02/2004
Puasa Selama Kehamilan? Bolehkah?
Published :
00.41
Author :
Pejuang Syahidah
| |
Puasa Selama Kehamilan? Bolehkah? Ini menjadi salah satu pertanyaan yang sering menjelang Bulan Puasa Rhamadan. Jadi bolehkah puasa selama anda hamil? Kapan seorang Ibu hamil sebaiknya menghentikan puasanya. ![]() Ya, Seorang wanita hamil tetap dapat berpuasa selama kehamilannya, asalkan Ibu Hamil sanggup memenuhi asupan gizi dan kalori yang diperlukan selama kehamilannya ini untuk perkembangan dan pertumbuhan bayinya. Selama berpuasa asupan gizi dan kalori tetap dibuat sama dengan saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 % karbohidrat, 30 % protein, dan 10-20 % lemak. Hanya waktunya yang dipindah, semua asupan dipenuhi pada saat sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur. Selama hamil, asupan kalori sangat diperlukan sebagai nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi dalam kandungan. Jadi bagi ibu hamil, sebaiknya lebih memperhatikan asupan makanan yang dimakan saat sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur. Dan sebaiknya Ibu hamil memutuskan puasanya bila,: > Ibu hamil muda dengan morning sickness atau mual-muntah saat kehamilannya. > Ibu hamil dengan komplikasi lain atau Ibu hamil yang kehamilannya bermasalah, seperti Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, atau kencing manis, atau gangguan pencernaan dll. > Percayalah terhadap isyarat tubuh anda, bila anda merasa sangat lelah dan tidak dapat melanjutkkan puasa, pusing, gemetar, mual, dan demam ( ini adalah gejala berkurangnya kadar gula dalam darah anda(hipoglikemia)); dan menyadari bahwa asupan kalori makanan untuk kehamilan anda tak mencukupi, maka Ibu hamil sebaiknya memutuskan yang terbaik untuk dirinya dan juga bayi dalam kandungannya. Memaksakan berpuasa hanya akan mengganggu perkembangan janin. (c) Dr.Suririnah - www.infoibu.com |
Sabtu, 30 Juli 2011
Fiqih Shiyaam (Bagian I)
Published :
22.07
Author :
Pejuang Syahidah
I. Ketentuan Puasa
A. Terjemah Surat Al- Baqarah ayat 183-184
1. Mufradat:
2. Ta’rif Shiyam dan Masyru’iyyahnya
Shiyam adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat. Allah mewajibkan puasa Ramadhan kepada kaum muslimin ini pada tahun kedua hijriyah, tanggal 2 Sya’ban.
Hukum shiyam ini disampaikan dalam tiga tahap, yaitu:
Tahap pertama: Puasa diwajibkan dengan pilihan, siapa yang mau berpuasa dipersilakan dan siapa yang tidak mau dipersilakan pula, meskipun mampu, dengan membayar fidyah. Itulah firman Allah: QS. 2: 184, artinya Bagi orang yang tidak mampu puasa dan tidak berpuasa, ia wajib memberi makan seorang miskin, menggantikan puasa sehari
Tahap Kedua: puasa diwajibkan tanpa pilihan, dan diberikan rukhshah bagi orang yang sakit. Musafir berbuka dan berpuasa setelah Ramadhan menggantikan hari yang ditinggalkan. Itulah firman Allah: QS. 2: 185
Tahap Ketiga: diperbolehkan makan minum dan hubungan suami istri, sejak terbenam matahari hingga terbit fajar hari berikutnya. Pada dua marhalah sebelumnya jika orang yang berpuasa sudah tidur maka ia haram makan minum dan hubungan suami istri sampai hari berikutnya, sehingga hal ini memberatkan kaum muslimin, maka turunlah ayat QS.2:187 Dihalalkan bagimu……sampai firman Allah…dan makan minumlah sehingga jelas bagimu benang putih dari benang merah…
Ulama Islam telah berijma tentang kewajiban puasa di bulan Ramadhan, yang merupakan salah satu rukun Islam, dan mengingkarinya dianggap murtad.
3. Syarat-syarat shiyam
Syarat shiyam ada dua macam yaitu:
http://www.dakwatuna.com/2011/07/13570/fiqih-shiyam-bagian-ke-1/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+dakwatunacom+%28dakwatuna.com%29
A. Terjemah Surat Al- Baqarah ayat 183-184
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴿١٨٣﴾أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ ۚ وَأَن تَصُومُوا خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ﴿١٨٤﴾
“Hai Orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 183-184)B. Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 183-187
1. Mufradat:
كتبَ عليكم | Diwajibkan atas kamu semua |
أياماً معدودات | Bulan Ramadhan |
فعدَّةٌ | Yang wajib baginya adalah puasa setelah Ramadhan sejumlah hari yang ditinggalkan selama Ramadhan |
يطيقونه | Mampu berpuasa dengan berat, atau tidak mampu sama sekali seperti orang tua dan ibu hamil dan menyusui |
فِديَة | Berbuka dan membayar fidyah, yaitu memberi makan seorangmenambahkan makanan, atau berpuasa dan memberi makan yang membedakan antara hak dan bathil |
فِديَة | Bekal dalam memberi makan, atau puasa sambil memberi makan |
الفرقان | apa yang dapat membedakan antara yang haq dan batil. |
فمن شهدَ منكم الشهرَ | barang siapa yang datang Ramadhan sedang ia dalam keadaan mukim, bukan musafir berakal dan sudah baligh |
ولتُكملوا العِدّة | agar kau sempurnakan puasa Ramadhan, dengan berpuasa menggantikan hari-hari yang kau tinggalkan setelah bulan Ramadhan |
الرفَثُ إلى نسائكم | bahasa halus dari hubungan suami istri |
تختانون أنفُسَكم | menganggapnya berkhianat, karena ingin makan, minum dan berhubungan suami istri di waktu malam, padahal itu haram |
فتابَ عليكم | telah diringankan beban berat ini |
باشروهن | kata lain dari hubungan suami istri |
وابتغوا | carilah |
حتى يتبيَّن لكم الخيط الأبيض من الخيط الأسود | putihnya siang dan hitamnya malam |
إلى الليل | sehingga terbenam matahari |
عاكفون | dalam keadaan beri’tikaf. Arti I’tikaf: diam di masjid dengan niat beribadah, orang yang beri’tikaf tidak diperbolehkan berhubungan suami istri |
2. Ta’rif Shiyam dan Masyru’iyyahnya
Shiyam adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam matahari disertai dengan niat. Allah mewajibkan puasa Ramadhan kepada kaum muslimin ini pada tahun kedua hijriyah, tanggal 2 Sya’ban.
Hukum shiyam ini disampaikan dalam tiga tahap, yaitu:
Tahap pertama: Puasa diwajibkan dengan pilihan, siapa yang mau berpuasa dipersilakan dan siapa yang tidak mau dipersilakan pula, meskipun mampu, dengan membayar fidyah. Itulah firman Allah: QS. 2: 184, artinya Bagi orang yang tidak mampu puasa dan tidak berpuasa, ia wajib memberi makan seorang miskin, menggantikan puasa sehari
Tahap Kedua: puasa diwajibkan tanpa pilihan, dan diberikan rukhshah bagi orang yang sakit. Musafir berbuka dan berpuasa setelah Ramadhan menggantikan hari yang ditinggalkan. Itulah firman Allah: QS. 2: 185
Tahap Ketiga: diperbolehkan makan minum dan hubungan suami istri, sejak terbenam matahari hingga terbit fajar hari berikutnya. Pada dua marhalah sebelumnya jika orang yang berpuasa sudah tidur maka ia haram makan minum dan hubungan suami istri sampai hari berikutnya, sehingga hal ini memberatkan kaum muslimin, maka turunlah ayat QS.2:187 Dihalalkan bagimu……sampai firman Allah…dan makan minumlah sehingga jelas bagimu benang putih dari benang merah…
Ulama Islam telah berijma tentang kewajiban puasa di bulan Ramadhan, yang merupakan salah satu rukun Islam, dan mengingkarinya dianggap murtad.
3. Syarat-syarat shiyam
Syarat shiyam ada dua macam yaitu:
- syarat wajib shiyam, artinya syarat yang membuat puasa wajib bagi seseorang, yaitu: Islam, Mukallaf (akil baligh) dan mampu berpuasa. Puasa tidak diwajibkan pada yang tidak muslim, tidak wajib pula pada muslim yang belum mukallaf, seperti orang gila, anak-anak, walaupun anak-anak disuruh puasa sebagai latihan, bahkan dipukul jika tidak puasa ketika sudah berusia 10 tahun, dan telah dianggap shah puasanya ketika sudah masuk usia mumayyiz (kurang lebih tujuh tahun). Sebagaimana tidak wajib puasa atas orang yang tidak mampu sama sekali, seperti orang tua, orang sakit berat, hanya wajib fidyah.
- syarat pelaksanaan atau keabsahan. Yaitu syarat yang harus dipenuhi agar puasanya sah dan diterima, yaitu: Islam, Mumayyiz (bagi anak-anak) bersih dari haidh dan nifas. Orang yang sedang haidh dan nifas wajib berpuasa, tapi tidak sah puasanya sehingga keduanya bersuci, keduanya tidak puasa selama masa haidh dan nifasnya, sehingga ketika keduanya suci ia wajib puasa menggantikan hari yang ditinggalkan. Sebagaimana disyaratkan bagi sahnya puasa itu, harus pada hari-hari yang tidak dilarang berpuasa, seperti hari ied dll.
http://www.dakwatuna.com/2011/07/13570/fiqih-shiyam-bagian-ke-1/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+dakwatunacom+%28dakwatuna.com%29
Lewat Doa Pertemuan Kita
Published :
08.31
Author :
Pejuang Syahidah
Wahai calon suamiku, yang akupun belum tahu nama dan melihat wajah teduhmu..
Sekeping rasa yang kurasa, ada keinginan agar segera kau jemput adalah sebuah kewajaran, ditengah pergulatan fitnah duniawi yang kurasa semakin memberatkan. Dan akupun tak tahu kapankah kita akan benar-benar berjumpa. Namun biarkanlah dalam rasa rindu itu, kita bertemu dalam bait-bait doa kita kepada Sang Pencipta. Memohon kepadaNya, agar kita selalu didekatkan dengan keistiqomahan, berkawan dengan ketakwaan.
Wahai calon suamiku, yang akupun belum tahu nama dan melihat wajah teduhmu
Aku merasakan fitnah dunia kian menyayat hatiku, setan begitu canggih merayu dan menipu daya. Apakah engkau merasakan hal yang sama denganku? Sungguh aku berusaha dengan sekuat tenaga menjaga iman, menjaga izzahku, menjaga kesucian hati dan ragaku. Bagaimana denganmu? Akankah engkau melakukan apa yang kulakukan. Akankah engkau begitu menjaga sikap dan pergaulanmu. Dan aku berharap engkau lebih baik dariku, tak pernah memberikan peluang sedikitpun kepada setan untuk mengganggu apalagi merayu menipumu. Karena kelak engkaulah imamku.
Wahai calon suamiku, yang akupun belum tahu nama dan melihat wajah teduhmu
Lewat doa-doa dipenghujung sholatlah kita bertemu sekarang, aku meminta kepadaNya, agar kita dijauhkan dari penyakit hati yang merusak iman. Bagaimana kabar dakwahmu di medan juangmu di sana? Apakah kau begitu kuat menjalani semuanya, apakah engkau tetap bersemangat meskipun berat pundak yang menjdi amanahmu? Apakah kau akan bersikap menjauh dari mengeluh meskipun sebenarnya ingin sekali mengeluh. Andai kau tahu, terkadang aku begitu rapuh menghadapi tantangan dakwah di sini, sungguh berat yang kurasakan, ingin rasanya berbagi denganmu, bila engkau telah halal untukku. Tapi syukur Alhamdulillah, aku punya banyak saudara di sini, banyak akhwat yang bisa kuajak berbagi dan menguatkan langkahku sehingga aku bisa tetap tegar berjuang, dan berusaha menjauh dari sakit-sakitnya hati yang mengkhawatirkan... subhanallah
Wahai calon suamiku, yang akupun belum tahu nama dan melihat wajah teduhmu
Lewat lantunan doa-doa kita dipertemukan sebelum saatnya nanti kita bertemu dalam suasana yang indah, sebuah momentum yang menyejarah, setidaknya dalam kehidupan kita. Semoga Allah mempertemukan kita dalam proses yang benar, sebuah ikatan yang penuh kebarokahan. Sembari menunggu, biarkan aku berjuang di sini, biarkan aku menikmati perjuangan yang indah ini. Berjuang bersama saudara-saudara seiman, untuk Islam. Dan pasti kuharap engkaupun demikian. Biarkan aku menjaga diriku dengan jilbab syar’iku, agar terjaga diriku, harga diriku, dan akupun berharap engkaupun sangat menjaga hijabmu dengan mereka muslimah-muslimah. Dan marilah kita berjuang bersama sekarang, meski kitapun tak saling mengenal dan mengetahui, mari kita berjuang bersama, di medan juang masing-masing. Dan bila telah tiba waktunya nanti, semoga aku telah siap untukmu begitupula sebaliknya, engkau telah siap untukku..
Kamis, 28 Juli 2011
Sebatas Harapan??
Published :
07.32
Author :
Pejuang Syahidah
Suatu hari di 1/3 malam engkau terbangun unt kembali bermahabbah pada Rabbmu, sementara itu terdengar isakan tangis yg dari tetangga sebelah, yang merintih dan memohon ampunan dosa kpd Rabbnya.. Ya, di 1/3 malam terakhir,dihabiskan hanya u/ bermunajat padaNya, Yang Memiliki Segala Kehidupan.
Kemudian ketika subuh tiba, engkau hampir saja tertinggal, namun engkau beruntung tak demikian, dan kau lihat shaff2 itu terisi penuh.
Ketika pagi menjelang, mentari pun mulai bersinar, engkau berangkat. Seperti biasa dengan angkutan umum murah meriah. Kau ucapkankan salam kepada sang pengemudi "Assalamu'alaykum, shobaha khoir", tak perlu takut berdesakan dengan bukan mahrom, karna angkutan ini telah dibuat khusus, dan berbeda, tak kan ada ikhtilat, tak perlu khawatir akan itu.
Ketika kau sampai di kelas, kembali kau tuntut ilmu, ya unt menuntut ilmu, krn itu salah 1 kewajibanmu, tak perlu khawatir akan ada zina mata, zina hati yg akan merusak iman. Tidak, karena semua berbekal iman yang kuat berpedoman pada Qur'an dan Sunnah, ya karena generasi itu adalah Generasi Rabbani.
Tak perlu khawatir pendidikan begitu mahal, atau biaya untuk mendapatkan perawatan kesehatan begitu mencekik. Tidak, karna kau tahu, semua sangat paham dan sadar, betapa pentingnya berzakat, berinfak, dan bersedekah.
Dan rupanya itu semua masih dalam impian, rupanya waktu sekarang belum berpihak yg demikian,,,dan apakah hanya sebatas mimpi, dan berubah menjadi khayalan? Semoga saja tidak kawan. Dan kuyakin, mimpi2 itu akan menjadi pasti.
_Bersemangat memperbaiki diri dan menebar kebaikan_
Kemudian ketika subuh tiba, engkau hampir saja tertinggal, namun engkau beruntung tak demikian, dan kau lihat shaff2 itu terisi penuh.
Ketika pagi menjelang, mentari pun mulai bersinar, engkau berangkat. Seperti biasa dengan angkutan umum murah meriah. Kau ucapkankan salam kepada sang pengemudi "Assalamu'alaykum, shobaha khoir", tak perlu takut berdesakan dengan bukan mahrom, karna angkutan ini telah dibuat khusus, dan berbeda, tak kan ada ikhtilat, tak perlu khawatir akan itu.
Ketika kau sampai di kelas, kembali kau tuntut ilmu, ya unt menuntut ilmu, krn itu salah 1 kewajibanmu, tak perlu khawatir akan ada zina mata, zina hati yg akan merusak iman. Tidak, karena semua berbekal iman yang kuat berpedoman pada Qur'an dan Sunnah, ya karena generasi itu adalah Generasi Rabbani.
Tak perlu khawatir pendidikan begitu mahal, atau biaya untuk mendapatkan perawatan kesehatan begitu mencekik. Tidak, karna kau tahu, semua sangat paham dan sadar, betapa pentingnya berzakat, berinfak, dan bersedekah.
Dan rupanya itu semua masih dalam impian, rupanya waktu sekarang belum berpihak yg demikian,,,dan apakah hanya sebatas mimpi, dan berubah menjadi khayalan? Semoga saja tidak kawan. Dan kuyakin, mimpi2 itu akan menjadi pasti.
_Bersemangat memperbaiki diri dan menebar kebaikan_
Generasi Yang Hilang
Published :
07.30
Author :
Pejuang Syahidah
Album :
Munsyid : Teater Kanvas
http://liriknasyid.com
*O Generasi yang hilang
Korban perang peradaban
Apa arti ilmu pengetahuan
Tanpa takwa dan iman
Dimeja makan dan mangkok supmu
Kuhidangkan kisah negri terluka
Orang - orang berjamaah di plasa - plasa
Diskotik dan bar jadi rumah suci
Tuk tumpahkan duka dan sakit hati
back to *
Di sini aku berdiri
Di meja makan dan mangkok supmu
Menahan garpu - garpu keserakahanmu
Yang terus menghujam melahap hutan
Mengibarkan berjuta film kebinalan
back to *
Anak anak sekolah berangkat untuk tawuran
Berbekal poster Madona dan mimpi kura - kura ninja
Mereka susuri jalan - jalan masa depan
Penuh ancaman dan topeng - topeng kemunafikan
back to *
Sarjana - sarjana dengan toga dikepalanya
Berbaris bagai robot
Meninggalkan masyarakatnya
Mengejar mimpi televisi seolah tak akan mati
back to *
Dimeja makan dan mangkok supmu
Kuhidangkan kisah negri terluka
Kisah generasi yang hilang
Korban perang peradaban
Tak kalah luka dari bosnia
Tak kalah perih dari palestina
Tak kalah luka dari bosnia
Tak kalah perih dari palestina
Karena yang kau temui hanya zombi - zombi
Makhluk - makhluk hidup tanpa probadi
Tanpa izah tanpa harga diri
back to *
Tanpa takwa dan iman
:: Nasyid yang inspiratif, yang selalu menemani derap perjuangan semasa SMA,
yang terus bersemangat tanpa henti untuk terus berusaha memberikan kontribusi terbaik
untuk agama ini...
Munsyid : Teater Kanvas
http://liriknasyid.com
*O Generasi yang hilang
Korban perang peradaban
Apa arti ilmu pengetahuan
Tanpa takwa dan iman
Dimeja makan dan mangkok supmu
Kuhidangkan kisah negri terluka
Orang - orang berjamaah di plasa - plasa
Diskotik dan bar jadi rumah suci
Tuk tumpahkan duka dan sakit hati
back to *
Di sini aku berdiri
Di meja makan dan mangkok supmu
Menahan garpu - garpu keserakahanmu
Yang terus menghujam melahap hutan
Mengibarkan berjuta film kebinalan
back to *
Anak anak sekolah berangkat untuk tawuran
Berbekal poster Madona dan mimpi kura - kura ninja
Mereka susuri jalan - jalan masa depan
Penuh ancaman dan topeng - topeng kemunafikan
back to *
Sarjana - sarjana dengan toga dikepalanya
Berbaris bagai robot
Meninggalkan masyarakatnya
Mengejar mimpi televisi seolah tak akan mati
back to *
Dimeja makan dan mangkok supmu
Kuhidangkan kisah negri terluka
Kisah generasi yang hilang
Korban perang peradaban
Tak kalah luka dari bosnia
Tak kalah perih dari palestina
Tak kalah luka dari bosnia
Tak kalah perih dari palestina
Karena yang kau temui hanya zombi - zombi
Makhluk - makhluk hidup tanpa probadi
Tanpa izah tanpa harga diri
back to *
Tanpa takwa dan iman
:: Nasyid yang inspiratif, yang selalu menemani derap perjuangan semasa SMA,
yang terus bersemangat tanpa henti untuk terus berusaha memberikan kontribusi terbaik
untuk agama ini...
Di Ujung Ikhtiarku
Published :
07.29
Author :
Pejuang Syahidah
Bila ini memang yang terbaik untuk hambaMu
Dan bila memang ini jawaban istikharahku 4 tahun lalu
Atas sebuah mimpi-mimpi yang telah terancang
di masa yang telah lalu
Ya Rabbi... Ini ikhtiarku
Mudahkanlah Ya Rabb... Mudahkanlah
Sempurnakanlah ikhtiar yang belum sempurna ini
Lengkapkanlah yang masih belum lengkap
Kuatkanlah bila memang sangat rapuh
Engkaulah sebaik-baik penolong
Dan keyakinan ini masih sangat utuh
Bahwa Engkau takkan pernah meninggalkan hambaMu
Engkau adalah sesuai prasangka hambaMu
Mudahkanlah ikhtiar ini Ya Rabb
*)) Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan (Al Insyirah: 6)
Dan bila memang ini jawaban istikharahku 4 tahun lalu
Atas sebuah mimpi-mimpi yang telah terancang
di masa yang telah lalu
Ya Rabbi... Ini ikhtiarku
Mudahkanlah Ya Rabb... Mudahkanlah
Sempurnakanlah ikhtiar yang belum sempurna ini
Lengkapkanlah yang masih belum lengkap
Kuatkanlah bila memang sangat rapuh
Engkaulah sebaik-baik penolong
Dan keyakinan ini masih sangat utuh
Bahwa Engkau takkan pernah meninggalkan hambaMu
Engkau adalah sesuai prasangka hambaMu
Mudahkanlah ikhtiar ini Ya Rabb
*)) Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan (Al Insyirah: 6)
Senin, 25 Juli 2011
Tidak ada Salahnya Mengatur Jarak Kelahiran Sang Buah Hati
Published :
18.53
Author :
Pejuang Syahidah

Masih ingat sebuah pepatah yang terkenal banget seantero jagad raya (lebay.com). yang bagaimana sih??? yang itu lho "Banyak anak Banyak Rejeki"... masih ingatkan? Oke... kalimat itu nggak salah tapi klo dilihat dari segi medis juga kurang benar. Benarnya dimana??? Logika yang bisa diterima sih, knapa bisa jadi banyak anak banyak rejeki adalah.
Karena banyak yang diurus, otomatis orangtuanya harus lebih giat lagi bekerja, cari nafkah supaya keluarganya bisa hidup layak. Bukannya begitu ? ::mohon koreksinya..
beranjak dari itu kita berpindah dari segi medis. yang akan kita bahas di sini adalah " Persalinan dengan jarak cukup dekat, kurang dari 2 tahun"... pernah suatu hari ditanya sama adik tingkat "mbak, ntar maunya punya anak berapa? 10-11? hehe"... yang bener aja, mau buat kesebelasan di rumah kali ya... jawab saya sih " Ya, berapapun Allah ngasihnya dik...hehe"... si adik balas lagi " Hmm... mbak nggak mau punya anak banyak ya?"... sejenak menghela nafas "hmm... bukan tidak mau punya anak banyak dik, tapi nggak ada salahnya untuk mengatur kelahiran kan? jangan terlalu pendek dan tidak terlalu jauh jaraknya... tahu sendirikan, kalau terlalu rapat resikonya juga berat."...
Lebih jelasnya mari kita bahas sekarang juga.... GO!!!
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang mengatur jarak kelahiran anak mereka antara 2-3 lima tahun akan memperbesar kesempatan hidup bagi anak dan ibunya. lebih jauh lagi, penelitian tsb menunjukkan tingkat kesehatan dan kelangsungan hidup bayi dan ibu lebih baik. anak-anak yg lahir dengn jarak kelahiran 3 sampai 5 tahun, memilki tingkat kelangsungan hidup 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yg lahir dengan jarak kelahiran kurang dari 2 tahun
Dibandingkan dengan wanita yang melahirkan dengan jarak antara 9-14 bulan setelah kelahiran anak sebelumnya, maka wanita yang melahirkan dengan jarak interval antara 27-37 bulan akan memberikan manfaat sbb:
1. 1,3 kali lebih mungkin terhindar dari anemia
2. 1,7 kali lebih mungkin terhindar dari perdarahan selama trimester ketiga
3. 2, 5 kali lebih mungkin terhindar dari kematian saat melahirkan
Optimum Birth Spacing Interval (OBSI) atau jarak kelahiran optimal adalah sebuah pilihan untuk keluarga sehat. bukti terkini menunjukkan bahwa batasan waktu terbaik antara kelahiran adalah 3 hingga 5 bulan setelah kelahiran anak terakhir. Dengan menerapkan OBSI:
Kehamilan: Dapat menurunkan resiko kematian janin (atau lahir mati), bayi lahir terlalu dini (prematur)
Bayi baru lahir: Dpt menurunkan resiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)->kurang dr 2,5 kg, dan kematian Bayi Baru Lahir (BBL)
Balita: Dapat menurunkan resiko kemtian balita, gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita, ASI dpt diberikan selam 2 tahun lebih
Para Ibu: dapat menurunkan resiko kematian ibu, pre eklamsia (Tekanan Darah Tinggi), pecah ketuban terlalu dini, perdarahan, infeksi rahim stlh melahirkan, dan akan memberikan waktu yang cukup bagi ibu untuk mempersiapkan diri sebelum memilki anak lagi secara fisik, emosi, dan ekonomi...
Sebagai salah satu mencegak bertambahnya AKI (angka kematian ibu) dan AKB (Angka kematian bayi), tidak ada salahnya untuk mengatur jarak kelahiran sang buah hati...
Sekian itu dulu friendfillah... Bila ada yang ingin menambahkan dipersilahkan... Special catatan ini ditujukan untuk ibu-ibu dan calon ibu peradaban .. terkhusus pastinya untuk penulisa pribadi..hehe. Semoga masih menjadi bagian dari hal-hal yang manfaat...
Malang, 26 Juli 2011
Rumput Fatimah...
Published :
08.41
Author :
Pejuang Syahidah
tes..tes 1..2..3
hehe... Kali ini mau ngangkat tulisan yang berbeda friendfillah... apaan tu? mau tau mau tau?
al kisah pas masih jaman-jaman masih muda... klo sekarang muda sekali.. pas kakak kipar mau ngelahirin putra pertamanya. ceritanya udah mulai kenceng-kenceng, ketubannya udah mulai mrembes. akhirnya karena ini pengalaman kakak pertama ya, panik deh mesti ngapain. pokoknya bawa ajalah ke Rumah Sakit. sebutlah rumah sakit X. wah klo udah ketubannya pecah... mesti hati-hati nih. tanya kenapa? rawan infeksi klo tidak segera lahir... lain waktu di bahas di episode yang lain.
saat di rumah sakit, si mbak di kasih minuman berwarna agak kekuning-kuningan, awalnya dilarang sama 1 perawat, tapi yang satunya memperbolehkan. akhirnya ya diminum aja. katanya sih buat mempercepat proses persalinan... setelah usut punya usut. Owh itu namanya rumput fatimah... ane paling sering ni gan nemuin ruput fatimah di konsumsi ibu2 menjelang proses persalinan.
eh pas 2 tahun kemudian, ceritanya pas ada matkul Askeb I bahasannya INC (intranatal care), lagi bahas2 persalinan ceritanya, persalinan normal. hmm... eh jadi ingat sama ni tumbuhan yang pas di konsumsi sm si mbak pas mau lairan. tapi ada yang aneh... bu dosen bilang "Jangan sekali-kali memberikan rumput fatimah ketika akan bersalin, klo untuk masa nifas tidak mengapa"... penasaran juga sih dengan ini dan ternyata, berikutlah penjelasannya:
Rumput Fatimah yang biasa di sebut Mawar Jeriko oleh orang barat, merupakan obat-obatan herbal yang dipercaya memiliki kegunaan untuk memperlancar proses persalinan. Rumput Fatimah sendiri biasanya dibeli oleh para jamaah haji sebagai oleh-oleh dari tanah suci. Rumput Fatimah berbentuk seperti tanaman perdu yang kering, namun apabila dimasukkan ke dalam air maka tumbuhan tersebut akan mekar kembali.
berdasarkan kajian atas obat-obatan tradisional di Sabah, Malaysia, tahun 1998, dikatakan mengandung bahan fitokimia, yang dapat membantu menimbulkan kontraksi rahim dan akan menambah pendarahan yang terjadi (dikarenakan zat yang terkandung didalamnya menyebabkan pecahnya pembuluh-pembuluh darah dan stres otot).
Yang jadi masalah, dosis kandungan fitokimianya tidak bisa diukur. Tumbuhan ini dipakai dengan cara akarnya direndam. Air rendaman inilah yang diminum. Semakin lama direndam, kadar zat fitokimia yang terlarut pun semakin pekat. Dosisnya bisa jadi berlipat2. Pada obat-obat modern, masalah variasi ini tidak terjadi. Semua bahan aktifnya jelas. Dosisnya pun terukur.
Minum jamu ala rendaman akar rumput fatimah ini akan menimbulkan masalah, jika pada proses persalinan itu, dokter juga memberikan obat modern yang merangsang kontraksi usus. Efeknya bisa dobel. Jika mulut rahim belum terbuka, efek kuat kontraksi ini bisa berbahaya. Risikonya bisa berupa rahim robek, perdarahan setelah melahirkan, atau bahkan kematian pada janin. Biasanya dokter tidak pernah mengijinkan penggunaan obat-obatan tradisional seperti ini.
Dikutip dari dr. Okky Oktafandhi, SpOG dari RS Internasional Bintaro, menyampaikan bahwa gara2 rumput fatimah ini beliau pernah mendapati rahim pasiennya sangat tipis, sedikit lagi malah mungkin harus diangkat, karena menyebabkan perdarahan terus menerus. Maka dari itu, beliau sangat menyarankan agar pasiennya tidak minum rumput fatimah menjelang persainan mengingat efeknya yang bisa jadi sangat berbahaya jika kita salah dalam dosis dan aturan meminumnya.
Begitu juga pendapat dr. L. Pieter, SpOG dari RS IMC Bintaro, mengatakan hal yang sama “masalahnya adalah kita, para dokter tak pernah bisa mengukur dosis yang tepat penggunaan rumput fatimah pada pasien”. Namun disamping statemennya itu beliau juga mengakui kehebatan khasiat ramuan tradisional ini. Dituturkan juga beliau pernah pengalaman menolong pasien yang mengalami pendarahan pasca persalinan luar biasa akibat meminum ramuan rumput fatimah ini.
cuma iseng-iseng untuk share, akhir kata semoga bermanfaat ^_^... klo yang ditag belum mau bersalin mohon maaf ya... sekali lagi sekedar info saja.. sekali2 posting sesuai profesi...hehe
al kisah pas masih jaman-jaman masih muda... klo sekarang muda sekali.. pas kakak kipar mau ngelahirin putra pertamanya. ceritanya udah mulai kenceng-kenceng, ketubannya udah mulai mrembes. akhirnya karena ini pengalaman kakak pertama ya, panik deh mesti ngapain. pokoknya bawa ajalah ke Rumah Sakit. sebutlah rumah sakit X. wah klo udah ketubannya pecah... mesti hati-hati nih. tanya kenapa? rawan infeksi klo tidak segera lahir... lain waktu di bahas di episode yang lain.
saat di rumah sakit, si mbak di kasih minuman berwarna agak kekuning-kuningan, awalnya dilarang sama 1 perawat, tapi yang satunya memperbolehkan. akhirnya ya diminum aja. katanya sih buat mempercepat proses persalinan... setelah usut punya usut. Owh itu namanya rumput fatimah... ane paling sering ni gan nemuin ruput fatimah di konsumsi ibu2 menjelang proses persalinan.
eh pas 2 tahun kemudian, ceritanya pas ada matkul Askeb I bahasannya INC (intranatal care), lagi bahas2 persalinan ceritanya, persalinan normal. hmm... eh jadi ingat sama ni tumbuhan yang pas di konsumsi sm si mbak pas mau lairan. tapi ada yang aneh... bu dosen bilang "Jangan sekali-kali memberikan rumput fatimah ketika akan bersalin, klo untuk masa nifas tidak mengapa"... penasaran juga sih dengan ini dan ternyata, berikutlah penjelasannya:
Rumput Fatimah yang biasa di sebut Mawar Jeriko oleh orang barat, merupakan obat-obatan herbal yang dipercaya memiliki kegunaan untuk memperlancar proses persalinan. Rumput Fatimah sendiri biasanya dibeli oleh para jamaah haji sebagai oleh-oleh dari tanah suci. Rumput Fatimah berbentuk seperti tanaman perdu yang kering, namun apabila dimasukkan ke dalam air maka tumbuhan tersebut akan mekar kembali.
berdasarkan kajian atas obat-obatan tradisional di Sabah, Malaysia, tahun 1998, dikatakan mengandung bahan fitokimia, yang dapat membantu menimbulkan kontraksi rahim dan akan menambah pendarahan yang terjadi (dikarenakan zat yang terkandung didalamnya menyebabkan pecahnya pembuluh-pembuluh darah dan stres otot).
Yang jadi masalah, dosis kandungan fitokimianya tidak bisa diukur. Tumbuhan ini dipakai dengan cara akarnya direndam. Air rendaman inilah yang diminum. Semakin lama direndam, kadar zat fitokimia yang terlarut pun semakin pekat. Dosisnya bisa jadi berlipat2. Pada obat-obat modern, masalah variasi ini tidak terjadi. Semua bahan aktifnya jelas. Dosisnya pun terukur.
Minum jamu ala rendaman akar rumput fatimah ini akan menimbulkan masalah, jika pada proses persalinan itu, dokter juga memberikan obat modern yang merangsang kontraksi usus. Efeknya bisa dobel. Jika mulut rahim belum terbuka, efek kuat kontraksi ini bisa berbahaya. Risikonya bisa berupa rahim robek, perdarahan setelah melahirkan, atau bahkan kematian pada janin. Biasanya dokter tidak pernah mengijinkan penggunaan obat-obatan tradisional seperti ini.
Dikutip dari dr. Okky Oktafandhi, SpOG dari RS Internasional Bintaro, menyampaikan bahwa gara2 rumput fatimah ini beliau pernah mendapati rahim pasiennya sangat tipis, sedikit lagi malah mungkin harus diangkat, karena menyebabkan perdarahan terus menerus. Maka dari itu, beliau sangat menyarankan agar pasiennya tidak minum rumput fatimah menjelang persainan mengingat efeknya yang bisa jadi sangat berbahaya jika kita salah dalam dosis dan aturan meminumnya.
Begitu juga pendapat dr. L. Pieter, SpOG dari RS IMC Bintaro, mengatakan hal yang sama “masalahnya adalah kita, para dokter tak pernah bisa mengukur dosis yang tepat penggunaan rumput fatimah pada pasien”. Namun disamping statemennya itu beliau juga mengakui kehebatan khasiat ramuan tradisional ini. Dituturkan juga beliau pernah pengalaman menolong pasien yang mengalami pendarahan pasca persalinan luar biasa akibat meminum ramuan rumput fatimah ini.
cuma iseng-iseng untuk share, akhir kata semoga bermanfaat ^_^... klo yang ditag belum mau bersalin mohon maaf ya... sekali lagi sekedar info saja.. sekali2 posting sesuai profesi...hehe
Minggu, 17 Juli 2011
Cinta Untuk Yang Tercinta
Published :
07.39
Author :
Pejuang Syahidah
Bismillahirrahmanirrahim....
Ah rasanya lama sekali ingin menorekan goresan tinta kembali. Berinteraksi dengan ribuan kata yang berpetualang di kepala ini. Ingin segera kutumpahkan rasa dalam hati ini. Ingin segera kuungkapkan seluruh rasa ini.
Kembali kuberjalan mengingat masa-masa itu, masa-masa dimana aku mulai memahami apa itu arti kebersamaan. Ketika ego dalam diri tak lagi dikedepankan, ketika perbedaan bukanlah menjadi penghalang, ketika hati mulai terbuka, mulai menerima kritikan pedas dan bahkan juga cacian yang bahkan mungkin mampu menorehkan luka, tapi sekali lagi inilah proses panjang yang telah berlalu, yang memberikan makna penuh arti dalam hidupku.
Sungguh, skenario ALLAH sangatlah indah, tatkala aku bertemu dengan mereka, yang belum pernah aku kenal, kemudian ada sebuah rasa yang tersimpan, Ya dialah rasa CINTA yang ALLAH ijinkan hadir dalam hati ini, untuk mencintai mereka, saudara seperjuangan, saudara yang kukenal, yang bersatu karena sebuah ikatan suci, ikatan persaudaraan atas dasar keimanan, buah dari iman.
Ketika kurasakan, begitu beban berat dirasakan, mencari solusi dari segenap persoalan. Mereka datang menguatkan dan menopang, sekedar memberikan motivasi, sebuah kekuatan agar tak akan pernah ada kata rapuh. Sungguh aku begitu yakin bahwa ukhuwah itu tak sekedar “INDAH” namun “SANGAT INDAH”.
Bilapun ada beda-beda yang menyisakan luka, mereka yang mengajarku untuk terus bersikap lapang dada, ikhlas menerimanya, dan terus memperbaiki diri dan keadaan, melupakan rasa sakit dalam hati, mengobati lukanya hati yang tersayat. Dan bukan malah membiarkannya menganga, membiarkan luka-luka itu menjadi infeksi yang bernanah.
Dan inilah ukhuwah yang kami bina, ketika kami duduk bersama, meniadakan rasa “PALING” dalam hati-hati kami, menjauh dari sebuah kalimat “Sarankulah yang paling benar” atau “Idekulah yang paling brilian”. Sungguh, aku tak pernah menemukan itu pada mereka, karena mereka mengajarkanku untuk duduk sama rendah berdiri sama tinggi, bahwa tak boleh ada keegoan dalam diri. Karena satu tujuan kami.
Bilapun ada yang tersalah, tak pernah kutemukan mereka dengan mudah menyalahkan, atau malah menjauh menghindar, dengan halus lagi santun, dengan indah mengingatkan saudaranya dan tak pernah menyisakan sebuah kata sakit hati di dalamnya, bahkan menyisakan rasa “bahagia”. Bila ada yang tak mampu menjalankan tugas, maka yang lain akan dengan sigap membantu tanpa ada sedikitpun perintah atau memintanya lebih dulu. Karena sungguh kepekaan rasa pada saudaranya sungguh luar biasa.
Dan akupun sangat beruntung, ketika salam akan disambut dengan senyuman ramah, panggilan yang tersayang, dan pelukan istimewa. Sungguh momentum yang takkan terlupakan. Dan bila ada tetesan air mata, maka kebersamaan akan kembali terasa, akan ada empati dalam hati, dan akan ada motivasi untuk segera bangkit kembali.
Untuk sebuah keluarga yang dipertemukan karena Islam
Biarlah kata-kata ini mengalir, menghimpun kalimat-kalimat Syukur
Biarlah kata-kata ini mengalir, bercerita tentang Cinta kita bersama
Membangun sinergi, bersama melaju meaih mimpi
Tetaplah seperti sekarang dengan kebersamaan
Menjalin hubungan ukhuwah yang selalu dirindukan
Tetap lantuntan doa-doa indah kalian saudaraku
Agar keistiqomahan, keikhlasan selalu membersamai
Dan kuucapkan cinta kepadamu, kepada kalian dengan setulus hati, Ukhibbukum Fillah....
Semoga persaudaraan kita tak hanya sekedar di dunia, namun akan berlanjut dan dipertemukan di surga... Aamiin
Blitar, 17 Juli 2011
Sisvia Cahya
Rabu, 06 Juli 2011
Langganan:
Postingan (Atom)
Archive
-
▼
2011
(71)
-
▼
Juli
(13)
- Tahapan kaderisasi Lembaga Dakwah Kampus ( LDK )
- Di Cari Kader Militan!!!
- Sepucuk Surat dari Sahabat Dakwah FSLDK
- Puasa Selama Kehamilan? Bolehkah?
- Fiqih Shiyaam (Bagian I)
- Lewat Doa Pertemuan Kita
- Sebatas Harapan??
- Generasi Yang Hilang
- Di Ujung Ikhtiarku
- Tidak ada Salahnya Mengatur Jarak Kelahiran Sang B...
- Rumput Fatimah...
- Cinta Untuk Yang Tercinta
- jangan jatuh cinta.flv
-
▼
Juli
(13)
Labels
- akhlak (1)
- anak (1)
- ANC (Kehamilan) (1)
- cinta (14)
- curcol..hihihi (5)
- dakwah (8)
- epidemiologi (1)
- Fiqih (1)
- hikmah (6)
- INC (persalinan) (2)
- matkul fkm (2)
- medis (14)
- motivasi (5)
- nifas (3)
- ukhuwah (9)
- yankes (1)