Sabtu, 31 Agustus 2013

Imajinasi dan Kreativitas

Alkisah lagi diem-diem nyantai di rumah sore-sore tanpa sengaja dengerin anak-anak kecil yang lagi main habis pulang ngaji di masjid dekat rumah di gang sebelah. kebanyakan masih usia-usia pra sekolah

A: Ayo kita main di rumah situ (sambil nunjuk rumah yg punya halaman luas, yang ditinggal pemiliknya agak lama)
B: Ayo mas, tapi di situ apa ada orangnya? kosong ta mas?
A: iya kosong tapi gak papa kok, ayo main di situ, gak papa seru kok
B: sepi mas, serem. takut aku mas, katanya itu ada penunggunya kalo kosong
A: ndak kok, ndak serem, disitu banyak binatangnya lho
B: lho iya ta mas? ada apa aja mas di sana?
A: ada singanya, ada jerapah juga, aku udah pernah masuk ke sana kok, ayo ke sana (wajah seriusssss)
B: ada jerapahnya? ada lumba-lumbanya juga mas?
A: ada, ada buanyak kok binatang di sana
B: ayo deh...

senyum-senyum sendiri mendengar percakapan mereka. sejak kapan ya, rumah isinya singa, jerapah, lumba-lumba beserta bala tentaranya. aduuuh-aduuuhhh... eh tapi jangan salah dari peristiwa sederhana itu ternyata banyak ilmunya lho, meskipun aneh kelihatannya ternyata imajinasi itu menyimpan harta karun yang berharga. mau tauuuuuuu??????? mari ke TKP :P

Ternyata pemirsa, imajinasi itu berhubungan dengan daya kreativitas anak lho. Ada banyak sekali perilaku anak yang dianggap “aneh” oleh orang dewasa, yang sebenarnya wajar karena perbedaan pola perilaku antara orang dewasa dengan anak. Kalau orang dewasa cenderung berperilaku berdasarkan apa yg diketahuinya, sedangkan ana-anak berperilaku lebih berdasarkan imajinasinya.

Terus apa hubungannya sama kreativitas? Eng Ing Eng....
Ternyataaa saudara-saudari... Anak kreatif memiliki daya khayal atau imajinasi, yang ia aplikasikan dalam kegiatannya sehari-hari. Ia menyukai imajinasi dan sering bermain peran imajinasi. seperti cerita singkat di atas, membayangkan di dalam rumah kosong itu berisi beraneka macam binatang :D
atau mungkin cerita lain ada yg pernah ke bulan, ngomong sendiri, ketemu monster dan sebagainya. ini merupakan kelumrahan dari usianya. pada usia anak-anak yang belum banyak mengenal kosa kata akan memvisualisasikan apa yang ia lihat dan pikirkan dalam bentuk gambar dalam pikiran mereka. inilah yang disebut dengan imajinasi visual, imajinasi yang berbentuk gambar-gambar dalam mata pikiran manusia dan diproses oleh otak kanan.




“Anak-anak adalah makhluk yang terbiasa berpikir dengan menggunakan imaji. Mereka melakukan hal tersebut jauh sebelum mereka memiliki kemampuan bahasa” (I.Robertson,2009:20). 
Bersamaan dengan bertambahnya usia maka perkembangan imajinasinya pun berubah. pada orang dewasa imajinasinya berupa verbal, imajinasi yang terbentuk oleh kata-kata dalam pikiran manusia dan diproses di dalam otak kiri.. Orang dewasa yang telah mengetahui banyak kosa kata cenderung lebih menggunakan kata-kata dalam berimajinasi, sehingga banyak orang dewasa yang justru mengalami ketumpulan dalam berimajinasi dengan gambar. Namun tak sedikit pula yang imajinasi visualnya tetap tajam dan berkembang baik. Remaja misalnya imajinasinya berupa fiksi ilmiah, mereka sudah cukup mampu mengembangkan imajinasinya dalam bentuk-bentuk keilmuan, seperti menulis cerpen atau naskah drama, menciptakan lirik lagu, bermusik dengan genre tertentu, dan lain-lain.

Berawal dari daya imajinasi inilah kelak nantinya membantu si kecil untuk semakin kreatif menyelesaikan masalah, berkhayal untuk menghasilkan sesuatu yang berdaya guna tinggi. dari imajinasi inilah akan memunculkan ide-ide kreatif yang mungkin selama ini hanya terpendam dalam tanpa ada upaya lebih lanjut untuk menggalinya.

“Untuk mengajukan berbagai pertanyaan baru, kemungkinan baru, untuk menilai masalah lama dari sudut pandang baru, dibutuhkan daya khayal kreatif. Daya khayal kreatif menjadikan ilmu pengetahuan maju pesat.” (Albert Einstein)

Jadi bersyukurlah mereka bila si kecil sudah menunjukkan daya imajinasinya yang lucu, karena kelak dia akan menjadi cendekiawan yang luar biasa. dan buat anda yang sudah dewasa pun, bersyukurlah bila memiliki daya imajinasi, karena dengan begitu anda akan memunculkan ide2 seru yang beribu2 manfaat dalam kehidupan anda, dan kita semua.



Sabtu, 08 Juni 2013

Seputar Sya'ban (Ust. Salim Afillah)

Sya'ban adalah bulan ke-8 dalam Hijriah, terletak antara 2 bulan yang dimuliakan yakni Rajab & Ramadhan. Tentangnya RasuluLlah SAW bersabda: “Sya'ban; bulan yang sering dilalaikan insan; antara Rajab & Ramadhan. Sya'ban adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Rabb Semesta Alam; maka aku suka jika amalku diangkat, sedang aku dalam keadaan puasa. (HR. Ahmad dan Nasa'i, dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, 1898).

Karena itu, berdasar riwayat shahih disebutkan bahwa RasuluLlah SAW berpuasa pada sebagian besar hari di bulan Sya'ban. 'Aisyah RA berkata: "Tak kulihat RasuluLlah SAW menyempurnakan puasanya dalam sebulan penuh, selain di bulan Ramadan. Dan tidak aku lihat bulan yang beliau paling banyak berpuasa di dalamnya selain bulan Sya'ban. (HR Al Bukhari & Muslim). Dalam Shahih Al Bukhari (1970) ada tambahan dari 'Aisyah: "Tidak ada bulan yang Nabi SAW lebih banyak berpuasa di dalamnya. selain bulan Sya’ban. Sesungguhnya beliau berpuasa pada bulan Sya'ban seluruhnya”. Maksud hadits itu adalah, beliau berpuasa pada sebagian besar hari-hari bulan Sya'ban, sebagaimana banyak riwayat lain yang menyatakan demikian. Dalam ungkapan bahasa Arab, seseorang bisa mengatakan 'berpuasa sebulan penuh' padahal yang dimaksud adalah berpuasa pada sebagian besar hari di bulan itu. Demikian keterangan Ibnu Hajar Al 'Asqalany dalam Fathul Bari, 4/213.


Maka berpuasa di bulan Sya'ban adalah utama, karena:
•    'Amal-'amal manusia (secara tahunan) sedang diangkat ke hadapan Allah SWT.
•    Sya'ban ialah bulan yang disepelekan; beramal dan menghidupkan syi'ar di saat manusia lain lalai memiliki keutamaan tersendiri.
•    Penyambutan dan pengagungan terhadap datangnya bulan Ramadan. Karena ibadah-ibadah yang mulia, umumnya didahului oleh pembuka yang mengawalinya; Haji diawali persiapan Ihram di Miqat, Shalat juga diawali dengan bersuci, berwudhu', dan persiapan-persiapan lainnya yang dimasukkan dalam syarat-syarat shalat.
•    Hikmah lainnya, puasa di bulan Sya'ban akan membuat tubuh mulai terbiasa untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan optimal. Sebab sering di awal Ramadhan banyak daya dan waktu habis untuk penyesuaian diri; padahal tiap detik bulan mulia sangat berharga. Imam An Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim mencantumkan pendapat: Puasa Sya'ban seumpama sunnah Rawatib (pengiring) bagi puasa Ramadhan. Untuk shalat; ada rawatib qabliyah & ba'diyah. Untuk Ramadhan, qabliyahnya; puasa Sya'ban & ba'diyahnya; puasa 6 hari di bulan Syawal. Keutamaan Sya'ban bisa kita lihat di: Tahdzib Sunan Abu Dawud, 1/494, Latha'iful Ma'arif, 1/244.

Nah, bagaimana tentang Nishfu Sya'ban? Hadits-hadits terkait Nishfu Sya'ban ini sebagian dikategorikan dha'if (lemah), bahkan sebagian lagi dikategorikan maudhu' (palsu). Khususnya hadits yang mengkhususkan ibadah tertentu atau yang menjanjikan jumlah dan bilangan pahala atau balasan tertentu. Tetapi, ada sebuah hadits yang berisi keutamaan malam Nisfhu Sya'ban yang bersifat umum, tanpa mengkhususkan ibadah-ibadah tertentu.
"Sesungguhnya Allah memeriksa pada setiap malam Nisfhu Sya'ban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya." (HR Ibnu Majah (1390)). Dalam Zawa'id-nya, riwayat ini dinyatakan dha'if karena adanya perawi yang dianggap lemah. TETAPI, Ath Thabrani juga meriwayatkannya dari Mu'adz ibn Jabal dalam Mu'jamul Kabir Ibnu Hibban juga mencantumkan hadits ini dalam Shahihnya (5665), begitu pula Imam Ahmad mencantumkan dalam Musnadnya (6642). Al-Arna'uth dalam ta'liqnya pada dua kitab terakhir berkata, "Shahih dengan syawahid (riwayat-riwayat semakna yang mendukung)”. Al-Albani juga menilai hadits Nishfu Sya'ban ini shahih {Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah (1144), Shahih Targhib wa Tarhib (1026)} Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Adapun malam Nishfu Sya'ban, di dalamnya terdapat keutamaan." (Mukhtashar Fatawa Mishriyah, 291).

Karena itu, ada sebagian ulama salaf dari kalangan tabi'in di negeri Syam, seperti Khalid bin Ma'dan & Luqman bin Amir. yang menghidupkan malam ini dengan berkumpul di masjid-masjid untuk melakukan ibadah tertentu pada malam Nishfu. Dari merekalah kaum muslimin mengambil kebiasaan itu. Imam Ishaq ibn Rahawayh menegaskannya dengan berkata, "Ini bukan bid'ah! 'Ulama Syam lain, di antaranya Al-Auza'i, tidak menyukai perbuatan berkumpul di masjid untuk shalat dan berdoa bersama di Nishfu Sya'ban. Tetapi beliau -dan 'ulama yang lain- menyetujui keutamaan shalat, baca al-Quran dll pada Nishfu Sya'ban jika dilakukan sendiri-sendiri. Pendapat ini yang dikuatkan Ibn Rajab Al-Hanbali (Latha'iful Ma'arif, 151) dan Ibn Taimiyah (Mukhtashar Fatawa Al Mishriyah, 292). Adapun 'ulama Hijaz seperti Atha', Ibnu Abi Mulaikah, dan para pengikut Imam Malik menganggap hal terkait Nishfu Sya'ban sebagai bid'ah. Tapi kata mereka; qiyamullail sebagaimana tersunnah pada malam lain dan puasa di siangnya sebab termasuk Ayyamul Bidh ialah baik. Demikian agar perbedaan pendapat ini difahami dan tak menghalangi kita untuk melaksanakan segala 'amal ibadah utama pada bulan Sya'ban.

Bulan Sya’ban adalah juga kesempatan tuk meng-qadha' hutang puasa Ramadhan kemarin sebelum datangnya Ramadhan berikut. 'Aisyah berkata: “Aku punya hutang puasa Ramadan, aku tak dapat mengqadhanya kecuali di bulan Sya’ban, karena sibuk melayani Nabi SAW. (HR Al Bukhari-Muslim) Imam An Nawawi (Syarh Shahih Muslim, 8/21) dan Ibn Hajar (Fathul Bari, 4/189) menjelaskan; dari hadits 'Aisyah ini disimpulkan: Jika ada 'udzur, maka qadha' puasa bisa diakhirkan sampai bulan Sya’ban. Tanpa 'udzur, menyegerakannya di bulan Syawal dst lebih utama. Bagaimana jika lalai; tanpa 'udzur, hutang puasa belum terbayar, tapi Ramadhan baru telah datang? Jumhur 'ulama berpendapat: Dia harus beristighfar atas kelalaiannya pada kewajiban itu dan harus bertekad untuk segera meng-qadha'-nya setelah Ramadhan ini. Menurut mereka, tiada kewajiban khusus selain hal itu. Tetapi sebagian 'ulama berpendapat agar si lalai menambahkan 1 hal lagi. Yakni mengeluarkan 1/2 Sha' makanan pokok (lk 1,5 kg) untuk tiap hari yang terlalai belum dibayar hutang puasanya tahun ini. Ini sebagai pengingat atas kelalaiannya dan dia harus tetap mengganti puasa yang terlalai diganti tahun ini pada tahun depannya. Ini berdasar ijtihad beberapa sahabat Nabi SAW. Tak ada nash khususnya, tetapi ijtihad ini dianggap baik. (Fathul Bari, 4/189)

Jika masuk bulan Sya’ban, hendaknya kita saling mengingatkan (juga terutama pada kaum wanita) yang punya hutang puasa agar ditunaikan. Sehari atau 2 hari terakhir Sya’ban dinamakan sebagai Yaumusy-Syakk (hari keraguan), sebab ketidakjelasan sudah masuk Ramadhan/belum. Nabi saw bersabda: "Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya. Kecuali seseorang yang (memang seharusnya/biasanya) melakukan puasanya pada hari itu. Maka hendaklah ia berpuasa." {HR Al Bukhari & Muslim} Maknanya; terlarang untuk mengkhususkan diri berpuasa pada Yaumusy Syakk. Tetapi boleh bagi yang HARUS (nadzar, qadha', dll) dan boleh juga yang BIASA (karena puasa Dawud, bertepatan Senin/Kamis, dll). Hikmah pelarangan itu sekedar sebagai pemisah antara puasa Ramadhan yang fardhu dengan puasa sebelum/sesudahnya yang sunnah. (Syarh Muslim 7/194, Latha'iful Ma'arif 151)

Kamis, 25 April 2013

Muhasabah KEMATIAN



Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185) 


Begitulah yang tertera dalam kitabullah. Ya, tiap-tiap jiwa akan menghadapi kematian. Sungguh tak ada satupun jiwa yang mampu menghindar darinya. Pagi ini ada kabar yang tidak terduga. Seorang ustadz muda, dikabarkan meninggal dunia dini hari karena kecelakaan. Innalillahi wa inna ilaihi roji’iun. Ya Rabb, Engkau ambil lagi mereka yang berilmu satu persatu dari muka bumi. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu. Semoga ALLAH menempatkanmu ustadz disebaik-baik tempat di sisiNya.. aamiin Allahumma aamiin.

Siapa yang menyangka kematian akan datang diusia muda, siapa yang menyangka kematian akan datang tiba-tiba. Siapa pula yang mampu menjamin kematian akan datang di usia senja? “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78 )

Sungguhlah benar, jika kematian adalah sebaik-baik nasehat agar kita selalu mengingat, dan sadar untuk selalu dalam koridor di jalanNya. Berbahagialah mereka yang senantiasa menghisab dirinya sebelum datangnya hisab yang sesungguhnya nanti di yaumul hisab.

Kawan, tak tersentuhkah hati kita pada tiap-tiap kejadian kematian? Akankah hati kita masih sangat begitu keras, sehingga nasihat terbaik ini pun tak mampu menggetarkan ruh kita untuk segera bangkit, menyeru pada kebaikan, bergegas untuk memperbaiki diri, beramal sholeh tanpa harus menunggu nanti-nanti saja, bila sudah siap hati? Siapa yang menjamin bahwa hidup kita akan bertahan sampai 1 menit ke depan?

Bila waktu telah berakhir, tak ada lagi waktu untuk memperbaiki diri. Ketika seorang manusia melalaikan nilai waktu pada hakekatnya ia sedang menggiring dirinya kepada jurang kebinasaan. Tak ada satu detik pun waktu terlewat melainkan ajal kian mendekat. Allah swt pun telah mengingatkan kita dalam surah Al-Anbiya ayat 1, “Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).”

Apa yang akan kita bawa sedang amal kebaikan rasanya tak mencukupi. Terlalu banyak keburukan yang telah diperbuat diri, sehingga hati keras saat dinasehati. Jika seorang ulama, orang alim, akan begitu banyak yang mengantarkannya menuju peristirahatan terakhir, akan banyak doa-doa tulus yang terlantunkan untuknya. Sedangkan kita? Siapakah kita? Akankah ada yang mengantarkan kita kelak ke tempat peristirahatan terakhir kita? Sedang amal-amal kebaikan pun rasanya begitu-begitu saja, masih terlampau kalah dengan kemaksiatan yang dianggap biasa.

Ya Rabb,,, jadikanlah akhir usia kami adalah Khusnul Khatimah
Jadikan usia yang tersisa hanya mengharap ridhoMu
Jadikan usia yang ada untuk beribadah kepadaMu
Jangan Jadikan kami lebih cinta pada duniaMu
Sehingga kami melenakan akhiratMu

KaReNa BERSIH iTu CANTIK ^-^

Lama banget kayaknya gak nulis dimari ya... oke guys bismillah dengan ini saya mau nulis lagi #eeaaaa... :P

Kali ini mau bahas soal akhwat. Ada apa dengan akhwat??? Kira-kira ada apa sob??? Akhwat itu terjaga imannya, pandangannya, luas wawasannya, so pasti kudu jaga penampilan juga. Gak lucukan guys ceritanya jadi DAI tapi penampilan gak meyakinkan, terlupakan, gak keurus? :P mungkin kita sering ketemu akhwat seperti itu di pasar, kampus, kajian, sekolah, atau tempat keramain lainnya yang penampilan acak-acakan mulai kaos kakinya yang udah item gak karuan, jilbab yang kusut, bau badan, ditambah lagi muka yang pucat. Yuk mari sedikit kita bahas ya, 3 point penting biar penampilan kita gak sampek segitunya ya... 3 aja... cekidot guys......

Yang Pertama .............^ Jangan Lusuh ^
Tahu sih akhwat tu jilbabna gedhe2,,, tapi juga jangan asal pakek kostum yak. Maksudnya jangan rame sampek tabrakan, warna warni udah kayak pelangi. Yang jelas akhwat keren itu penampilannya “RAPI”... nggak usah neko2, ati2 kalau malah jadi tabarruj lho. Disetrika dululah bajunya, jangan acak-acakan. Ya jangan sampek deh, bajunya dipakek berhari-hari gak dicuci2, Ohhhh Noooo.... gak kebayang baunya.. Pliss jangan sampai ya wat... kebangetan ini mah. Jilbab juga gitu, ya kalau acara-acara resmi jangan pakai jilbab yang langsung pakek ya, apalagi berbahan dasar kaos. Semacam kurang pas, dan kurang sopan gt, paling tidak sebisa mungkin kita pakek jilbab segi empat kalau mau ngantor, ngampus, pokoknya buat acara resmi gitu deh. Kaos kaki seminggu ya jangan dipakek teruslah, apalagi kalau basah kan sering banget tu, jadi sering-sering

Yang Kedua Jangan sampai ada Bau Badan >.< 
Gak boleh wangi bukan berarti bau kan? Jilbabnya udah gedhe pakaiannya udah longgar, aktivitasnya udah gak ada jeda. Ini yang bikin keringetan, kuman-kuman bisa gampang nempel, jadinya buat akhwat2 keren, dijaga ya jangan sampai bau badannya tak sedap tercium sampingnya, malu dong masak aktipvis dakwah bau. Jangan malas mandi ya, jorok atuh namanya kalau malas mandi, minimal 2x sehari. Pilih baju yang meresap di badan, pilih juga deodorant yg ngepas, jangan sampai deodorant sama bau badan malah gak akur, akhirnya baunya gak karu-karuan. Kalau Dainya bau gak sedap, gimana target dakwahnya mau mendekat, gimana kalau pada lari??? So... jangan sampai ya wat. Buat yang punya masalah bau badan, ayuk segera diselesaikan, peka lho ya sama diri sendiri.

Yang Ketiga Harus Bugar ^_^
Nah. Jadi akhwat juga kudu bugar, bukan Cuma ruhiyah yang oke, fisiknya juga kudu Oke nih. Jadi jangan sampai gampang sakit. Pilih pola hidup sehat ya Girls, mulai dari pola makan, istirahat, dan olah raga, penting juga jangan stress. Soalnya kebanyakan sakit itu bisa bermula dari stress. Ya, syukur2 bisa meneladani pola hidup sehat ala rasulullah. Disadari atau tidak kalau sakit pastinya produktivitas kita terganggu, ya kalau udah sakit dakwah juga ikut terganggu to. So, jangan masa bodo ya sama gaya hidup kamu. Yang pasti kawan, saat kamu bugar, kamu pun akan kelihatan tampak cerah, fresh dan bersemangat pastinya lebih meyakinkan hehe..

Sederhana sebenarnya guys, tidak jarang hidayah seseorang datang cuma gara-gara ngelihat penampilan akhwat yang fresh, anggun, menangkan dan menentramkan hati, suka dengan gayanya akhwat yang seperti itu. Emang penampilan bukan segala-galanya tapi kita juga butuh citra, bukan pencitraan seperti politikus dan seniman memerlukan dana besar. Bukan pula bermaksud mengelabui, menutup aib, tapi maksudnya disini mengajak mereka mau berdandanan muslimah dan memperoleh hidayah. Cukup dengan bersih, bugar, dan menjaga hati. Kan ALLAH suka sama kebersihan, jadi kita juga kudu belajar bersih ya  Sebagaimana dalam hadist
“ Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati, dermawan dan senang kepada kedermawanan.” (HR. Imam Tirmizi) 

Bayangkan jika akhwat berpenampilan, anggun, bersih, bugar, inner beuty, smart, rajin ngaji, dan akhlaknya mulia. Yakin deh Insya ALLAH banyak wanita bisa diajak gabung dalam komunitas muslimah... Insya ALLAH.. Aamiin Nah buat akhwat-akhwat yang masih punya penampilan acak-acakan, gak kerauan, dandanan tabrakan (warna-warni). Yuk Mari... benahi dandanan kita, semoga dengan perbaikan penampilan kita, mampu mendatangkan inspirasi dan memunculkan motivasi wanita amah menjadi muslimah sejati.