A: Ayo kita main di rumah situ (sambil nunjuk rumah yg punya halaman luas, yang ditinggal pemiliknya agak lama)
B: Ayo mas, tapi di situ apa ada orangnya? kosong ta mas?
A: iya kosong tapi gak papa kok, ayo main di situ, gak papa seru kok
B: sepi mas, serem. takut aku mas, katanya itu ada penunggunya kalo kosong
A: ndak kok, ndak serem, disitu banyak binatangnya lho
B: lho iya ta mas? ada apa aja mas di sana?
A: ada singanya, ada jerapah juga, aku udah pernah masuk ke sana kok, ayo ke sana (wajah seriusssss)
B: ada jerapahnya? ada lumba-lumbanya juga mas?
A: ada, ada buanyak kok binatang di sana
B: ayo deh...
senyum-senyum sendiri mendengar percakapan mereka. sejak kapan ya, rumah isinya singa, jerapah, lumba-lumba beserta bala tentaranya. aduuuh-aduuuhhh... eh tapi jangan salah dari peristiwa sederhana itu ternyata banyak ilmunya lho, meskipun aneh kelihatannya ternyata imajinasi itu menyimpan harta karun yang berharga. mau tauuuuuuu??????? mari ke TKP :P
Ternyata pemirsa, imajinasi itu berhubungan dengan daya kreativitas anak lho. Ada banyak sekali perilaku anak yang dianggap “aneh” oleh orang dewasa, yang sebenarnya wajar karena perbedaan pola perilaku antara orang dewasa dengan anak. Kalau orang dewasa cenderung berperilaku berdasarkan apa yg diketahuinya, sedangkan ana-anak berperilaku lebih berdasarkan imajinasinya.
Terus apa hubungannya sama kreativitas? Eng Ing Eng....
Ternyataaa saudara-saudari... Anak kreatif memiliki daya khayal atau imajinasi, yang ia aplikasikan dalam kegiatannya sehari-hari. Ia menyukai imajinasi dan sering bermain peran imajinasi. seperti cerita singkat di atas, membayangkan di dalam rumah kosong itu berisi beraneka macam binatang :D

“Anak-anak adalah makhluk yang terbiasa berpikir dengan menggunakan imaji. Mereka melakukan hal tersebut jauh sebelum mereka memiliki kemampuan bahasa” (I.Robertson,2009:20).Bersamaan dengan bertambahnya usia maka perkembangan imajinasinya pun berubah. pada orang dewasa imajinasinya berupa verbal, imajinasi yang terbentuk oleh kata-kata dalam pikiran manusia dan diproses di dalam otak kiri.. Orang dewasa yang telah mengetahui banyak kosa kata cenderung lebih menggunakan kata-kata dalam berimajinasi, sehingga banyak orang dewasa yang justru mengalami ketumpulan dalam berimajinasi dengan gambar. Namun tak sedikit pula yang imajinasi visualnya tetap tajam dan berkembang baik. Remaja misalnya imajinasinya berupa fiksi ilmiah, mereka sudah cukup mampu mengembangkan imajinasinya dalam bentuk-bentuk keilmuan, seperti menulis cerpen atau naskah drama, menciptakan lirik lagu, bermusik dengan genre tertentu, dan lain-lain.
Berawal dari daya imajinasi inilah kelak nantinya membantu si kecil untuk semakin kreatif menyelesaikan masalah, berkhayal untuk menghasilkan sesuatu yang berdaya guna tinggi. dari imajinasi inilah akan memunculkan ide-ide kreatif yang mungkin selama ini hanya terpendam dalam tanpa ada upaya lebih lanjut untuk menggalinya.
“Untuk mengajukan berbagai pertanyaan baru, kemungkinan baru, untuk menilai masalah lama dari sudut pandang baru, dibutuhkan daya khayal kreatif. Daya khayal kreatif menjadikan ilmu pengetahuan maju pesat.” (Albert Einstein)
Jadi bersyukurlah mereka bila si kecil sudah menunjukkan daya imajinasinya yang lucu, karena kelak dia akan menjadi cendekiawan yang luar biasa. dan buat anda yang sudah dewasa pun, bersyukurlah bila memiliki daya imajinasi, karena dengan begitu anda akan memunculkan ide2 seru yang beribu2 manfaat dalam kehidupan anda, dan kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar