Rabu, 19 Oktober 2011

Untuk Sebuah Ukhuwah yang Indah


Pernah kudefinisikan ukhuwah hadir karena seringnya berinteraksi, sehingga semakin mengenal dan memahami
Pernah kudefinisikan ukhuwah hadir karena lapang dan dalamnya hati dalam memahami
Pernah kudefinisikan ukhuwah hadir ketika seorang memahami dan membantu saudaranya dengan hati yang lapang dan ikhlas. Ternyata itu semua bukanlah ukhuwah itu sendiri, lalu apa itu ukhuwah?

dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman)]. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana (QS> AL ANFAL: 63)




Untuk setiap ukhuwah-ukhuwah yang telah kita bina. Ini bukan bait-bait puisi, bukan pula kisah melankolis bak kisah sinetron yang didramatisir. ini tentang kita, ukhuwah yang telah terbina. cukuplah waktu yang telah kita lalui bersama, menjadikan sebuah keterikatan hati diantara kita semakin elok saja.

saudaraku, banyak hal yang telah kalian ajarkan padaku. tentang cinta yang tak bersyarat, tentang ketelatenan dan kesabaran. ketulusan hati dan keikhlasan. kalian ajari aku apa arti kebersamaan, membina ukhuwah tanpa dalih kepentingan. terkadang ada luka yang tersayat, tapi memaafkan menjadi pilihan kebaikan. senyuman dan pelukan kasih sayang, yang akan terus dirindukan. untuk sebuah ukhuwah tanpa cacian apalagi sebuah ghibahan.

Untuk episode yang bersama, menyatukan visi dan karakter yang berbeda. sungguh pembelajaran yang luar biasa. ketika perbedaan pandangan bukan meninggikan keegoan menjadi sebuah momentum yang menantang. ketika mencari solusi mengutamakan kebersamaan. menjauh dari kata perpecahan.

kusampaikan maaf atas segala khilaf yang telah berlalu, pada setiap prasangka yang menyakitimu. pada setiap kata yang melukai hati-hati itu. sekali lagi, maafkan ana ya ukhtifillah. atas kedzoliman-kedzoliman yang telah berlalu. mungkin terkadang ada cemburu yang melukaimu, mungkin ada keisengan yang menjengkelkanmu, dan banyak kemungkinan lainnya yang menguras airmata karena kecewamu padaku...

Dan kini aku semakin sadar. waktu akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. bila sekarang kita masih bisa bersama, bertemu berjumpa, merasakan hangatnya pelukan kasih sayang, memandang dengan penuh keteduhan. namun esok, perpisahan itu segeralah menjadi sebuah pasti. berpisah menuju sebuah titik selanjutnya, menuju gelombang kehidupan yang lebih menantang, lebih berat dan menguras kerja fisik dan hati kita. mungkin tegur sapa hanya lewat suara, dunia maya saja, atau pesan singkat semata. namun yang kuharapkan, jangan ragu untuk mengirim doa-doa indahmu padaku...

Teruskan perjuangan kalian saudariku, jangan berhenti, meskipun berat jalan yang akan kita lalui. tetaplah seperti sekarang saudaraku. bersama semangat dengan cita tertinggi, bertemu dengan yang dinanti, Robbul Izzati. jangan biarkan iman melemah, kuatkan dan bertahanlah. untuk sebuah ukhuwah yang didasarkan atas iman, karena islam. mungkin kita tidak sedang bersama nantinya sungguh momentum-momentum bersama kalian tak ingin kulupakan. esok mungkin kita tak saling membersamai, medan juang kita akan berbeda apalagi serupa, namun tujuan utama kitalah yang membuat kita tetap beriringan, meskipun jasad tak saling berdekatan. 

Tampaknya mungkin berlebihan, namun kawan, ingatan bersama kalian sangatlah indah. hingga ketika kutuliskan kata demi kata inipun rindu itu sudah begitu menguat. Untuk ukhuwah yang telah kita bina... Ya Rabb, kumohon sayangi mereka, mudahkanlah perjuangan yang masih terasa sulit, kuatkanlah pundak yang masih merasa berat, sempurnakanlah ikhtiar mereka, cukupkanlah segalanya.



"Doa perpisahan"


Pertemuan Kita Di Suatu Hari
Menitiskan Ukhwah Yang Sejati
Bersyukurku Ke Hadrat Ilahi Di Atas Jalinan Yang Suci

Namun Kini Perpisahan Yang Terjadi
Dugaan Yang Menimpa Diri
Bersabarlah Di Atas Suratan
Ku Tetap Pergi Jua

Kan Ku Utuskan Salam Ingatanku
Dalam Doa Kudusku Sepanjang Waktu
Ya Allah Bantulah Hamba Mu

Mencari Hidayah Daripada Mu
Dalam Mendidikkan Kesabaranku
Ya Allah Tabahkan Hati Hamba Mu
Di Atas Perpisahan Ini

"Teman Betapa Pilunya Hati Menghadapi Perpisahan Ini.
Pahit Manis Perjuangan Telah Kita Rasa Bersama. Semoga
Allah Meredhai Persahabatan Dan Perpisahan Ini. Teruskan
Perjuangan"

Kan Ku Utuskan Salam Ingatanku
Dalam Doa Kudusku Sepanjang Waktu
Ya Allah Bantulah HambaMu

Senyuman Yang Tersirat Di Bibirmu
Menjadi Ingatan Setiap Waktu
Tanda Kemesraan Bersimpul Padu
Kenangku Di Dalam Doamu

Semoga Tuhan Berkatimu 



Teruntuk mereka yang luar biasa, majelis' yang penuh cinta, saudara seperjuangan mewujudkan dakwah kampus yang tak pernah henti semangatnya, untuk setiap saudara yang telah begitu banyak menginspirasi ...

Berharap ukhuwah yang kita bina, tak sekedar ukhuwah di dunia tapi hingga kelah nanti di surga.... 
Ukhibbukum Fillah akhwatifillah.... 


Dalam Linangan Air Mata
Sisvia Cahya Kurniawati

Indah dan Mempesona....

Ceileeee judulnya ya... kagak nguati banget dah...
ceritanya lagi maen2 di dekat rumah, bukan rumah sebenarnya (lhoh?!! rumah jadi-jadian donk?) bukan gitu juga kaleee... setahun udah tinggal bareng budhe di singosari, baru kemarin menyempatkan untuk keliling persawahan tepat di samping rumah. secara taulah gimana sibuknya saia setahun terakhir... (pliis deh... nggak penting banget dweeh gaya gw ini :p)

Subhanallah... udara yang masih sejuk, lingkungannya masih tenang, alam yang masih...hmmm, masih asrilah pokoknya. (woii kemane aja lu, baru nyadar?!!!)... hehe. Hamparan hijau terbentang luas, persawahan, pedesaan yang bener2 masih pedesaan. Angin bertiup pelan, waspadalah rawan terjadi ngantuk luar biasa...hehe, gemercik air yang mengalir di sungai kecil dekat persawahan, masih sangat jernih, tak seperti sungai diperkotaan, kontaminasi limbah yang membahayakan (sayangnya gak sempat mengabadikan yang ini nih...huft)


jangan dicela yak hasil jepretannya, lawong otodidak pakek hape pula, paling tidak jadi bukti fisiklah... iyakan... iya to...hehe


berhubung sore itu masih sangat cerah, masih sempat melihat cerahnya mentari yang hendak kembali ke peraduan...
sedikit silau, tapi penulis pikir indah nian alam semesta ini ya. Wah Subhanallah ya... sesuatu ^__^















Hingga akhirnya cahayanya kian lama kian memudar, dan segera tergantikan oleh gelapnya malam. dinginnya sore semakin menjadi-jadi, tiupan angin sudah mulai kencang... berarti saatnya pulang..:D









Sungguh luar biasanya ciptaanMu Ya Rabb. Alam terbentang luas, indah dan mempesona. semua berjalan begitu seimbang.“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan lanjut dan bumi (seraya berkata), “Ya Robb kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS.3:190-191)



Sebagaimana kita lihat dalam ayat-ayat ini, kaum berakal melihat tanda kebesaran Allah dan berusaha memahami ilmu, kekuasaan, dan kreasi seni-Nya yang tak terhingga ini dengan mengingat dan merenungkan hal-hal tersebut, sebab ilmu Allah tak terbatas dan ciptaan-Nya sempurna tanpa cacat. Bagi orang yang berakal, segala sesuatu di sekeliling mereka adalah tanda penciptaan.

semoga kita adalah bagian mereka, ahli syukur. semoga kita adalah bagian dari mereka, orang-orang yang berakal. yang senantiasa mengingat Allah dalam berbagai keadaan kita, senantiasa, setiap waktu.
Dan katakanlah, "Segala puji bagi Allah, dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan." (QS. An-Naml: 93)


sekedar berbagi... semoga ada manfaat yang bisa diambil


Pejuang Syahidah ^____^

Minggu, 16 Oktober 2011

PERSALINAN

PERSALINAN
Persalinan adalah proses melahirkan, Sebagai respon dari adanya kontraksi uterus maka terjadilah penipisan (pendataran - effacement) segmen bawah uterus, terjadi pula dilatasi servik dan pembentukan jalan lahir yang kemudian diikuti dengan desensus janin untuk keluar melalui panggul.



AKTIVITAS UTERUS

clip_image002

Kapasitas uterus berkurang secara progresif dan dinding uterus menjadi semakin tebal terutama di daerah fundus.

clip_image004
Dengan semakin bertambah majunya persalinan, frekuensi, intensitas, kekuatan dan durasi kontraksi uterus menjadi semakin bertambah . Otot segmen bawah uterus menjadi semakin tipis dan relatif bersifat pasif sehingga terjadilah dilatasi servik.
clip_image006


Persalinan dibagi menjadi 3 tahap :
  1. Persalinan kala I
    1. Kala I fase laten : Dilatasi 1 – 3 cm
    2. Kala I fase aktif : > 4 cm sampai lengkap
      1. Fase akselerasi
      2. Fase maksimal dilatasi
      3. Fase deselerasi
  2. Persalinan kala II : Pembukaan lengkap sampai lahirnya anak
  3. Persalinan kala III : Kala pengeluaran plasenta
clip_image008
clip_image009
clip_image011
clip_image013

MEKANISME PERSALINAN NORMAL


clip_image002
clip_image004
clip_image006
clip_image008
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa selama proses persalinan, janin melakukan serangkaian gerakan untuk melewati panggul [ “cardinal movements of labor” ] yang terdiri dari :
    1. Desensus
    2. Fleksi
    3. Putar paksi dalam ( internal rotation )
    4. Ekstensi
    5. Putar paksi luar ( external rotation )
    6. Ekspulsi 
http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/09/mekanisme-persalinan-normal.html

    FISIOLOGIS MASA NIFAS

    Puerperium (masa nifas) atau periode pasca persalinan umumnya berlangsung selama 6 – 12 minggu.
    Puerperium adalah periode pemulihan dari perubahan anatomis dan fisiologis yang terjadi selama kehamilan.
    Puerperium dapat dibagi menjadi :
    • Periode pasca persalinan : 24 jam pasca persalinan.
    • Periode puerperium dini : minggu pertama pasca persalinan.
    • Periode puerperium lanjut : sampai 6 minggu pasca persalinan.
    PERUBAHAN FISIOLOGI dan ANATOMI
    Perubahan endokrin yang terjadi selama kehamilan akan terjadi secara cepat :
    • hPL- human Placental Lactogen serum tidak terdeteksi dalam waktu 2 hari dan
    • hCG- Human Chorionic Gonadotropin tidak terdeteksi dalam waktu 10 hari pasca persalinan.
    • Kadar estrogen dan progesteron serum menurun sejak 3 hari pasca persalinan dan mencapai nilai pra-kehamilan pada hari ke 7. Nilai tersebut akan menetap bila pasien memberikan ASI ; bila tidak memberikan ASI estradiol akan mulai meningkat dan menyebabkan pertumbuhan folikel.
    • hPr – Human Prolactine pada pasien yang memberikan ASI, kadar human hPr akan meningkat.
    Sistem kardiovaskular akan kembali pada nilai sebelum kehamilan dalam waktu 2 minggu pasca persalinan.
    Pada 24 jam pertama terjadi “hypervolemic state” akibat adanya pergeseran cairan ekstravaskular kedalam ruang intravaskular. Volume darah dan plasma normal kembali pada minggu kedua.
    Sampai pada 10 hari pertama pasca persalinan, peningkatan faktor pembekuan dalam kehamilan akan menetap dan diimbangi dengan kenaikan aktivitas fibrinolisis.
    PERUBAHAN MORFOLOGIS PADA TRAKTUS GENITALIA
    Melalui proses katabolisme jaringan berat uterus ceoat menurun dari 1000 gram saat persalina menjadi 100 – 200 g 3 minggu pasca persalinan
    Servik kehilangan elastisitasnya dan segera memperoleh konsistensi normal
    Dinding vagina edematous, kebiruan serta kendor dan tonus kembali kearah normal setelah 1 – 2 minggu.
    Pada akhir kala III, besar uterus setara dengan ukuran kehamilan 20 minggu dengan berat 1000 gram. Pada akhir minggu pertama berat uterus mencapai 500 gram.
    Pada hari ke 12, uterus sudah tidak dapat diraba melalui palpasi abdomen.
    clip_image002
    Perubahan involusi tinggi fundus uteri dan ukuran uterus selama 10 hari pasca persalinan
    “placental site” mengecil dan dalam waktu 10 hari diameternya kira-kira 2.5 cm.
    Lochia yang terjadi sampai 3 – 4 hari pasca persalinan terdiri dari darah, sisa trofoblas dan desidua coklat kemerahan yang disebut lochia rubra.
    Selanjutnya berubah menjadi lochia serosa yang seromukopurulen dan berbau khas.
    Selama minggu II dan III, lochia menjadi kental dan putih kekuningan yang disebut lochia alba terdiri dari leukosit dan sel desidua yang mengalami degenerasi. Setelah minggu 5 – 6, sekresi lochia menghilang yang menunjukkan bahwa proses penyembuhan endometrium sudah hampir sempurna.
    Lochia yang sangat berbau tidak sedap apalagi bila disertai dengan gejala sistemik berupa tanda tanda infeksi menandakan adanya endometritis.
    PRINSIP PENATALAKSANAAN PUERPERIUM
    Pasca persalinan, bila pasien menghendaki maka diperkenankan untuk berjalan-jalan, pergi ke kamar mandi bila perlu dan istirahat kembali bila merasa lelah.
    Sebagian besar pasien menghendaki untuk beristirahat total ditempat tidur selama 24 jam terutama bila dia juga mengalami cedera perineum yang luas.
    Fungsi perawatan medis adalah:
    1. Memberikan fasilitas agar proses penyembuhan fisik dan psikis berlangsung dengan normal.
    2. Mengamati jalannya proses involus uterus.
    3. Membantu ibu untuk dapat memberikan ASI.
    4. Membantu dan memberi petunjuk kepada ibu dalam merawat neonatus.
    Tak ada waktu yang baku mengenai lama perawatan pasca persalinan, diperkirakan bahwa semakin lama tinggal di rumah sakit, proses laktasi menjadi semakin baik.
    PERAWATAN PUERPERIUM DI RUMAH SAKIT
    Ambulasi dini membuat perawatan nifas menjadi lebih sederhana.
    Pemeriksaan meliputi :
    • Pemeriksaan tekanan darah, nadi dan pernafasan secara teratur.
    • Inspeksi perineum setiap hari untuk melihat proses penyembuhan.
    • Pada pasien dengan cedera perineum luas perlu diberikan analgesik.
    • Penilaian jumlah dan sifat lochia.
    • Penilaian proses involusi dengan menentukan tinggi fundus uteri.
    • Analgesik mungkin juga diperlukan bila ada keluhan nyeri akibat kontraksi uterus terutama saat laktasi.
    MASALAH TRAKTUS URINARIUS
    24 jam pasca persalinan, pasien umumnya menderita keluhan miksi akibat :
    • Depresi pada reflek aktivitas detrussor yang disebabkan oleh tekanan dasar vesika urinaria saat persalinan.
    • Fase diuresis pasca persalinan, bila perlu retensio urine dapat diatasi dengan melakukan kateterisasi.
    Rortveit dkk (2003) menyatakan bahwa resiko inkontinensia urine pada pasien dengan persalinan pervaginam sekitar 70% lebih tinggi dibandingkan resiko serupa pada persalinan dengan Sectio Caesar.
    10% pasien pasca persalinan menderita inkontinensia (biasanya stress inkontinensia) yang kadang-kadang menetap sampai beberapa minggu pasca persalinan. Untuk mempercepat penyembuhan keadaan ini dapat dilakukan latihan pada otot dasar panggul.
    Retensio Urine
    • Sensasi dan kemampuan pengosongan kandung kemih terganggu akibat pemberian anaestesi atau analgesi.
    • Ching-chung dkk (2002) : angka kejadian retensio urine pasca persalinan 4%
    • Bila wanita pasca persalinan tidak dapat berkemih dalam waktu 4 jam pasca persalinan mungkin ada masalah dan sebaiknya segera dipasang dauer catheter selama 24 jam
    • Bila kemudian keluhan tak dapat berkemih dalam waktu 4 jam, lakukan kateterisasi dan bila jumlah residu > 200 ml maka nampaknya ada gangguan proses urinasinya. Maka biarkan kateter tetap terpasang dan dibuka – tutup setiap 4jam, bila volume urine < 200 ml – kateter dilepas dan pasien diharapkan dapat berkemih seperti biasa
    Retensio urine kemungkinan oleh karena hematoma atau edema sekitar urtehra sehingga terapi meliputi : antibiotika dan obat anti inflamasi,
    MASALAH PENCERNAAN
    Sejumlah pasien pasca persalinan mengeluh konstipasi yang umumnya tidak memerlukan intervensi medis. Bila perlu dapat diberi obat pencahar supositoria ringan (dulcolax).
    Haemorrhoid yang diderita selama kehamilan akan menyebabkan rasa sakit pasca persalinan dan keadaan ini memerlukan pemberian obat supositoria.
    NYERI PUNGGUNG
    Nyeri punggung sering dirasakan pada trimester ketiga dan menetap setelah persalinan dan pada masa nifas.
    Kejadian ini terjadi pada 25% wanita dalam masa puerperium namun keluhan ini dirasakan oleh 50% dari mereka sejak sebelum kehamilan.
    Keluhan ini menjadi semakin hebat bila mereka harus merawat anaknya sendiri.
    MASALAH PSIKOLOGI PADA MASA NIFAS
    Keberadaan bayi tidak jarang justru menimbulkan “stress” bagi beberapa ibu yang baru melahirkan.
    Ibu merasa bertanggung jawab untuk merawat bayi, melanjutkan mengurus suami, setiap malam merasa terganggu dan sering merasakan adanya ketidak mampuan dalam mengatasi semua beban tersebut.
    Banyak wanita pasca persalinan menjadi sedih dan emosional secara temporer antara hari 3 – 5 (third day blues) dan kira-kira 10% diantaranya akan mengalami depresi hebat.
    “Third Day Blues”
    Etiologi tak jelas, diperkirakan karena gangguan keseimbangan hormonal, reaksi eksitasi akibat persalinan dan perasaan tak mampu untuk menjadi seorang ibu.
    “Third days blues” dapat berupa :
    • Lanjutan rasa cemas saat kehamilan dan proses persalinan
    • Rasa tak nyaman pada masa nifas dan tak mampu menjadi orangtua.
    • Ketidakmampuan untuk melakukan sesuatu yang baik dan berguna
    • Rasa lelah pasca persalinan dan kurang tidur /istirahat
    • Penurunan gairah seksual atau tidak lagi menarik seperti waktu masih gadis
    • Labilitas emosional.
    • Depresi berat sampai beberapa minggu-bulan.
    Penatalaksanaan : terapi medis, diskusi dengan paramedis, penjelaskan mengenai apa yang terjadi dan bila pasien menghendaki maka kunjungan keluarga dibatasi.
    Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa rooming-in dapat mengurangi kejadian “third days blues”
    Seksualitas Pasca Persalinan
    • Setelah persalinan, waktu serta perhatian ibu banyak tersita untuk mengurus bayinya.
    • Bila terdapat cedera perineum akibat persalinan, maka vagina dan perineum akan mengalami ketegangan selama beberapa minggu.
    • Gairah seksual seringkali mengalami penurunan.
    • Pada beberapa ibu yang memberikan ASI dapat terjadi penurunan libido dan menderita kekeringan pada vagina.
    • Hubungan seksual bukan merupakan satu-satunya cara untuk memperoleh kenikmatan seksual dan wanita tersebut masih dapat menerima rangsangan seksual dalam bentuk sentuhan atau rangsangan lain yang tak jarang berlanjut dengan hubungan seksual intercourse dan dapat menyebabkan terjadinya orgasmus pada wanita.
    • Konsultasi dan advis dari dokter kadang diperlukan bila terdapat penurunan gairah seksual pasca persalinan yang terlalu berat.


    KONTRASEPSI dan STERILISASI
    Masa puerperium dini adalah saat terbaik untuk membahas mengenai kontrasepsi.
    Masa infertilitas anovulatoar hanya berlangsung selama 5 minggu pada pasien yang tidak memberikan ASI dan 8 minggu pada yang memberikan ASI secara penuh.
    Tubektomi dikerjakan saat SC atau maksimum 24 – 48 jam pasca persalinan normal.
    Beberapa pasangan menghendaki agar tubektomi dilakukan 6 – 8 minggu pasca persalinan untuk memberikan kesempatan bagi kesehatan anak dan memahami sepenuhnya arti sterilisasi permanen bagi keluarganya.
    Kontrasepsi alamiah dimulai segera setelah pasien mendapatkan haid. Perlindungan kontrasepsi alamiah pada pemberi ASI sekitar 98% sampai selama 6 bulan.
    Pada pasien non laktasi, pemberian kontrasepsi oral kombinasi ( sediaan kombinasi estrogen < 35 µg dan progestin ) diberikan paling cepat 2 – 3 minggu pasca persalinan, jangan melakukan pemberian yang terlalu dini oleh karena pasien masih dalam “hypercoagulable state”
    Pada pasien laktasi dapat diberikan kontrasepsi oral yang hanya mengandung progestin (norethindrone 0.35 mg) atau injeksi Depo-Provera® 150 mg setiap 3 bulan agar tidak terjadi penekanan proses laktasi.
    Implan Levonorgestrel dapat diberikan setelah laktasi berlangsung dengan lancar (segera atau 6 minggu pasca persalinan), keberatan penggunaan metode ini adalah: perdarahan iregular, mahal dan kesulitan dalam pemasangan atau pengeluaran.
    IUD ( copper containing T Cu Ag® , Paraguard t 380A® , Progesterone-releasing Progestasert ®, levonorgestrel-releasing Mirena ® ) sangat efektif dalam pencegahan kehamilan dan sebaiknya dipasang pada kunjungan post partum pertama atau segera setelah persalinan (kejadian ekspulsi sangat tinggi)
    Jenis kontrasepsi bagi ibu pada masa laktasi
    1. Kontrasepsi oral jenis ‘Progestine–only’ 2 - 3 minggu pasca persalinan
    2. Depo Provera® 6 minggu pasca persalinan
    3. Implan hormon 6 minggu pasca persalinan
    4. Kontrasepsi oral kombinasi diberikan 6 minggu pasca persalinan dan hanya bila ASI sudah berlangsung dengan baik dan status gizi anak harus diawasi dengan baik
    PEMERIKSAAN PASCA PERSALINAN
    Kunjungan pasca persalinan pertama (4 – 6 minggu)
    1. Anamnesa mengenai perdarahan pervaginam.
    2. Tekanan darah dan berat badan.
    3. Darah lengkap.
    4. Pemeriksaan payudara:
      1. Pemakaian BH yang sesuai atau memadai.
      2. Kelainan puting dan masalah laktasi.
    5. Pemeriksaan vagina, kondisi hipoestrogen yang menyebabkan kekeringan epitel vagina diatasi dengan pemberian krim estrogen menjelang tidur malam.
    6. Inspeksi servik [ bila perlu dilakukan hapusan papaniculoau].
    7. Pemeriksaan luka perineum.
    8. Pemeriksaan bimanual pada uterus dan adneksa.
    9. Konsultasi mengenai: pekerjaan profesional rutin, metode kontrasepsi, dan perencanaan kesejahteraan dalam keluarga.
    http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/09/fisiologi-masa-nifas.html

    PATOLOGI MASA NIFAS



    Selama masa nifas dapat terjadi 4 masalah utama :
    1. Perdarahan pasca persalinan
    2. Infeksi masa nifas
    3. Tromboemboli
    4. Depresi pasca persalinan
    PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
    1. Perdarahan pasca persalinan PRIMER
      • Perdarahan > 500 ml yang terjadi dalam waktu 24 jam pasca persalinan
    2. Perdarahan pasca persalinan SEKUNDER
      • Perdarahan abnormal yang terjadi setelah 24 jam pasca persalinan sampai berakhirnya masa nifas.
    PERDARAHAN PASCA PERSALINAN PRIMER :
    Perdarahan pasca persalinan primer adalah perdarahan lebih dari 500 ml dalam waktu 24 jam pertama pasca persalinan.
    Etiologi :
    1. Atonia uteri dan
    2. Sisa plasenta ( 80%)
    3. Laserasi jalan lahir (20% )
    4. Gangguan faal pembekuan darah pasca solusio plasenta
    Faktor resiko :
    1. Partus lama
    2. Overdistensi uterus ( hidramnion , kehamilan kembar, makrosomia )
    3. Perdarahan antepartum
    4. Pasca induksi oksitosin atau MgSO4
    5. Korioamnionitis
    6. Mioma uteri
    7. Anaesthesia
    Diagnosis :
    Jumlah perdarahan pasca persalinan yang sesunguhnya sulit ditentukan oleh karena sering bercampur dengan cairan amnion, tercecer, diserap bersama dengan kain dan lain sebagainya.
    Perdarahan pervaginam yang profuse dapat terjadi sebelum plasenta lahir atau segera setelah ekspulsi plasenta.
    Perdarahan dapat terjadi secara profus dalam waktu singkat atau sedikit sedikit diselingi dengan kontraksi uterus.
    PENATALAKSANAAN :
    A. Perdarahan kala III ( plasenta belum lahir )
    Masase fundus uterus untuk memicu kontraksi uterus disertai dengan tarikan talipusat terkendali. Bila perdarahan terus terjadi meskipun uterus telah berkontraksi dengan baik, periksa kemungkinan laserasi jalan lahir atau ruptura uteri
    Bila plasenta belum dapat dilahirkan , lakukan plasenta manuil
    clip_image002
    Bila setelah dilahirkan terlihat tidak lengkap maka harus dilakukan eksplorasi cavum uteri atau kuretase
    B. Perdarahan pasca persalinan primer ( true HPP )
    1. Periksa apakah plasenta lengkap
    2. Masase fundus uteri
    3. Pasang infuse RL dan berikan uterotonik ( oksitosin , methergin atau misoprostol )
    4. Bila perdarahan > 1 L pertimbangkan tranfusi
    5. Periksa faktor pembekuan darah
    6. Bila kontraksi uterus baik dan perdarahan terus terjadi , periksa kembali kemungkinan adanya laserasi jalan lahir
    7. Bila perdarahan terus berlangsung , lakukan kompresi bimanual
    8. Bila perdarahan terus berlangsung , pertimbangkan ligasi arteri hipogastrika
    PERDARAHAN PASCA PERSALINAN SEKUNDER
    Etiologi utama adalah :
    1. Proses reepitelialisasi ‘plasental site’ yang buruk ( 80% )
    2. Sisa konsepsi atau gumpalan darah
    Bila dengan pemeriksaan ultrasonografi dapat diidentifikasi adanya masa intra uterin (sisa konsepsi atau gumpalan darah ) maka harus dilakukan evakuasi uterus
    Terapi awal :
    1. Memasang cairan infuse dan
    2. Memberikan uterotonika (methergin 0.5 mg intramuskular)
    3. Antipiretika dan Antibiotika (bila ada tanda infeksi)
    4. Kuretase hanya dilakukan bila ada sisa konsepsi
    INFEKSI MASA NIFAS
    FEBRIS PUERPERALIS adalah meningkatnya suhu tubuh diatas 380 C selama 24 jam yang terjadi setelah hari pertama sampai hari ke 10 pasca persalinan atau abortus.
    Infeksi dapat bersifat genital atau non – genital
    Etiologi :
    INFEKSI GENITAL
      1. Patogen potensial yang berada dalam vagina secara normal :
        1. Streptococcus anerobik
        2. Basil gram negatif anerobik
        3. Streptococcus hemolyticus (selain group A)
      2. Bakteri yang berasal dari organ visera sekitar :
        1. E Coli
        2. Clostridium Welchii
      3. Bakteri yang berasal dari organ yang jauh :
        1. Stafilokok
        2. Streptokus Hemolitikus Grup A
      4. Mycoplasma hominis

    INFEKSI NON – GENITAL :
      1. Infeksi traktus urinarius : E Coli
      2. Infeksi mamme : stafilikok
    LOKASI dan PENYEBARAN INFEKSI
    Sebagian besar infeksi nifas yang berasal dari traktus genitalis merupakan infeksi ascending dari vagina atau servik dan mengadakan infeksi pada lokasi plasenta. Penyebaran selanjutnya dari tempat ini dapat terus keatas mengenai tuba falopii – parametrium sehingga menyebabkan pelvio peritonitis.
    DIAGNOSIS
    • Pemeriksaan payudara : mastitis
    • Pemeriksaan urine : bakteriuria
    • Palpasi abdomen : nyeri abdomen
    • Inspeksi genitalia : infeksi luka jalan lahir
    • Hapusan vagina : pemeriksaan bakteriologi
    TERAPI :
    • Rawat di RS
    • Antibiotika spektrum luas yang tepat
    • Metronidazole 3 x 500 mg selama 5 hari
    TROMBOEMBOLI
    Trombosis vena dapat terjadi selama kehamilan atau sering terjadi pada masa nifas antara hari ke 5 – 15.
    Perawatan obstetri yang baik dan ambulasi dini dapat menurunkan kejadian penyakit tromboemboli.
    Proses trombosis selalu berawal dari vena profunda tungkai bawah namun dapat pula menjalar keatas menuju vena femoralis atau vena vena dalam panggul. Situasi ini sering menyebabkan terjadinya emboli paru
    DIAGNOSIS DVT – DEEP VEIN THROMBOSIS
    Tanda klinik adalah terjadinya demam ringan, kenaikan frekuensi nadi dan rasa lesu.
    Tanda klinik tak dapat memberi informasi mengenai progresivisitas penyakit.
    Konfirmasi diagnosis adanag dengan menggunakan”colour – enhanced Doppler imaging “ pada vena tibialis dan femoralis.
    Diagnosis emboli paru :
    • Dispneoe
    • Nyeri dada
    • Sianosis
    • Krepitasi pada auskultasi paru
    Terapi DVT :
    • Heparin infus ( 20.000 dalam 500 PZ denga kecepatan 25 ml / jam untuk mencapai dosis 25.000 IU per hari ) selama 5 hari dan dipantau dengan pemeriksaan APTT. Active partial tromboplastin time
    • Tirah baring dengan tungkai di elevasi selama heparinisasi
    Terapi Emboli Paru :
    • Heparin bolus 25.000 IU intra vena dan diikuti dengan pemberian per infus seperti ada kasus DVT
    MASALAH PSIKIATRI PASCA PERSALINAN
    1. Third Days Blues”
    2. Depresi pasca persalinan
    3. Psikosis pasca persalinan
    “third days blues”
    50 – 70% terjadi instabilitas emosional pada ibu pasca persalinan dengan penyebab yang tidak jelas.
    Gejala berawal antara hari ke 3 – 5 pasca persalinan.
    Instabiltas emosional dapat berlangsung kurang dari 1 minggu namun ada kasus yang dapat terjadi sampai berbulan-bulan
    DEPRESI PASCA PERSALINAN
    8 – 12% wanita pasca persalinan akan menampakkan tanda – tanda depressi dalam 5 bulan pertama pasca persalinan.

    Resiko tinggi mengalami kejadian ini :
    1. Ibu berusia < 16 tahun
    2. Riwayat keluarga dengan depresi atau pernah menderita depresi
    3. Depresi pada masa hamil
    4. Masalah hubungan keluarga pada masa remaja
    5. Tidak ada dukungan dari pasangan selama kehamilan , persalinan
    6. Merawat bayi sendirian tanpa keluarga atau teman
    7. Pengalaman negatif saat berhubungan dengan tenaga kesehatan selama kehamilan
    8. Riwayat komplikasi kehamilan
    PSIKOSIS PASCA PERSALINAN
    1 – 3% wanita mengalami kejadian psikosis pasca persalinan dalam bentuk manik atau depresi naun ada juga yang diselingi dengan episode skisofrenik
    Gangguan ini dapat terjadi secara mendadak pada hari 5 – 15 pasca persalinan. Pada awalnya pasien merasa bingung , cemas, tidak dapat tidur dan sedih. Delusi ( merasa bahwa anaknya mengalami sesuatu yang berbahaya ) atau halusinasi terjadi dengan cepat.
    Pasien harus segera memperoleh perawatan secara profesional.

    http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/09/patologi-masa-nifas.html

    Selasa, 11 Oktober 2011

    Menjaga Ukhuwah tanpa Cacian dan Ghibah

    Bismillahirrahmirrahim

    Subhanallah, nahmaduhu wa nastaghfiruhu, Ash- sholatu wassalamu ‘ala rasuluhu, Muhammad SAW.
    Mengawali tulisan ini dengan merangkai basmalah dan istighfar, semoga Allah menjaga untaian kata ini dari berbagai fitnah, dan menjadikannya semata untuk perbaikan dakwah. Sebab, pada Allah lah semuanya bermuara. Nur-Nya lah yang akan mampu menunjuki kita pada perbaikan kualitas dalam mengemban amanah mewarisi misi para Nabi ini, Insya Allah.

    Mari berbicara cinta, cinta yang berbanding lurus dengan iman kita, iya dialah ukhuwah. Buah dari keimanan kita. Kita mungkin tidak sedang dan selalu bersama sekarang, medan juangnya pun tak serupa. Tapi sesungguhnya, kita sedang menuju arah yang sama, menuju tujuan dan akhir yang sama. Allahu Ghayatuna. Bagaikan SEL, yang menjadi inti dari kehidupan, yang bekerjasama membentuk jaringan, yang bergerak dinamis menyusun organ, yang saling terkait menjadi SISTEM ORGAN, yang merapatkan barisan menghimpun diri menjadi satu kesatuan, menjadi TUBUH yang UTUH.

    Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah ikhwah (bersaudara);
    karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu.

    (Qs al-Hujurat/49:10)

    Sungguh indah. . Ketika persaudaraan, persahabatan ini disatukan karena 1 hal yaitu Islam. Ianya bersatu bukan atas dasar kepentingan tertentu saja, sesekali muncul sesekali menghilang, sepanjang kepentingan itu bermunculan. Selepas kepentingan usai, usailah sudah, kadang terlupakan atau melupakan. Atau terkadang hadirlah cacian-caciann. Ianya hadir bukan permainan, yang bisa ditinggalkan ketika kamu merasa bosan?

    Indah sekali apa yang pernah Rasulullah ibaratkan tentang seorang sahabat yang beliau umpamakan dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Jika berteman dengan penjual minyak wangi, minimal akan mendapat dan mencium wanginya. Berteman dengan seorang pandai besi, bisa-bisa percikan apinya mengenai tubuh dan juga kedapatan bau busuknya. Sungguh beruntung seseorang yang mendapatkan sahabat sejati, yang memuji dibelakangnya dan mengoreksi didepannya.

    Teringat sebuah kisah, ketika Urwah bin Zubair datang ke kebun mulik Abdul Malik bin Marwan seorang sahabat karibnya. Urwah berkata kepada Abdul Malik, “Alangkah indahnya kebun ini.” Lalu Abdul Malik menimpalinya, “Engkau lebih indah dari kebun ini. Kebun ini berbuah hanya sekali dalam setahun. Sedangkan hikmahmu berbuah setiap hari.”

    Subhanallah, alangkah indahnya sebuah persahabatan jika di dalamnya terdapat saling menasihati tentang iman, pentingnya mengingat mati, kepastian hari akhir dan segala hal tentang kebenaran hakiki termasuk segala kebaikan. Diri terasa dihibur dan juga digentarkan. Dihibur dengan cerita mengenai ganjaran kebaikan berupa surga, dan digentarkan oleh cerita dahsyatnya siksa neraka.

    Persaudaraan adalah mu’jizat, wadah yang saling berikatan, dengannya Allah persatukan hati-hati yang berserakan, saling bersaudara, saing merendah lagi memahami, saling mencintai, dan saling berlumbut hati
    (sayyid Quthb)

    Alangkah indahnya seorang sahabat, yang ketika kita berbuat salah ia menegur dan menasihati, bukan karena rasa benci, namun karena begitu cintanya ia terhadap kita sehingga tak bosan-bosannya mengingatkan akan sebuah kebenaran. Namun seringkali kita terlupa, termakan oleh egoisme diri, merasa lebih baik, lebih banyak makan asam garam, sehingga menafikan sebuah kebenaran yang sebenarnya datang dari Allah Swt dan Rasul-Nya lewat lidahnya. Alangkah indahnya seorang sahabat yang mau ikut menangis bersama, ketika melihat sahabat lainnya jatuh dalam kubangan nista dan dosa, merasa kasihan, bukan kebencian hingga bergetar bibir menahan tangis dan kesedihan, terluka jiwa yang fitrah oleh tajamnya belati hawa nafsu.

    Seindah doa Rabithah yang tak akan pernah terputus membersamai perjuangan ini. Kita jaga cinta kita, ukhuwah kita, tanpa cacian, makian, ghibah, namimah yang mampu merusak ikatannya. Tiadalah harapan ukhuwah indah ini selain ukhuwah yang barokah, indah nikmat dunia, dan berharap indah samapi pertemuan kita di surga... Aamiin.


    Senin, 03 Oktober 2011

    Luapan Hati Semata

    Untuk setiap cinta yang tak terbalas dengan cinta
    Untuk setiap kasih sayang yang terbalas dengan kebencian
    Untuk setiap perhatian yang terbalas dengan ketidak pedulian
    Untuk setiap senyuman yang terbalas dengan luka yang tersayat

    Sungguh bilapun hati ini begitu rapuh
    Kerasnya ucapan, atau pedasnya rangkaian kata
    Mampu menyayat hati, membekas hingga relung hati
    Jauhkan hamba dari prasangka buruk,
    dari perasaan dendam, apalagi kebencian
    semaikan hati yang lemah lembut, dan penuh kesabaran
    Jadikan ketegaran membersamaiku
    menjadikan ketangguhan menemaniku
    Rabb.... sungguh hanya Engkau yang mengetahui hambaMu ini
    Engkaulah yang menjadi pengharapan dan bukan manusia yang masih membutuhkanMu
    Jadikan aku kokoh dan kuat mengarungi samudera ujian
    Ijinkan iman selalu bersemayam dalam hatiku
    Aamiin

    Apa Jadinya Kalo Ikhwah Kecanduan?

    Emang ada ya ikhwah kecanduan?? Eh, jangan salah…banyak malah!! Tapi, jangan dibayangkan kalo kecanduannya ma obat-obatan terlarang… (ya Allah, na’udzubillah…Semoga semua ikhwah dijauhkan sejauh-jauhnya dari barang haram itu!!). Meskipun si penikmat (baca: penderita) gak sampe sakau, kecanduan di sini juga amat sangat berbahaya sekali banget bagi kelangsungan dakwah para ikhwah.

    Berawal dari sekadar hobby, iseng, coba-coba, kebetulan, ngisi waktu luang, ato just hiburan, trus keasyikan, lalu jadi kebiasaan, dan…dan…dan…eh, malah kecanduan!!! Gaswat kaaan?!! Astgfirullah…Parahnya lagi, candu di sini gak mandang usia pembinaan. Gak peduli ia sudah tertarbiyah 3 tahun, 4 tahun, 7 tahun, 10 tahun, bahkan lebih. Seorang ikhwah yang rajin dalam pembinaannya tidak serta merta menjadi “kebal” terhadap candu-candu tersebut. Faktor yang mungkin sangat berpengaruh dalam penyebaran candu adalah lingkungan.

    Mulanya mungkin sekadar pengisi kejenuhan. Tapi akhirnya menjadi aktivitas dominan, bahkan menyita banyak perhatian. Dan kemudian, agenda-agenda dakwah perlahan mulai ditinggalkan. Perlahan militansi akan berkurang. Sampai akhirnya melemah, dan….. hilang. Na’uudzubillah….Tsumma Na’uudzubillah....

    Apa aja sih candunya?
    Berdasarkan hasil penelitian sementara di lapangan, ditemukanlah jenis-jenis candu yang dapat merusak kesehatan -fikriyah, jasadiyah, dan ruhiyah- para aktivis dakwah, diantaranya:

    1. Ngegames

    Awalnya sih pengen cari hiburan, trus ketagihan. Apalagi kalo lagi nganggur alias gak ada kerjaan, ngegames aja aaah, refreshing gitu lhoh! Ck..ck..ck..Ini adalah jenis candu yang berbahaya, coz bisa dilakukan kapanpun dan di manapun. Bisa di kompi, lepi, atau HP . Gak di rumah, kantor, kampus, sekolah, di halte, sampe di dalam angkot.

    2. Nonton Bola

    Heran deh, betah banget 2 jam cuma melototin bola yang diuber-uber ma sekawanan orang. Istimewanya apa sih? (Waduh, ane bisa ditimpuk pake bola ma penggemarnya nieh). Mending juga maen bola di lapangan. Kan bisa menyehatkan dan menguatkan. Dari pada cuma nonton, yang olahraga biji mata doang. Candu ini akan semakin mewabah ketika musim Piala Dunia tiba. Hehehe jadi inget Bapak dan kakak, kalo pas ane lagi di rumah (liburan), beliau-beliaunya sering berpesan sebelum tidur malam, “Dek (Nak), ntar malem bangunin ya, jam 3”. “Mau tahajjud ya kak?” Tanya ane dengan polosnya. “Iya, sekalian nonton bola” Gyaaaaa…. Piiiss deh kak!! Bukannya ngelarang sih. Ida cuma takut besoknya waktu kerja di kantor kakak malah ngantuk. Eniwei, gak hanya ikhwan aja lho yang maniak bola, akhwat juga ada.

    3. Film

    Dari film-film lokal, Box Office, sampe Drama Korea. Gak peduli harus nyewa VCD ato ngacir ke bioskop. Kecanduan film gak hanya dalam bentuk nongkrong di depan layar kaca, tapi juga ke dalam otak dan mempengaruhi pandangan kehidupan.

    4. Maen PS

    Biasanya ikhwan nieh (tapi, gak tertutup kemungkinan akhwatnya juga). Awalnya mungkin sekadar pengisi kejenuhan, trus penasaran kenapa gak menang-menang (kalah mulu), lama-lama jadi kecanduan. ‘Afwan, ane kurang paham soal PS, coz emang gak tertarik ma jenis olahraga jempol tangan yang gak menyehatkan ini. Yang jelas, maen PS sangat berpotensi untuk bikin kita lupa waktu..!!

    5. Komik

    Waduh, ini juga jenis candu yang amat berbahaya. Diawali dari hobby trus dikoleksi, dan kalo dah keasyikan baca, bisa lupa diri. Parahnya lagi, jika tokoh-tokoh dalam komik diadopsi dan dicocok-cocokkan ma karakter pribadi. Ada yang suka karena ceritanya yang lucu, kocak, semangat, dan penuh misteri. Gak heran kalo ikhwah ada yang terobsesi dan mempersepsikan diri seperti Conan, Naruto, ato Kakashi.

    6. Musik

    Ada yang punya grup nasyid latihannya hampir tiap hari (Apalagi kalo musim walimahan seperti saat ini ). Intensitas dengerin nasyid lebih sering ketimbang Murottal. Nasyid yang didengerin juga masih diragukan statusnya sebagai nasyid (Maksudnya?). Musik..musik..musik… Dari yang jahiliyah sampe yang (katanya) islami. Awalnya mungkin gak sengaja denger dari temen-temen. Ato kebetulan gak ada acara. Daripada bengong, lebih baik mengaktifkan indra audiovisual. Maka layar kaca menjadi alternatif. Kebetulan acaranya musik-musik yang lagi in. hampir semua stasiun kereta api (eh, televisi) menyajikan menu musik jahili. Ada INBOX, Dahsyat, Klik, MTV Ampuh, dll, dsb, dst. Walhasil, aktivis dakwah jadi hafal lagu-lagu “aneh” gitu ketimbang hafal Al Quran dan hadist. Dan saking terbiasanya, lirik-lirik itu sampe kebawa ke ruang bawah sadar dan tercetus seketika. Kayak kemaren, pas ada seorang akhwat yang sebel ma temen akhwatnya, tiba-tiba temen akhwatnya langsung berkumandang, “Eh eh koq gitu sih..lo koq marah…jangan gitu sayang, jangan gitu sayang.” Seraya merayu dan menggodanya (Prens Filah tau kan itu lagunya siapa). Ckk..ck..ck…sampe segitunya. Penyebarannya memang dahsyat.

    7. Ngenet

    Whuaaa…ini nih candu yang gak kalah hebatnya dibanding candu-candu yang lain. Mulanya mungkin kebutuhan, cari informasi, ajang silaturahmi, pengen diskusi, trus…trus…trus… Yup! Asyik memang melanglang buana di dunia maya. Kalo kata Gita Gutawa, “Tak perlulah aku keliling dunia”. Mau berita apapun, semua dah tersaji di depan mata, di kotak segi empat di hadapan Anda. Tinggal KLIK! Apalagi dengan fasilitas-fasilitas internet yang memanjakan. Mau berekspresi dengan tulisan, ada Blog. Mau nampang (menarsistkan diri), ada Face Book. Mau ngobrol-ngobrol en diskusi bisa Chatting. Mau kenalan, ada Friendster. Mau promosi dan bisnis juga bisa. Kurang apa lagi coba? Adanya kurang bisa mengontrol diri untuk gak berlama-lama di depan kompi/lepi.

    8. Dan lain-lain, dan sebagainya, dan seterusnya....(pikir sendiri ya..)

    Menarik” bukan melihatnya sebagai sebuah fenomena? Namun, seringkali pada diri yang “lemah” justru akan menjadi semacam pembenaran. Perlu diketahui, bahasan kita di sini bukan soal boleh atau tidak, tapi seberapa besar porsinya hingga mengalihkan kita dari aktivitas-aktivitas produktif dan agenda-agenda prioritas.

    Demikianlah semua aktivitas-aktivitas yang sederhana, namun tanpa disadari menjadi candu dalam pergerakan dakwah. Fenomena-fenomena tersebut sebagian besar menyita waktu-waktu produktif kita, menggerogoti ruhiyah, dan melemahkan militansi dakwah.

    Jika hari ini kita dapatkan kualitas dakwah kita menurun, maka cobalah untuk memeriksakan (baca: mengevaluasi) kesehatan dakwah kita. Mulai dari memutaba’ahi aktivitas sehari-hari kita, amalan-amalan kita, dan terutama niat-niat kita.


    Wallahu Ta'aala a'laamu bishshawaab..

    NB: Ohya, ada nih kecanduan yang harus senantiasa dilestarikan, antara lain: Dzikir, Tilawah, Hafalan Al-Quran, Infaq & Shodaqoh, Tholabul ‘ilmy (datang ke majelis-majelis ilmu, dauroh, training, kajian, dll).

    Owkeh!! Tetep Semangaaattzz!!!!

    “Tidak penting kamu suka atau tidak, yang penting Allah ridho atau tidak”

    http://akhwatzone.multiply.com/journal/item/128

    Minggu, 02 Oktober 2011

    Menanti Sepenuh Hati

    Assalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarakatuh...
    Hai, Cinta...
    Bagaimana kabarmu sekarang? Apa kau baik-baik saja? Aku tak tahu saat ini kau sudah sampai di mana, namun yang aku tahu kau sedang melangkah menuju istana hatiku.

    Tahu tidak...
    Saat melihat teman-temanku satu per satu menyambut cintanya, aku pun bertanya di mana kamu? Kapan kau tiba? Apakah tidak ingin gegas berjumpa denganku? Terkadang aku bertanya mengapa kau tak kunjung datang, apakah kau sengaja memperlambat langkahmu? Astaghfirullah, jangan sampai pikiran buruk itu terus menggelayut di benakku.. Mungkin saja memang jarak yang harus kau tempuh masih terlalu jauh... Sabar ya! Semangat berjuang ya, cinta!

    Aku mencoba untuk terus menunggumu, terima kasih ya karena kau telah kirimkan sahabat-sahabatmu yakni ikhlas, sabar, qona'ah dan tawadhu yang membuatku tetap yakin untuk menunggumu di sini.

    Allah memang Maha Tahu kondisi hamba-Nya dan mungkin Dia melihatku belum siap untuk menerima kedatanganmu, cinta. Dia ingin aku benar-benar siap saat menerima kedatanganmu, karena kau memang sangat istimewa buatku. Biarlah...mungkin ini yang terbaik bagi kita.

    Oya cinta...
    Sambil menunggumu aku belajar banyak hal dan aku yakin kau pasti akan menyukainya. Aku akan berusaha memberikan yang terbaik untukmu karena ku tak ingin kau kecewa saat kita berjumpa nanti. Ku ingin saat itu menjadi saat yang tak terlupakan, di mana akhirnya kita bertemu setelah lelah kau berjalan dan setelah sekian lama aku menunggu.

    Cinta...
    Jika kau lelah dalam perjalananmu, istirahatlah sejenak. Jangan lupa untuk selalu minta petunjuk-Nya di setiap langkahmu, yakinlah Dia pasti akan menunjukkan arah yang benar menuju istana hatiku. Jangan takut, aku akan tetap menunggumu di sini... menunggu dengan sepenuh hati.

    Seindah purnama melingkar
    Sebening bintang berkilauan
    Mengajak aku mengingatMu
    Sujud penuh rindu
    Aku pun mengharap padaMu
    Engkaupun mendengar pintaku
    Untuk bahagia terbaik di dalam hidupku
    Doa cinta mengalun merdu
    Kurasakan agungnya di jiwa
    Engkau tak pernah tinggalkan diriku
    Dalam segala musim dan keadaan
    Doa cinta hembuskan tasbih
    Iringi langkah ke mana kupergi
    Engkau berikan bahagia selalu
    Agar ku tiada pernah sendiri
    Doa cinta kulantunkan
    Doa cinta kuhembuskan
    Doa cintaku padaMu...


    http://www.aisyaavicenna.com/2011/08/menanti-sepenuh-hati.html

    Aktivis Dakwah Kampus dan Romantismenya

    Islamedia - 2 tahun silam, masih teringat tajam Kisah perjalanan sekelompok manusia ‎yang mewakafkan dirinya untuk umat. Kisah manusia pilihan yang hidup untuk memperbaharui peradaban.
     
    Mereka dipersatukan sejak awal masuk kampus, namun ada juga yang datang kemudian. Mereka belajar bersama, mereka berjuang sama, mereka bergerak bersama, dalam satu cita, Islam.
     
    Perjalanan dakwah tak selamanya dihiasai ukhuwah yang indah, kadang adakalanya timbul pertengkaran kecil, kadang hadir cinta dan persahabatan yang kekal.  Semua kejadian, semua problema, semua konflik antar aktivis dakwah, bukan menandakan dakwah menghancurkan ukhuwah, justru dakwah ini telah mempererat ukhuwah.
     
    Ditengah perjalanan masa perkuliahan, ketika tanggung jawab dan amanah sudah waktunya diberikan, merekapun dengan semangat memilih jalan masing-masing, ada yang memilih jalur siyasah ( BEM) , LDK, DKM, Himpunan, dan lembaga-lembaga lainnya baik yang internal ataupun eksternal.
     
    Sejak saat ini, mereka mempunyai tugas dan peran yang berbeda, meskipun tetap berada pada halaqah yang sama. 
     
    Roda perjalanan pun berputar seiring jaman. Berbagai masalah dan konflik mulai berdatangan. Inilah ujian keimanan dan tujuan kita dipertemukan dengan tarbiyah.
     
    Ketika ukhuwah mendapat ujian, mulailah timbul ketidakpercayaan, ketika agenda-agenda dakwah berantakan dan saling bertabrakan, mulailah mereka saling menyalahkan. Ketika banyak tantangan dan ujian, tidak sedikit mereka berjatuhan, mundur lantas menghilang dari pentas dakwah.
     
    Ketika halaqah, yang seharusnya menjadi ajang untuk konsolidasi, memperbaiki dan menyatukan arah dakwah, digunakan sebagai ajang perdebatan, halaqah yang biasanya dipenuhi cinta dan ketenangan, berubah menjadi tangis dan kekacauan.
     
    Perbedaan yang sebenarnya kecil, bisa berubah menjadi besar dan berujung konflik antar lembaga dalam menentukan arah dan strategi dakwah.
     
    Namun sekali lagi, ini bukanlah kehancuran, karena pada hakikatnya, ini adalah proses menuju kedewasaan dalam mengelola perbedaan.
     
    Dakwah kampus memang memiliki keunikan, dinamis dan memiliki kompleksitas yang sangat tinggi. Maka, tidak heran jika permasalahan dan tantangan juga tinggi dan beragam. Namun, disinilah letak dari proses pembelajaran, pendewasaan dan persiapan yang matang sebelum terjun ke masyarakat.

    Pertengkaran kecil itu akan menjadi kenangan yang sulit dilupakan, menjadi perekat yang sangat kuat dalam persaudaraan. Menjadi sebuah kerinduan.
     
    Dan akhirnya, kelulusan seakan menjadi akhir dari perjalanan, mereka mulai berpisah, ada yang tetap istiqomah melanjutkan dakwah dan tarbiyahnya, baik di kampus atau di masyarakat, namun ada juga yang berhenti dari dakwah dan tarbiyah, dan memilih jalannya sendiri.

    Itu semua plilihan, yang pasti romantisme dakwah kampus telah membuat mereka dewasa, mempererat ikatan hati mereka, mengekalkan cintanya, bertemu dalam ketaatan, bersatu dalam perjuangan.
    Semoga Allah membimbing, memberi keistiqomahan dalam langkah mereka, dalam jalan mereka, mengekalkan cinta mereka, memberikan azam dan tekad dalam dakwah dan tarbiyahnya, dan mempersatukan mereka di dunia dan di surgaNya.


    Fajar Fatahillah

    *Didedikasikan kepada Aktivis Dakwah Kampus di seluruh Indonesia, Forum Silaturahim Lembaga Dakwah (FSLDK), dan khusus kepada sahabat perjuangan di kampus putih biru, Bandung Selatan

    Dakwah tak akan mati, tapi kita akan mati.
    Kita akan mati sebagai pengemban Dakwah atau Mati sebagai beban bagi Dakwah?
    Bergerak, dan terus bergerak, untuk kebangkitan Dakwah Kampus.