Rabu, 24 Agustus 2011

Jika Aku Jatuh Cinta…

dakwatuna.com - Cinta. Sebuah kata singkat yang memiliki makna luas. Walaupun belum teridentifikasi secara pasti, namun eksistensi cinta diakui oleh semua orang. Al-Ghazali mengatakan cinta itu ibarat sebatang kayu yang baik. Akarnya tetap di bumi, cabangnya di langit buahnya dirasakan manis dan menyejukkan.
Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin. Tapi cinta itu tentu porsinya tidak melebihi cinta kita pada Allah, karena Allah mengatakan, “Katakanlah! ‘Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta-benda yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatiri akan merugi dan rumah tangga yang kamu senangi (manakala itu semua) lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.”

Prestasi kepahlawanan para pejuang tidak terlepas dari pengaruh cintanya seorang pemuda kepada pemudi. Umar bin Abdul Aziz berhasil memenangkan pertarungan cinta sucinya kepada Allah dari pada cinta tidak bertuannya kepada seorang gadis. Alangkah luar biasanya seorang pemuda dan  pemudi di zaman ini jika berhasil mengelola cintanya di hamparan jejari sosial bernama dunia maya, Facebook, BBM, SMS, Chatting dsb. Tidak ada yang salah pada cinta. Berusahalah menempatkannya pada tempat, waktu dan sisi yang tepat.

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan surga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu.

Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
Semoga cinta kita bukan cinta yang didominasi nafsu belaka…

25 Pesanan Luqmanul Hakim kepada anaknya

01 - Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.
02 - orang - orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insaf dan sedar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasamenerima kemulian dari ALLAH juga.
03 - Hai anakku; orang yang merasa dirinya hina danrendah diri dalam beribadat dan taat kepada ALLAH,maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada ALLAH.
04 - Hai anakku; seandainya ibubapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.
05 - Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.
06 - Dan selalulah berharap kepada ALLAH tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kepada ALLAH dengan sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat ALLAH.
07 - Hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rosak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mahu mengerti.
08 - Hai anakku; engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih lagi daripada semua itu, adalah bilamana engkau mempunyai tetangga (jiran) yang jahat.
09 - Hai anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yang bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.
10 - Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.
11 - Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkahwinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedang kan menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja.
12 - Janganlah engkau makan sampai kenyang yang berlebihan, kerana sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kepada anjing sahaja.
13 - Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan sahaja kerana manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.
14 - Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari mereka.
15 - Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yang mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih mahu menambahkannya.
16 - Hai anakku; bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.
17 - Selalulah baik tuturkata dan halus budibahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang berharga.
18 - Hai anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanyasebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu.
19 - Jadikanlah dirimu dalam segala tingkahlaku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya~ yang akan mendatangkan cela pada dirimu
20 - Hai anakku; janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia saja kerana engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya
21 - Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata kata yang busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain
22 - Hai anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yang menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau bertanya sesuatun yang tidak ada guna bagimu, janganlah mensia siakan hartamu
23 - Barang sesiapa yang penyayang tentu akan disayangi, sesiapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang mengandungi racun, dan sesiapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal.
24 - Hai anakku; bergaullah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya kerana sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata katanya bagaikan tanah yang subur lalu disirami air hujan.
25 - Hai anakku; ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yang bersifat talam dua muka, kelak akan membinasakan dirimu.

Remaja Masjid Kudu Gaul

Wah nggak nyangka ini pertama kalinya gue mendapat tawaran untuk nulis di buletin gaulislam, deg-degan dan agak nervous nih maklum baru belajar. But, gue tetep kudu lakuin juga. Sebuah tantangan yang kudu gue taklukkin. Ciee.. “pede abis mode on!”

Oya, gue kali ini dapet jatah nulis seputar remaja masjid. Hmm… pastinya gue bisa dong buat jelasin soal ini. Kamu tahu kan remaja masjid itu apa? Bukan remaja yang nongkrongin di masjid sambil jagain beduk lho. Yup, remaja masjid adalah sekelompok pemuda/pemudi yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan masjid. Walaupun tidak menutup kemungkinan di suatu daerah ada juga anggota remaja masjid yang berumur 35 tahun atau lebih (nggak tahu deh, di tempat lain mungkin ada yang udah kakek-kakek hehehe..).

Mungkin hal itu terjadi karena ngak adanya kaderisasi, padahal definisi remaja itu sendiri adalah masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun sedangkan kalo ditafsirkan dari bahasa inggris "teenager" yakni manusia usia 13-19 tahun. Wah kalo gitu umur gue udah kedaluarsa dong buat jadi remaja masjid! (mungkin gue tepatnya jadi engkong masjid kali ye!). Ah, nggak apa-apa deh, biarpun gitu gue tetep imut kok hehehe.. (narsis mode on). Sss.. jangan ribut ya.. maksudnya imut itu adalah item mutlak! Dan mutlak itu akronim dari “muda, tampan, dan berakhlak!” hahahaha.. (narsis lagi deh gue).

BTW, sebagian dari kamu mungkin berpikir bahwa remaja masjid adalah suatu kumpulan orang-orang monoton, yang kerjanya duduk, dengerin ceramah, pulang, sikat gigi, cuci kaki, terus tidur. Padahal nggak gitu juga deh. Kita juga bisa bikin kegiatan organisasi remaja masjid ini menjadi lebih menarik lho. Nggak percaya? Silakan dijajal!

Bro en Sis, bukankah menarik atau tidaknya setiap organisasi itu tergantung dari bagaimana keragaman aktivitas yang ada di dalamnya? So, menjadi remaja masjid itu bisa menarik, bisa nggak. Banyak kok alternatif yang membuat kegiatan remaja masjid menjadi menarik. Contohnya nih, selain kumpul-kumpul di masjid dan menimba ilmu agama kegiatan ini juga mengajarkan kita bagaimana berorganisasi, dan sarana untuk berbagi pengetahuan antar sesama aktivis. Misalnya aja ada temen kamu yang pinter nulis, pinter bikin web atau keterampilan khusus lainnya di sinilah kamu bisa manfaatin kegiatan kumpul-kumpul itu buat mempelajari keterampilannya. Nah, hal itu selain bermanfaat buat kamu, juga bisa memancing minat temen-temen kamu yang lain untuk bergabung sama kamu dan kawan-kawan. Iya nggak sih?

Kudu gaul!
Eits.. nanti dulu! Jangan mentang-mentang gue nulis bahwa jadi remaja masjid kudu gaul, terus kamu siap-siap deh menghiasi seluruh badan kamu pake tato apalagi tatonya itu tato batik, dengan dalih memperkenalkan seni membatik dari Indonesia ke luar negeri atau malah tato polkadot warna putih, entar malah disebut panu. Pengertian gaul disini ya harus secara syar’i en nggak boleh melanggar kaidah-kaidah keislaman. Inget, gaul itu nggak selalu identik dengan sesuatu yang negatif kok.
Bro, gaul di sini artinya adalah berwawasan luas, supel, dan mengerti teknologi yang ada saat ini. Berwawasan luas, artinya kamu harus tahu bagaimana perkembangan dakwah islam dan problematika yang dialami umat islam saat ini, serta penyelesaiannya.

Terus, selain kudu gaul, kamu juga harus supel. Bener nih. Jangan sampe deh kamu yang ngakunya sebagai remaja masjid hanya mau ngobrol dan main antar sesama aktivis remaja masjid aja, terus kamu mengisolasi diri kamu dari orang-orang sekitar. Nggak lah. Seorang remaja masjid itu kudu mudah bergaul alias supel karena dengan menjadi supel kamu dapat lebih banyak bergaul dan mengajak teman-teman kamu yang lain untuk bergabung menjadi anggota remaja masjid. Kamu kudu inget bahwa dirimu bertanggung jawab untuk berdakwah di lingkunganmu dan dakwah adalah interaksi. So, kalo kamu menutup diri dari orang lain dan merasa cukup bergaul di situ-situ aja, kapan bisa dakwahnyam Brur?

Sobat muda muslim, sebagai remaja masjid, setidaknya kamu juga kudu ngerti teknologi. Gimana juga,  setiap pemuda Islam baik itu remaja masjid atau bukan haruslah mengerti teknologi yang ada saat ini, misalnya mengetahui cara membuat website or blog, cara bikin e-mail, punya blog, kenal dengan situs jejaring sosial macam facebook dan friendster, dan sejeninsya lah. Tapi, kudu inget bahwa jangan mentang-mentang kamu udah bisa buat semua itu langsung deh kamu manfaatin buat kegiatan yang nggak produktif seperto cari pacar, amin gim atau sekadar obral obrol di situs jejaring sosial. Nggak lah. Gaul tentang teknologi yang tadi gue sebutin itu, adalah untuk mendukung aktivitas dakwah. Masih mending kalo buat cari duit sih nggak masalah. Ya,  yang terpenting sih kamu harus bisa manfaatin itu semua sebagai sarana dakwah dong! Ya, kayak buletin gaulislam ini deh (cieee.. pede abis mode on!”

Semangat berdakwah dong…
Jangan mentang-mentang kamu masih muda terus kamu kehilangan tanggung jawab untuk mengemban dakwah. Nggak lah. Kita kudu mengerti lho bahwa mendakwahkan Islam kepada setiap umat manusia adalah kewajiban yang dibebankan oleh Allah Swt. bagi kita semua (baik tua, muda, pria, dan wanita). Juga nih, jangan minder untuk mendakwahkan Islam. Misalnya, jangan sampe deh kamu selalu berpikir bahwa yang boleh dakwah itu harus pak ustadz dan pak kiyai aja. Nggak banget. Kamu tahu kan imam syafi’I, seorang ulama terkenal pembangun mazhab syafi’i beliau pada usia 18 tahun sudah mulai mengajar di Masjidil Haram dan berhasil membuat para jamaah haji menjadi terkagum-kagum dengan ilmunya. Jadi urusan umur itu bukan alasan yang tepat untuk nggak berdakwah.
Bro en Sis, sebagai aktivis dakwah di lingkungan kamu sendiri khususnya di kalangan remaja lainnya paling nggak kamu tuh kudu RMS. Hah, nggak salah nulis singkatan nih? Apa tuh RMS? Yup, RMS tuh Religius Modern ‘N Smart. Swit Swiw.. gue gitu lho! Hehehe…
 
Biar termasuk golongan remaja religius, paling nggak kita bisa percaya diri karena udah disebut dalam al-Quran sebagaimana firman Allah Swt. (yang artinya): “kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah yang munkar, dan beriman kepada Allah ( QS al-Imran [3]: 110).

Nah, sebagai seorang muslim, remaja masjid dan aktivis dakwah tentunya kamu kudu beriman dan bertakwa—baik dalam perkataan maupun perbuatan, jangan cuma jadi formalitas doang. Nggak seru dong kalo sampe aktif sebagai remaja masjid tapi hot juga maksiatnya. Ke masjid semangat, ke tempat dugem getol. Nggak deh! Kalo sampe kayak gitu sih bakal malu-maluin diri kamu sendiri. So, pastiin kamu adalah umat yang terbaik! Ok?

Sobat muda muslim, selain religius kamu paling nggak kudu gaul ngikutin jaman deh. Yup, modern. Sebagai seorang remaja kamu pasti nggak mau kan dibilang ketinggalan zaman, alias nggak modern? But,  kudu inget maksud modern di sini tuh bukan modern yang cuma ikut-ikutan aja—misalnya ada temen kamu yang bertingkah nggak sesuai dengan kaidah keislaman, terus kamu kasih tahu dia, eh dia malah bilang “ah dasar kamu nggak modern”. Parahnya kamu tergoda karena nggak tahan disebut nggak modern, hingga akhirnya kamu ngikutin dia deh. Wah itu sih bukannya modern tapi lebih ke arah plagiat atau jadi generasi pembebek untuk hal yang nggak bener. Ati-ati ye!

Bro en Sis, seorang muslim itu harus modern karena kitab suci kita al-Quran adalah kitab yang sesuai sampai akhir zaman. Lengkap dari mulai aturan kenegaraan alias politik sampai dengan hukum waris dan semua hukumnya dapat memenuhi naluri manusia. Nggak kayak kitab-kitab sebelumnya, malah tentang kemodernan al-Quran ini juga diakui oleh konferensi Montreal sebagai sumber pokok dari sumber-sumber hukum internasional modern. Wuih, gimana nggak bangga tuh kita sebagai umat Islam? Pokoknya kamu harus yakin kalo kita bertindak sesuai dengan tuntunan al-Quran maka kita akan menjadi umat yang modern, dan beradab. Yakin itu. Insya Allah banget lah!

Terus, selain religius dan modern, remaja masjid kudu juga “smart” lho. Ya iyalah, kita tuh orang muslim dan kita dituntut untuk menjadi orang yang smart alias cerdas sesuai dengan hadits Rasulullah saw. Sabda Rasulullah saw.: “Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar.” (HR Bukhari)
Yup, menuntut ilmu dan belajar tuh diwajibkan lho dalam ajaran Islam, sehingga pada masa kekhalifahan generasi Islam telah menghasilkan banyak ilmuwan, baik dalam ilmu agama maupun dunia. Nah, karena begitu pentingnya pendidikan dalam Islam, ketika zaman kekhalifahan biaya pendidikan tuh gratis, nggak kayak sekarang ini ketika zaman telah dikendalikan oleh sistem kapitalis. Semua diukur dengan duit, dan dibatasi akses untuk dapetin pendidikan, juga dengan duit. Kacau kan?

Remaja masjid mandiri
Bro en Sis, dalam organisasi tuh pasti kan ada beberapa masalah. Mungkin kebanyakan kamu pernah juga ngerasain gimana sih kaum tua yang terkadang mengekang kita dalam setiap aktivitas termasuk turut campur dalam kegiatan remaja masjid ini. Misalnya aja ketika kamu bersama beberapa aktivis lain mengusulkan proposal jalan-jalan ke suatu daerah buat ngilangin kejenuhan yang ada sekaligus mempererat tali silaturahmi antar aktivis, tapi dengan entengnya “para tetua” itu bilang “Ah ngapain sih pake jalan-jalan mendingan buat inilah, itulah” mungkin kamu akan bete,  atau ketika kamu bikin buletin yang mau kamu tempelin di mading masjid eh malah ditutupin sama selebaran jumlah sumbangan masjid bulan itu (lebih nyeseknya tuh buletin yang kamu tempel belum berumur satu hari). Lebih betenya lagi orang yang nempelin bilang buletin kamu itu nggak penting, padahal kamu bikin buletin itu mati-matian.

Bisa juga ‘pengekangan’ itu ketika semua rencana acara yang kamu ajuin selalu ditolak sama DKM (bete mode on!). Kalo kasusnya seperti itu sebagai remaja kamu harus belajar dong untuk berdiplomasi dengan para sesepuh dan menjelaskan kepada mereka bahwa kegiatan kamu itu positif dan juga ada manfaatnya. Terus kamu harus bisa mastiin ke mereka bahwa kamu adalah remaja masjid yang mandiri. Juga, bisa aja ketika buletin kamu ditutup sama selebaran lain cobalah kamu cari alternatif lain dengan membuat mading pribadi khusus remaja. Jangan langsung pundung bin mutung, terus bubar jalan deh. Nggak lah ya. Jadi intinya, apapun yang terjadi kamu harus siap menghadapinya dan jangan terlalu bergantung pada DKM sepenuhnya—apalagi untuk urusan anggaran dana, cobalah kamu sekreatif mungkin dalam menjalankan organisasi kamu. 

So, buatlah mereka bangga dan cobalah untuk tidak bergantung pada orang lain jadilah sebuah inspirasi buat orang lain. Hmm.. masih ragu untuk menjadi remaja masjid yang gaul? Nggak kan? Sip deh!

http://www.dudung.net/buletin-gaul-islam/remaja-masjid-kudu-gaul.html


Sabtu, 13 Agustus 2011

Genggam Istiqomah Istiqomah dalam Diri... (Untukmu Pejuang Tangguh)

Dinginnya hari menusuk ke tulang-tulang, ngilu rasa diri. Tak tau apa yang sedang terjadi dengan bumi ini. Tak tahu kapan dingin akan berubah menjadi panas, atau terik matahari yang menyengat tak tahu kapan akan berganti dengan hujan yang menyejukkan. Atau pelangi selepas hujan menyirami bumi. Ah entahlah, tak cukup penting bagiku...

Sejenak hampir berpindah meneruskan perjuangan di bumi yang lain, namun tetap di bumi Allah... Insya Allah. Mencoba kembali mengingat episode yang telah lalu. Tiap waktu yang terlewat nyaris berusaha dengan sekuat tenaga mencari hikmah yang tersirat.

Ah entah hanya perasaanku, perasaanmu, ataukah perasaan kita saja yang sok sensitif. Mendramatisir sebuah kejadian. Atau membuatnya menjadi sebuah episode yang melankolist, bak sinetron-sinetron atau film-film yang mengharu biru. Dan semoga saja tak seperti itu.

Kawan... semakin ke sini, akan semakin banyak tantangan dakwah yang akan menghadang. Entah itu berupa sebuah kebahagiaan ataukah itu sebuah perjuangan yang akan melelahkan. Dan itu akan tetap menjadi sebuah bagian dari perjuangan.

Untukmu yang akan dan telah berjuang...
Kita bukanlah manusia yang tercipta biasa dengan segudang kegiatan yang biasa-biasa saja. Sekedar sekolah, kerja, kuliah, begitu tiap harinya. Kita bukanlah seorang yang dengan santai menikmati hari-hari dengan tawa canda yang seenaknya, menikmati libur panjang yang menggiurkan, atau sekedar ngumpul-ngumpul ngalor ngidul nggak tentu arah. Menikmati tidur-tidur panjang, menghabiskan malam dengan lelapnya buaian mimpi-mimpi dalam pejaman mata.

Dimanakah letak kebosanan itu. Dimanakah munculnya kejenuhan dan kelelahan itu. Lumrah dan fitrahnya, karena iman itu yazid wa yankus. Naik dan turun, jatuh dan bangun. Namun bukan untuk berkeluh, meratapi kekesalan diri, menghayati pedihnya perjuangan ini...kemenangan terbesar bukan karena kita tidak pernah jatuh. melainkan karena kita bangkit setiap kali jatuh.

Untukmu yang akan dan telah berjuang
Berdirilah tangguh. buang congkak dan angkuh. singkirkan semua keluh. hembuskan ruh hamasah dalam setiap desah nafas. teguh dan kokoh bak batu cadas. bersama untaian dzikir yang mengalir deras….subhaanalloh walhamdulillah wa laailaaha illalloh wallohu akbar!!

Mencumbu cinta bersama jihad. merengkuh jiwa dalam erat dakwah. dan mutiara-mutiara tarbiyah teruntai di sepanjang jalan kehidupan. menapak jejak misteri esok, lusa, dan segala mungkin dalam kapan. bersama indah tawakkal dan optimis menatap ke depan. tersenyum pada setiap mimpi dan harapan yang kau tanam. hingga satu satu tirai hikmah tersibak. tak ada yang percuma. Allah punya rencana…

Generasi jembatan harokah yang berjalan tanpa kenal lelah. menyatukan setiap perbedaan, lalu mengembalikannya pada Alloh dan RosulNya. Bersatu, bergandeng tangan, merapatkan barisan. hapuskan prasangka, iri, dengki, dan merasa lebih. terus belajar menapak jejak kebijakan, menaiki tangga kearifan. Tak ada yang mampu menjamin. Alaysallohu biahkamil haakimiin

Putaran dimensi waktu yang menggilir tangis dan tawa dalam episode sejarah. menikmati lara di belantara hikmah. menjemput duka untuk menuai bahagia. bukankah di ujung air mata selalu terbit tawa? bergilir bersama dunia yang fana. maka, berlelah-lelahlah sekarang. bersakit-sakitlah saat ini. karena kenikmatan yang abadi kan kita rasakan di jannahNya nanti…Aamiin

Terkhusus untuk saudari-saudariku, bangkitakan selalu semangatmu. Tebarkan indahnya ghiroh untuk lingkunganmu. Tebarkan kebaikan selalu. Kuatkanlah tekadmu. Jadilah selalu akhwat tangguh nan mempesona hanya untuk Allah semata.


Teruslah berjalan, hadapi badai
bergerak, dan berhentilah mengeluh
melangkah, dan terus melangkah
berlari……..berlari……dan terus berlari
jangan pernah berpikir untuk berhenti

Terima kasih atas nikmat Islam ini ya Allah…terima kasih telah mengenalkan kami pada RasulMu, Muhammad shollallohu ‘alayhi wa sallam. terima kasih telah menjaga kami. terima kasih karena tak pernah tinggalkan kami sendiri. terima kasih atas banyak saudara yang Kau kirim untuk menemani perjuangan ini. terima kasih atas semua kebaikanMu. jagalah aqidah kami dari ribuan thogut yang menggoda jiwa. bersihkan hati ini dari debu-debu wahn yang menyesatkan…


Maka, kuatkanlah yaa Alloh…
kuatkanlah…
sungguh tak ada kekuatan selain kekuatan dariMu
ketika kami mampu istiqomah, itu karena Engkau selalu ada dalam setiap langkah. Ada Engkau yang selalu menjaga…

Tiada kata cinta seindah kata ukhuwah yang terbina dan terjalin atas dasar iman. Ijinkan kami terus berkarya hingga kaki menapak surga, bersama bersaudara di dunia dan kumpulkan kami di surgaMu... Aamiin Ya Mujibassailin.

Anna ukhibbukum Fillah... sungguh tak mampu kutahan rasa cinta untuk kalian.. Akhwatifillah

14 Ramadhan 1432 H
Pejuang Syahidah

Senin, 08 Agustus 2011

60 Menit bersama Si Anak Jalanan

 Kesibukan beberapa hari ini, menuntut diri ini harus bolak-balik malang-blitar. Capek, wajar... lawong hampir tiap hari mesti PP. Tapi nggak mau ngeluh, kata si mbah saya “Nduk... ndak boleh ngeluh, mau sakit atau nggak suka sekalipun, jangan sampai ngeluh”, juga kata bapak saya “Nak, jangan pernah mengeluh bagaimanapun kondisinya”. Dan yang nggak ketinggalan kata ibunda “Dik, apapun yang dirasakan, jangan pernah mengucapkan kata-kata negatif, mesti berpikir positif”. Begitulah pokoknya... Pokoknya diniatkan untuk Allah, dan dibuat senang aja.

Saking capeknya (mungkin), rasanya mata ini udah nggak tahan lagi. Pingin banget merem. Dan memang akhirnya merem beneran (habisnya udah nggak tahan sih). Sejam perjalanan, akhirnya kurang setengah perjalanan lagi. Sekitar daerah Karangkates, orang yang ada di sampingku sejak dari terminal Arjosari, kalo nggak salah mbak-mbak berbaju ungu dengan jilbab putih turun dari bus yang kutumpangi. Dan kemudian... breeek... Kaget.
Seorang laki-laki yang seumuran denganku, dengan pakaian agak lusuh, celananya disobek-sobek, ada sedikit bekas luka di wajahnya. Ditambah pakek anting di telinga sebelah kiri (klo sebelah kanannya makek kagak tau saya, soale duduknya disebelah kirinya...hehe). Pokoknya tampak nyeremin dikit dan nggak rapi gt deh. (kebayang nggak gimana perawakannya friendfillah??)

Dalam hati sih awalnya cuek-cuek aja, nyantai kayak dipantai... tapi makin aneh aja ni orang disamping, umek dewe... yang baca sms pakek kyk orang ngumpetin apaan, liat kiri kanan nggak jelas... nah yang paling ngebuat saya jadi nggak tenang adalah lirikannnya yang bentar-bentar mandangi tas saya... Oh tidak, dalam hati cuma doa aja, semoga nggak bakal kenapa-kenapa.

Akhirnya ngebenerin dikit nih duduknya, tadi sih agak nyantai-nyatai gitu, terus ganti jadi lebih tegak dengan tampang diseriusin dikit. Dalam hati, kesempatan nih buat nanya-nanya, kapan lagi, mumpung ada di samping nih. Tapi tetep aja, was-wasnya nggak mau ngumpet barang sebentar. Akhirnya dengan mengucap “Bismillahirrahmanirrahim”, memberanikan diri buat negur, itung-itung ngurangi rasa takut, dan berharap orangnya baik hati.
“Masnya mau turun mana?” tanyaku.
“Owh... turun blitar mbak, mbaknya turun mana?”
            Diam sejenak, dalam hati ngomong “Plisss, jangan turun terminal ya”.... “hmm, bentar lagi juga mau turun mas”... padahal juga masih satu jam lagi nyampeknya. “Masnya blitar mana? Asli blitar ta?”
            “terminal mbak, mau ke rumahnya teman, ndak mbak aku asli malang” sambil mengarahkan senyumnya malu-malu padaku. Dalam hatiku berkata,”nah lho... kok diterminal sih mas, terus aku turun mana?”. Ya diharap maklum sj ya para pembaca, emang bener2 ada perasaan takut, jadi wajar klo mikirnya semacam aneh-aneh.
Kupikir saatnya menjalankan jurus SKSD hehe, jurus tanpa tanding(...halah).“ Malang mana mas?”
            “ bululawang mbak, tau a? Bla...bla...bla... begitulah awal ceritanya yang akhirnya kitapun ngobrol cukup panjang, setidaknya mengurangi rasa takutku dan lumayan, akhirnya keinginanku untuk lebih tahu kehidupan jalanan terobati sudah. Sudah sejak lama, ingin sekali berbincang dengan mereka, mencari tahu seperti apa kehidupan mereka, tapi selalu ada perasaan was-was, pan saya akhwat, jadi takut-takut gimana gt... hehe.
            Terbesit dalam hati untuk mencoba bertanya padanya kenapa sampai memutuskan menjadi anak jalanan, sesuai dugaan, karena masalah keluarganya yang membuatnya sedemikian rupa. Diapun sadar, bahwa apa yang dia lakukan adalah sebuah kesia-siaan. “Gimana ya mbak, sy itu SMP aja ngga nutuk, gara-gara ada masalah keluarga, sy itu iri sama saudara-saudara sy yang lain, mereka sekolah sampek nutuk, kelas 3 SMP sy keluar mbak, sayang sekali kan ya.” Sambil malu-malu dia bercerita padaku. Mirisnya, Ya Allah L. Mendengar cerita dari seseorang yang mengenalkan dirinya bernama Lucky itu, rasanya mengingatkan diri ini, betapa kita harus bersyukur karena kita terlahir dari keluarga yang memperhatikan kita, yang menyayangi kita, yang tidak membiarkan kita sebatangkara. “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS 55:55).  
            Sang anak jalanan inipun bercerita tentang kehidupannya, kalau ada kerjaan biasanya jadi kuli bangunan, tapi kalau lagi sepi ngamen bareng temen2nya dari bis satu ke bis yang lain. Atau ngamen dari rumah ke rumah. Tidur juga sembarangan tempat, kadang pulang kadang juga dijalanan. Kadang dicariin orang rumah, tapi lebih banyak nggak dicarinya. “Keras mbak hidup dijalanan, untung aja nggak pernah kena kamtib... jangan sampeklah pokoknya”.
            Sejenak terdiam... kalau kehidupannya kayak gt, terus gimana sholatnya? Gimana puasanya ya... hmmm, dengan mencoba bertanya kembali, cukup ragu untuk menanyakan ini, karena takut menyinggung hati. Tapi Alhamdulillah, masnya cukup baik menjawab pertanyaan saya “ Kalau sholat...hehe, jarang-jarang mbak, kadang-kadang gitu...hehe, klo puasa hihihi... aku jadi malu mbak, cuma di awal aja mbak...hehe”
            “hehe... Cuma sekali gt mas ceritanya?” tanyaku. “hehe, ndak mbak... aku puasanya di awal, tengah-tengah sama akhirnya... timbang nggak puasa blas”... hanya senyum simpul mencoba meramahkan diri yang kuberikan. “kalo sholat ied ikutan ya mas? Hehe?” guyonan ringanpun membersamai dalam obrolan ringan kami. “aku juga pingin mbak buat hidup normal gitu, ndak kayak gini, mbak enak ya... mbak beruntung lho.” Hmm... dari hati nuraninya, ada sisi yang ingin diperbaiki dan ada sisi ingin memperbaiki diri.
            “Ayo dicoba diperbaiki aja mulai sekarang mas, masnya kan masih muda, kalau kata orang masa muda itu mesti produktif, gimana?” kataku
            “Betul mbak, bener itu... tapi gimana e, belum dapat hidayah mbak,” seperti sebelum-sebelumnya, tapi kali ini sambil malu-malu dan menutup wajahnya... hyaaa.... hidayahnya ditunggu, kalo ndak ada usaha buat nyari ya ndak datang-datang tu hidayahnya...
            Seperti sebelumnya, sambil berbincang kuputuskan untuk tidak turun di Terminal Patria kota Blitar. Lebih kupilih turun di SMAN 1 Blitar, sekalian mo mengenang masa2 berjuang disana (boong banget tuh...hehe). Ya mo gimana lagi, masih ada rasa takut, meskipun sudah berbincang cukup lama. “ Mas... saya mau turun dulu ya terima kasih ya sudah bercerita panjang lebar, saya jadi tau banyak, semoga hidayahnya segera datang ya...hehe.” Ujarku
            “Iya mbak, sama2... terima kasih juga... kapan-kapan maen ke bululawang mbak, tenang aja klo ada apa-apa panggil aku aja mbak, tempat nongkrongku ya yang tadi kuceritakan mbak” balasnya... kubalas kalimat itu dengan senyum simpul dan anggukan ramah (hehe.. sok ramah euy), sembari berjalan menuju pintu untuk turun dari bus yang kutumpangi di tempat yang udah direncanakan.
            Banyak hikmah yang kudapatkan dari 60 menit perbincangan singkat itu. Betapa indahnya keluarga kita, yang penuh rasa kasih sayang, yang saling memberikan perhatian. Di sanalah dimulainya pendidikan. Betapa banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita sehingga kita tak perlu susah payah untuk menikmati indahnya sekolah, atau majelis2 ilmu yang lainnya. Betapa banyak anugerah yang Allah berikan kepada kita sehingga kita diijinkan mengenal Islam, mempelajarinya, mengamalkannya dan tetap berusaha mengajarkannya. Kita tak perlu bingung dengan kesusahan-kesusahan seperti yang mereka rasakan. Ya Allah betapa sedikit syukur kami kepadaMu. Jangan biarkan hati-hati kami, diri kami mengendalikan diri kami sendiri barang sedetikpun tanpa petunjuk dariMu.
            Dan mereka, betapa seringya jiwa hanya terkungkung dengan urusan dakwah kampus yang sibuk dengan keegoan masing-masing, ribut dengan mengurusi masalah-masalah hati yang tak kunjung usai. Kekecewaan yang membuat banyak memilih menjadi bagian barisan sakit hati. Sedang diluar sana sudah banyak yang menanti, barangkali mereka menanti kontribusi nyata kita, untuk mengingatkan, untuk mengajak mereka dalam sebuah keindahan Islam. Dan barangkali akupun lupa, untuk mendoakan mereka, karena mereka juga saudara hamba.. Ya Robb, ampuni jiwa-jiwa ini bila benar adanya banyak lalai kami pada dakwah ini, pada saudara-saudara kami.
            Semoga kita mampu mengambil hikmah dari berbagai macam peristiwa dan masalah kehidupan...
9 Ramadhan 1432 H
PEJUANG SYAHIDAH

Sabtu, 06 Agustus 2011

Kuret dan Keguguran

Apa sih keguguran itu ? Keguguran adalah berakhirnya proses kehamilan sebelum janin mampu hidup di luar kandungan.
Keguguran atau abortus ini dapat dijelaskan demikian :
-         Keguguran spontan ( Abortus Spontan ): adalah terhentinya proses kehamilan sebelum janin mampu untuk bertahan hidup di luar rahim ( usia hamil  ≤ 22 minggu )
-         Keguguran yang disengaja ( Abortus provocatus ) : Penghentian kehamilan dengan sengaja sebelum janin mampu untuk hidup di luar rahim. Pada keadaan ini penyebabnya dibedakan yakni Menghentikan kehamilan atas indikasi medis dan Pengguguran kandungan dengan sengaja sebagai tindakan kriminal.
Kali ini yang kita bicarakan adalah keguguran spontan yang sering dialami oleh ibu hamil muda. Keguguran spontan ini terjadi akibat kelainan pada janin  sendiri sejak proses pembuahan, kelainan pada rahim ibu, gangguan hormonal, infeksi yang diderita ibu selama hamil, maupun faktor psikis dan mekanis tanpa sengaja ( misal terbentur daerah perut atau terjatuh ). Penyebab keguguran sendiri hingga saat ini masih belum dapat dipastikan karena sangat multifaktor. Penyebab keguguran kehamilan ini juga tidak akan berdampak sama pada setiap ibu hamil.
Apakah keguguran harus selalu dikuret? Terus terang saya takut sekali merasa sakit waktu di kuret.
Pada keguguran kehamilan yang tidak lengkap ( artinya hasil dari proses kehamilan  tidak bisa keluar sempurna ) maka tindakan kuret sangat diperlukan. Tindakan kuret dilakukan oleh dokter kandungan dengan memasukkan alat kuret ke dalam rahim untuk membersihkan rahim ibu hamil agar terhindar dari perdarahan dan infeksi pada organ reproduksi ( alat kandungan ).Sebelum dilakukan tentu ibu  hamil akan di beri obat bius terlebih dahulu.
Sampai berapa lama boleh menunda keputusan  tindakan kuret? Saya masih takut dan belum siap .
Sebaiknya sesegera mungkin untuk dapat memutuskan atau menyetujui tindakan kuret bila dokter atau bidan telah memberi penjelasan bahwa kehamilan sudah tidak bisa dipertahankan. Terlebih pada kasus kehamilan dimana sudah keluar sebagian dari proses kehamilan baik berupa perdarahan maupun gumpalan darah dan nyeri perut yang sangat.
Apa akibatnya jika saya tidak mau kuret? Misalnya saya minum ramuan obat tradisional saja apakah sudah cukup?
Jika keguguran yang dialami ibu hamil adalah keguguran yang belum lengkap, artinya masih ada sisa kehamilan dalam rahim yang perlu dibantu dikeluarkan dengan alat kuret.Sebagai pilihan  maka tindakan kuret adalah keputusan yang paling tepat. Dengan tindakan ini maka rahim ibu dipastikan akan benar - benar bersih dan terhindar dari resiko infeksi rahim, perdarahan terus menerus yang berakibat membahayakan bagi keselamatan ibu. Sedangkan pada keguguran dimana janin dan ari - ari telah keluar dengan lengkap ( dipastikan oleh dokter ) dengan pemeriksaan USG, maka ibu tiidak perlu dilakukan kuret. Namun demikian tetap mendapat pengobatan untuk pemulihan.
Misalnya saya  menolak kuret lalu minum ramuan obat tradisional saja apakah sudah cukup?
Tidak disarankan untuk minum  ramuan tradisional untuk menggantikan tindakan kuretase. Keadaan ini dapat berbahaya karena ramuan tradisional tidak jelas dosis/ takaran dan efek samping dari penggunaannya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara medis. Pada beberapa kasus justru menimbulkan perdarahan hebat dan membahayakan nyawa ibu hamil.
Apa saja persiapan sebelum kuret?

Kondisi psikis dan fisik ibu juga harus dipersiapkan untuk menghadapi proses kuret karena berpengaruh  terhadap kelancaran proses kuret.Beberapa dokter ada yang menganjurkan pemeriksan darah sebelum kuret bila memang diperlukan. Apabila ibu mempunyai riwayat gangguan pembekuan darah hendaknya disampaikan kepada dokter dan bidan yang merawat. Pada kuret terencana maka dokter akan menganjurkan untuk puasa pada malam harinya agar pagi ibu siap dikuret.
Pada keadaan tertentu adakalanya terjadi dalam situasi darurat seorang ibu hamil harus segera dikuret meskipun tanpa persiapan. Beberapa  persiapan kuret lainnya adalah tindakan pemberian obat  untuk membantu proses pembukaan mulut rahim agar alat kuret bisa masuk. Pada tahap ini ibu diberi obat secara terjadwal yang efeknya menimbulkan kontraksi atau kram pada rahim. Pemberian obat bisa melalui vagina maupun melalui obat minum. Sebelum kuret dimulai sebaiknya ibu hamil buang air kecil terlebih dahulu agar memperlancar proses kuret. Kandung seni yang penuh akan menghambat dokter dalam melakukan tindakan kuret.
Bagaimana sih proses kuret itu yang sesungguhnya? Teman - saya cerita katanya sakit sekali, benarkah demikian?
Mengenai rasa nyeri yang dirasakan ibu hamil saat kuret, tidak akan selalu sama pada ibu hamil yang lain. Sangat individual. Sama seperti pengalaman ibu bersalin pasti akan berbeda - beda. Tindakan ini tidak akan menyakitkan. Tak perlu cemas,dokter pasti  akan memberikan obat bius total selama kuret berlangsung. Ibu akan tidur dengan nyenyak hingga proses kuret selesai. Pada saat kuret dokter akan membersihkan rahim dari janin yang sudah gugur dan membersihkan ari - ari janin termasuk sisa- sisa darah yang tertahan di dalam rahim. Proses kuret sendiri tidak lama kog, hanya berkisar 10  hingga 15 menit.
Setelah sadar dari bius akibat kuret apa yang harus saya lakukan?
Setelah kuret selesai dan ibu sudah mulai sadar, bidan akan membantu ibu secara bertahap belajar miring atau bila tidak pusing ibu akan dibantu duduk. Ibu boleh minum bila sudah ada anjuran dari tenaga kesehatan yang merawat. Sebaiknya jangan langsung makan makanan padat, mulailah dengan minum  hangat dahulu. Lalu dilanjutkan dengan latihan duduk dan jalan. Bila masih pusing jangan memaksakan diri. Sedapat mungkin latihan bergerak secara bertahap agar membantu mempercepat proses pemulihan tubuh ibu setelah menjalani kuret. Setelah kuret dianjurkan untuk minum air putih yang cukup dan segera mencoba buang air kecil, jangan ditahan
Berapa lama harus tinggal di rumah sakit setelah kuret?

Tidak semua ibu hamil dengan kuret harus rawat inap. Bila kondisinya cukup stabil maka tidak perlu rawat inap. Namun bila ibu hamil mengalami perdarahan berlebihan maupun kadar hemoglobine ( Hb ) dalam darah mengalami penurunan sehingga terjadi anemia sebaiknya ibu hamil rawat inap.
Apakah setelah kuret masih bisa hamil?

Selama sel sperma dan sel telur ibu dalam keadaan sehat dan  juga di dukung rahim yang sehat maka kehamilan masih dapat terjadi lagi. Justru dengan kuret maka rahim dan alat reproduki ibu tetap terjaga kesehatannya, terhindar dari infeksi. Namun demikian ada beberapa kasus dimana perencanaan kehamilan perlu konsultasi lebih lanjut pada dokter kandungan. Misalnya pada keguguran berulang atau dengan  akibat  - akibat kelainan bentuk rahim  maupun gangguan hormonal.
Kapan sih boleh melakukan hubungan suami istri setelah kuret?

Nah ini pertanyaan dari para suami tentunya, Pertanyaan baik .Terimakasih untuk kepeduliannya. Setelah kuretase sebaiknya hubungan seksual ditunda sampai dengan 40 hari hal ini penting untuk memberi kesempatan proses penyembuhan dari rahim serta alat - alat kandungan  yang bertujuan  mencegah terjadinya infeksi maupun perdarahan setelah kuret.
Makanan apa saja yang penting untuk saya konsumsi setelah kuret?
Setelah kuretase sebaiknya ibu meningkatkaan asupan makanan yang berprotein tinggi seperti ikan laut, telur maupun daging tanpa lemak. Protein ini sangat penting untuk mempercepat penyembuhan rahim. Sayuran yang banyak mengandung zat besi seperti sayuran hijau, bayam merah, dan  sayur mayur yang mengandung asam folat. Minum jus buah segar yang mengandung vitamin C  seperti jeruk, tomat, pepaya dan juga buah  maupun sayur  yang mengandung vitamin E .
Sahabat tidak semua pertanyaan bisa saya posting saat ini, bila ada kesempatan akan kita lanjutkan lagi ngobrol seputar kuret pada keguguran kehamilan.
Satu cacatan penting : Tindakan curet adakalanya menimbulkan pengalaman traumatis, terlebih bila pernah lebih dari satu kali kuret. Yang harus dilakukan adalah menerima dengan lapang dada bahwa mungkin belum saatnya Tuhan berkenan memberikan anugerah kehamilan tersebut. Suami istri saling meneguhkan dan memberi dukungan mental.  Istirahat yang cukup dan kurangi aktifitas yang melelahkan. Berdoalah agar anda dapat melewati masa  kehilangan ini dengan ikhlas. Percayalah semua rencana Tuhan indah pada waktunya.

http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/03/28/tanya-jawab-seputar-kuret-pada-keguguran-kehamilan/

Perawatan Luka Jahitan Setelah Melahirkan

Ibu yang bersalin secara normal, beberapa ada yang tidak mengalami robekan karena jalan lahirnya cukup elastis ketika dilalui bayi saat proses persalinan. Namun ada ibu yang memerlukan bantuan dokter maupun bidan untuk memperlebar jalan lahir dengan dilakukan pengguntingan jaringan di daerah perineum yakni jaringan otot / kerampang antara anus dan vagina. Pengguntingan jaringan otot perineum ini disebut tindakan episiotomi.

Setelah selesai persalinan maka dokter atau bidan akan menjahit dan menyatukan kembali luka tersebut sedemikian rupa agar nantinya sembuh dengan sempurna. Nah untuk mempercepat pemulihan luka tersebut diperlukan perawatan yang benar.

Mengapa perawatan luka bekas jahitan ini penting ?

Karena luka bekas jahitan jalan lahir ini dapat menjadi pintu masuk kuman dan menimbulkan infeksi, ibu menjadi panas, luka basah dan jahitan terbuka, bahkan ada yang mengeluarkan bau busuk dari jalan lahir( vagina )

Kapan dimulai perawatan luka jalan lahir ini?

Sesegera mungkin setelah 6 jam dari persalinan normal. Ibu akan dilatih dan dianjurkan untuk mulai bergerak duduk dan latihan berjalan.Tentu saja bila keadaan ibu cukup stabil dan tidak mengalami komplikasi misalnya tekanan darah tinggi atau pendarahan

Bagaimana persiapan dan caranya merawat?

Siapkan air hangat

Sabun dan waslap

Handuk kering dan bersih

Pembalut ganti yang secukupnya

Celana dalam yang bersih

Caranya yaitu:

- Lepas semua pembalut dan cebok dari arah depan ke belakang

- Waslap dibasahi dan buat busa sabun lalu gosokkan perlahan waslap yang sudah ada busa sabun tersebut ke seluruh lokasi luka jahitan. Jangan takut dengan rasa nyeri, bila tidak dibersihkan dengan benar maka darah kotor akan menempel pada luka jahittan dan menjadi tempat kuman berkembang biak.

- Bilas dengan air hangat dan ulangi sekali lagi sampai yakin bahwa luka benar – benar bersih. Bila perlu lihat dengan cermin kecil.

- Setelah luka bersih boleh berendam dalam air hangat dengan menggunakan tempat rendam khusus. Atau bila tidak bisa melakukan perendaman dengan air hangat cukup di siram dengan air hangat.

- Kenakan pembalut baru yang bersih dan nyaman dan celana dalam yang bersih dari bahan katun. Jangan mengenakan celana dalam yang bisa menimbulkan reaksi alergi.

- Segera mengganti pembalut jika terasa darah penuh, semakin bersih luka jahitan maka akan semakin cepat sembuh dan kering. Lakukan perawatan yang benar setiap kali ibu buang air kecil atau saat mandi dan bila mengganti pembalut.

- Konsumsi makanan bergizi dan berprotein tinggi agar luka jahitan cepat sembuh. Makanan berprotein ini bisa diperoleh dari telur, ikan, ayam dan daging, tahu, tempe. Jangan pantang makanan, ibu boleh makan semua makanan kecuali bila ada riwayat alergi.

- Luka tidak perlu dikompres obat antiseptik cair tanpa seijin dokter atau bidan.

Lakukan senam nifas.

Yaitu senam untuk ibu setelah melahirkan, boleh mengangkat kaki saat tiduran secara bergantian. Kaki diangkat satu persatu secara bergantian mulai setinggi 45 ˚ sampai 90 ˚.

Perbanyak latihan jalan dengan posisi badan lurus jangan membungkuk.

Boleh jongkok pelan – pelan. Jangan kuatir jahitan akan lepas karena jahitan sangat kuat.

Lepas karena ibu tidak rajin membersihkan luka jahitan sehingga terjadi infeksi. Atau pada beberapa kasus yang sangat jarang ibu alergi benang jahitan tersebut.

Berapa lama jahitan akan kering?

Luka jahitan rata – rata akan kering dan baik dalam waktu kurang dari satu minggu.

Keluhan yang bagaimana yang perlu penanganan dokter atau bidan ?

Bila keluar darah kotor bau busuk dari jalan lahir, ibu panas, dan luka jahitan bengkak kemerahan terasa sangat nyeri atau luka jahitan bernanah.

Ada beberapa catatan yang perlu diketahui:

1. Luka jahitan memang akan terasa sedikit nyeri

- Jangan cemas, rasa nyeri ini akibat terputusnya jaringan syaraf dan jaringan otot , namun semakin sering di gerakkan maka nyeri akan berkurang. Bila ibu hanya berbaring terus menerus dan takut bergerak karena nyeri akan menghambat proses penyenbuhan. Sirkulasi darah pada luka menjadi tidak lancar.

2. Luka terlihat sedikit bengkak dan merah

Pada proses penyembuhan luka tubuh secara alami akan memproduksi zat – zat yang merupakan reaksi perlawanan terhadap kuman. Sehingga dalam proses penyembuhan luka kadang terjadi sedikit pembengkakan dan kemerahan. Asalkan luka bersih ibu tak perlu cemas. Bengkak dan merah ini bersifat sementara.

Beberapa keluarga masih ada yang menganjurkan untuk mengurangi minum air putih agar jahitan cepat kering. Hal ini sama sekali tidak dibenarkan. Justru ibu harus minum yang banyak, minimal 8 gelas sehari untuk memperlancar buang air kecil, mengganti cairan tubuh yang hilang dan memperlancar proses pengeluaran ASI.

Sebagai pengetahuan tambahan yang perlu kita ketahui adalah tingkatan luka jalan lahir atau robekan Perineum

Robekan pada luka perineum ini sebenarnya ada beberapa tingkatan, yakni secara sederhana dapat di jelaskan sebagai berikut :

Jahitan pada robekan jahitan jalan lahir tingkat 1, yakni jahitan yang hanya menyatukan kulit luar yang robek, lalu yang berikut jahitan pada robekan jalan lahir tingkat II, yang menyatukan kulit dan jaringan otot ( ini yang paling sering terjadi ), dan terakhir adalah jahitan yang menyatukan robekan jalan lahir ytingkat III yang robek sampai dubur.

Sehingga secara khusus ada sedikit perbedaan perawatan dan masa penyembuhan.

Secara umum luka jahitan tingkat kedua lebih banyak dialami.

Waspadai Sepak Terjang Pengemis Cinta di FB

Kehadiran Facebook, membuat dunia semakin terlipat dalam genggaman
Ada bahayanya jika kita tak mampu menjaga hati, dan menjaga iman kita….
Salah satu yang kebabalasan dalam facebook itu adalah
...Interaksi lelaki dan perempuan
Panah – panah setan mulai dilepaskan begitu pertama kali
Engkau menulis status atau notes atau tautan

Status, notes, tautan itu menjadi Pesona dihati-hati mereka yang kotor
Pada awalnya niat membuat itu semua karena Allah….
Tapi dijejak ini justru setan, mulai menampakkan kerja-kerjanya
Maka status-status itu menjadi pesona !!!!!!!!!
Maka dimulailah interaksi
Saling sapa….
Lewat konsultasi mungkin awalnya
Sekedar menanya masalah agama…..

Tapi jika di titik ini kita tak memiliki bekal iman yang kuat
Maka sadarlah
Maka ketahuilah, perangkap setan itu mulai ditiupkan dihatimu.
Maka kita miris ketika ada ikhwan/akhwat yang jelas-jelas mengetahui bahwa seorang lelaki/wanita itu memiliki
Istri/Suami , dengan ringannya, tanpa malu, merasa begitu akrab dengan lelaki/wanita itu…..!!!
Seolah dia tak melihat, dan memandang bahwa ia telah memiliki pasangan hidup.

Astaqfirullah……!!

Tapi yang berbahaya juga adalah ketika si pemilik akun yang laki-laki ini
Mendiamkan, atau membiarkan itu semua
Pada saat itu setan meniupkan kenyamanan dihatimu….!!
Padahal itu adalah bara api yang akan membakar dirimu dan keluargamu dikemudian hari…
(Kepekaan yang Hilang)
Kita harus bersyukur jika kita memiliki pasangan yang selalu mengingatkan kita
Atau saudara-saudara di jalan Allah yang menegur kita

Karena peringatan dan Teguran itu
Akibat kepekaanmu yang hilang…!!
Maka boleh jadi engkau tak akan pernah mampu mencium wanginya surga
Karena tak ada peka, yang menimbulkan cemburu, karena saat itu maksiat telah engkau lakukan….
Inilah Kepekaan yang hilang
Menganggap remeh semua, dan membuka pintu setan yang lebar

Maka hidupkan hatimu
Sadar diri….
Ada adab-adabnya kita berinteraksi antara ikhwan dan akhwat
(Mencegah si Pengemis Cinta)
Mereka terbentuk akibat korban rekayasa semu Facebook
Memandang seseorang bagai bintang yang bersinar
Maka timbulah idola baru
Berharap...
Mendapatkan Cinta dari Idolanya itu

Ah Setan Memang Pandai membuat tipu daya
Mematikan hati
Dan melepaskan kemuliaan seorang Muslim
Pengemis Cinta ini tanpa malu-malu
Terus berharap, mendapatkan cinta
Padahal pemilik Cinta Yaitu Allah

Memandang dengan tatapan tidak Ridho……
Mereka telah mati hatinya
Dan mereka telah merusak citra dakwah……
Jika pengemis Cinta ini masuk dan menggoda orang-orang yang telah berumah tangga

Maka mereka lah penyebab bara di rumah tangga itu
Jika pengemis Cinta ini masuk kepada mereka yang belum menikah
Maka jika terjadi pernikahan karena fasilitasi oleh Facebook
Maka yang ada adalah Cinta yang dibangun diatas Rekayasa semu
Cinta seperti ini akan sulit bertahan lama
Karena mereka cenderung memanipulasi diri
Padahal hakikatnya di dunia nyata, tak sebaik yang tergambar di dunia maya

Lagi-lagi setan bertepuk tangan
Misi si Pengemis Cinta, telah berhasil menodai bangunan dakwah
Pada pilar kedua yaitu Pembentukkan Keluarga Muslim
( Inilah Solusinya….)
Suami Istri Satu akun Facebook

Ini adalah sebagian dari cara membentengi diri, menjaga hijab, dan selalu ada kejujuran
Facebook jika kita tak bijak menyikapinya, maka kemungkinan orang tergelincir selalu ada
Menjadi Korban si pengemis Cinta
Atau bahkan dirinya menjadi si Pengemis Cinta itu sendiri
Maka jika akun Facebook dioperatorkan bersama oleh suami Istri
Maka nilai-nilai kejujuran selalu ada
Dan ini adalah inti dari kepercayaan dalam biduk rumah tangga itu sendiri.
Jujur itu kata kuncinya

Maka antum semua yang sudah berumah tangga
Mungkin boleh mencoba untuk membuat akun Facebook, yang di operatorkan bersama
Oleh istri atau suami dalam satu akun yang sama.
Sedangkan bagi yang belum menikah
Menjaga pandangan dan mensucikan hati
Dengan cara hanya menerima pertemanan dari akhwat untuk akhwat
Dan dari ikhwan untuk ikhwan
Adalah salah satu cara itu.

Jangan sampai kita menjadi petualang di dunia Facebook
Petualang yang membuka tabir, kejelekan kita sebagai manusia dimata Allah
Petualang-petualang ini
Pengemis Cinta itu sejatinya
Beratkah semua itu …!
Tidak…..!

Jika Iman dan Ridho Allah yang kita cari
Kecuali bagi orang-orang yang selalu mempunyai dalil membela diri….!!!
Facebook bisa menjadi sarana dakwah
Bagi suami istri dalam satu akun yang sama….!!!

Insya Allah Pasti !!!
Wrote by: )I(Hamzah)I(

Kupostingkan disela-sela pekerjaanku pagi ini
Terima kasih Istriku sayan

Jumat, 05 Agustus 2011

Antara Mata dan Hati

Mata adalah panglima hati. Hampir semua perasaan dan prilaku awalnya dipicu oleh pandangan mata. Bila dibiarkan mata memandang yang dibenci dan dilarang, maka pemiliknya berada ditepi jurang bahaya. Meskipun ia tidak sungguh-sungguh jatuh ke dalam jurang. Demikian potongan nasihat Imam Ghazali rahimahullah dalam kitab Ihya’ Ulumiddin.

Beliau memberi wasiat agar tidak menganggap ringan masalah pandangan. Ia juga mengutip bunyi sebuah sya’ir. “Semua peristiwa besar awalnya adalah mata. Lihatlah api besar yang awalnya berasal dari percikan api.”
Hampir sama dengan bunyi sya’ir tersebut, sebagian salafushalih mengatakan, “Banyak makanan haram yang bisa menghalangi orang melakukan shalat tahajud di malam hari. Banyak juga pandangan kepada yang haram sampai menghalanginya dari membaca Kitabullah.”

Semoga Alloh memberi naungan barakah-Nya kepada kita semua. Fitnah dan ujian tak pernah berhenti. Sangat mungkin, kita kerap mendengar bahkan mengkaji masalah mata. Tapi belum tentu kita termasuk dalam kelompok orang yang bisa memelihara matanya. Padahal, seperti dikatakan oleh Imam Ghazali tadi, orang yang keliru menggunakan pandangan, berarti ia terancam bahaya besar karena mata adalah pintu paling luas yang bisa memberi banyak pengaruh pada hati.

Menurut Ibnul Qayyim, mata adalah penuntun, sementara hati adalah pendorong dan pengikut. Yang pertama, mata, memiliki kenikmatan pandangan. Sedang yang kedua, hati, memiliki kenikmatan pencapaian. “Dalam dunia nafsu keduanya adalah sekutu yang mesra. Jika terpuruk dalam kesulitan, maka masing-masing akan saling mencela dan mencerai,” jelas Ibnul Qayyim.

Simak juga dialog imajiner yang beliau tulis dalam kitab Raudhatul Muhibbin: “Kata hati kepada mata, “Kaulah yang telah menyeretku pada kebinasaan dan mengakibatkan penyesalan karena aku mengikutimu beberapa saat saja. Kau lemparkan kerlingan matamu ke taman dari kebun yang tak sehat. Kau salahi firman Alloh, “Hendaklah mereka menahan pandangannya.” Kau salahi sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut pada Alloh, maka Alloh akan memberi balasan iman padanya, yang akan didapati kelezatan dalam hatinya.” (HR. Ahmad)

Tapi mata berkata pada hati, “Kau dzalimi aku sejak awal hingga akhir. Kau kukuhkan dosaku lahir dan batin. Padahal aku hanyalah utusanmu yang selalu taat dan mengikuti jalan yang engkau tunjukkan. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik, mala seluruh tubuh baik pula. Dan jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuliah, segumpal darah itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Simaklah perkataan Ibnul Qayyim yang lain, “Hati adalah raja. Dan seluruh tubuh adalah pasukannya. Jika rajanya baik maka baik pula pasukannya. Jika rajanya buruk, buruk pula pasukannya. Wahai hati, jika engkau dianugerahi pandangan, tentu engkau tahu bahwa rusaknya pengikutmu adalah karena kerusakan dirimu, dan kebaikan mereka adalah kebaikkanmu. Sumber bencana yang menimpamu adalah karena engkau tidak memiliki cinta pada Alloh, tidak suka dzikir kepada-Nya, tidak menyukai firman. Asma dan sifat-sifat-Nya. Alloh berfirman, “Sesungguhnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang ada di dalam dada.” (QS. Al-Hajj: 46)

Banyak sekali kenikmatan yang menjadi buah memelihara mata. Coba perhatikan tingkat-tingkat manfaat yang diuraikan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam Al Jawabul Kafi Liman Saala Anid Dawa’I Syafi. “Memelihara pandangan mata, menjamin kebahagian seorang hamba di dunia dan di akhirat. Memelihara pandangan, member nuansa kedekatan seorang hamba kepada Alloh, menahan pandangan juga bias menguatkan hati dan membuat seseorang lebih merasa bahagia, menahan pandangan juga akan menghalangi pintu masuk syetan ke dalam hati. Mengosongkan hati untuk berpikir pada sesuatu yang yang berkaitan dengan ayat-ayat Alloh, Alloh akan meliputinya dengan cahaya. Itu sebabnya, firman Alloh untuk pengendalian pandangan mata dari yang haram, Alloh segera menyambungnya dengan ayat tentang “nur”, cahaya. (Al Jawabul Kafi, 215-217)

Perilaku mata dan hati adalah sikap tersembunyi yang sulit diketahui oleh orang lain. Kedipan mata apalagi kecenderungan hati, merupakan rahasia diri yang tak diketahui oleh siapapun kecuali Alloh subhana wata’ala. “Dia (Alloh) mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS. Al Mukmin: 19). Itu artinya memelihara pandangan mata yang akan menuntun suasana hati, sangat tergantung dengan tingkat keimanan dan kesadaran penuh akan ‘ilmullah (pengetahuan Alloh). Pemeliharaan mata dan hati, sangat identik dengan tingkat keimanan seseorang.

Dalam sebuah hadits dikisahkan, pada hari kiamat ada sekelompok orang yang membawa hasanat (kebaikan) yang sangat banyak. Bahkan Rasulullah menyebutnya, kebaikan orang itu bak sebuah gunung. Tapi ternyata, Alloh tak memandang apa-apa terhadap prestasi kebaikan itu. Alloh menjadikan kebaikan itu tak berbobot, seperti debu yang berterbangan. Tak ada artinya. Rasulullah mengatakan, bahwa kondisi seperti itu adalah karena mereka kelompok manusia yang melakukan kebaikan ketika berada bersama manusia yang lain. Tapi tatkala dalam keadaan sendiri dan tak ada manusia lain melihatnya, ia melanggar larangan-larangan Alloh. (HR. Ibnu Majah)

Kesendirian, kesepian, kala tak ada orang yang melihat perbuatan salah, adalah ujian yang akan membuktikan kualitas iman. Di sinilah peran mengendalikan mata dan kecondongan hati termasuk dalam situasi kesendirian, karena ia menjadi bagian dari suasana yang tak diketahui oleh orang lain. “Hendaklah engkau menyembah Alloh seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya yakinilah bahwa Ia melihatmu,” begitu pesan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

http://warungbaca.wordpress.com/category/renungan-hati/

Senin, 01 Agustus 2011

See U Di IPT

Kultwit NIKAH-nya Salim A. Fillah

Dalam isyarat Nabi tentang #Nikah, ialah sunnah teranjur nan memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati. Maka #Nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan & persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekedar mau. "Ba'ah" adalah parameter kesiapannya. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat #Nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturutkan kemauan. Persiapan #Nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal "Ba'ah" dalam hadits itu adalah "Kemampuan seksual."

Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram menambahkan makna "Ba'ah" yakni: kemampuan memberi mahar & nafkah. #Nikah Mengompromikan "Ba'ah" di makna utama (seksual) & makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh. Jika kesiapan #Nikah diukur dengan "Ba'ah", maka persiapannya adalah proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup.

Izinkan saya membagi Persiapan #Nikah dalam 5 ranah: Ruhiyah, 'Ilmiyah, Jasadiyah (Fisik), Maaliyah (Finansial), Ijtima'iyah (Sosial). Persiapan #Nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 th, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 th, maka tak bisa disebut tergesa. Sebaliknya, ada orang yang #Nikah-nya umur 30 th, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 th. Itu namanya tergesa-gesa.

Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling mendasar. Segala persiapan #Nikah lainnya berpijak pada yang satu ini. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian & tanggungjawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu #Nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi. Sebelum #Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH. Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait #Nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu. SABAR & SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih & kurangnya. #Nikah Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, & dukung penuh perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua. 'Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu. Persiapan Ruhiyah #Nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan. Jika #Nikah masih terbayang sbb: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, & tukang cuci;) Ber-obsesilah dalam #Nikah. "Apa obsesimu?" Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah #Nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/isteri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu? Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah #Nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumahtangga & masalah-masalahnya.

Lalu persiapan 'Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) #Nikah, meliput banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dll. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar'i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumahtangga bukan karena ada maksud jahat, melainkan maksud baik nan kurang ilmu. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami & bersinergi. Contoh beda hadapi masalah & tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi. Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: "Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai" Konflik pasti meraja. Bagi suami masalah hrs disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi isteri, tiap detail & keterkaitan sgt penting (Spiral keluar). Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jd suami/isteri, tiba-tiba sdh jd ayah/ibu. Maka segeralah belajar jd Ortu. Anak adl karunia yg hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. ie Hadits: renggutan kasar pd bayi membekas di jiwa.

Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenagaan. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya sgl penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi & rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama. Fisik kita & pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat & aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty & charm;).

Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia. Maka memulai per #nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi. 'Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi. Tetapi 'Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24: 32). Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dlm hitungan, tapi siaplah dgn kejutanNya;). Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih #Nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya;). Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup.

Persiapan #Nikah yang sering terabai ialah nan kelima ini: Ijtima'iyah (Sosial). Pernikahan adalah peristiwa yg kompleks secara sosial. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah 'persahabatan', Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma'ruf. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll. Per #Nikah-an kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor. Mulailah dgn perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adl yg plg berhak diundang. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jg dgn perkenalan. Pr tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. Stl itu, target besarnya adl menjadikan pintu rumah kita sbg yang plg pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. Tentu berat menopangnya sendiri. Mk yang harus kita punya bkn hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan slg menguatkan. Ilmuilah bgmn cr menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA. Tampillah sbg yang penting & bermanfaat dlm hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. Tampillah sbg yang terbaik sejangkau suai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst. Tampillah sbg nan paling besar kontribusi dlm kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi & keluarga yg AMAN, RAMAH, BERMANFAAT :-) Kelupaan hal penting: Bawalah masyarakat sekitar kita MELONCAT lebih tinggi dlm kualitas hidup: spiritual, intelektual, finansial.

Tips Berpuasa Bagi Ibu Menyusui

Bulan suci Ramadhan memang selalu dinantikan oleh setiap muslim di dunia. Keutamaan pahala di dalamnya membuat setiap muslim berlomba-lomba untuk melakukan amalan sebanyak-banyaknya pada bulan ini.

Menunaikan puasa pada bulan Ramadhan hukumnya wajib termasuk untuk ibu hamil dan menyusui. Namun, Allah telah memberikan ruhsah/keringanan kepada ibu hamil dan menyusui dengan membolehkan berpuasa di luar Ramadhan atau dengan membayar fidyah.

Menyusui adalah fitrah yang pasti dilalui oleh seorang muslimah. Kemampuan seorang ibu untuk berpuasa pada masa-masa menyusui berkaitan erat dengan kondisi kesehatannya. Kesehatan ini berkaitan erat dengan pola hidup dan pola makan, apalagi pada bulan Ramadhan. Asupan gizi pada ibu menyusui harus memadai untuk mensuplai Laktasi yang dibutuhkan oleh sang bayi.

Perbedaan paling signifikan pada bulan Ramadhan adalah waktu makan. Ibu yang biasanya makan pagi, siang, dan malam harus mengubah jam makan pada waktu sahur dan berbuka. Oleh sebab itu, dua waktu makan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan memaksimalkan asupan gizi pada dua waktu makan tersebut.

Sebenarnya, saat berpuasa ASI yang dihasilkan ibu menyusui tidak akan berubah dan berkurang kualitasnya karena saat berpuasa tubuh akan melakukan mekanisme kompensasi. Produksi ASI akan diambil dari zat gizi, yaitu energi, lemak dan protein serta vitamin dan mineral, dari simpanan tubuh. Penggantian zat-zat tersebut akan terjadi pada saat berbuka sehingga ibu menyusui akan tetap sehat.

Oleh sebab itu, jumlah asupan gizi pada ibu menyusui yang berpuasa harus diperhatikan. Ibu menyusui harus tetap makan tiga kali sehari, saat sahur, berbuka, dan setelah tarawih. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan cadangan ASI dalam tubuh. Makanan dengan komposisi gizi berimbang, 50% karbohidrat, 30% protein dan 20% lemak juga harus dipertahankan.

Berikut adalah beberapa tips mempertahankan kualitas dan kuantitas ASI saat puasa Ramadhan:

1. Memperbanyak konsumsi cairan

Saat berpuasa cairan berkurang sebanyak 2-3% dalam tubuh. Tubuh menyesuaikan diri dengan mengurangi keringat dan produksi urine. Berbuka dengan minuman manis dan hangat akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui. Meminus susu dapat menjadi alternatif untuk menambah energi dalam tubuh. Teh manis hangat, jus, dan kurma dapat memberikan energi lebih bagi tubuh ibu menyusui.

2. Menyeimbangkan komposisi gizi pada menu makanan

Pada dasarnya tubuh ibu menyusui memerlukan 700 kalori setiap harinya. Pada saat berpuasa, 70% dari jumlah kalori yang dibutuhkan ini didapat dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Sisanya didapat dari cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh. Menginsumsi makanan bergizi pada saat sahur, berbuka, dan setelah tarawih harus dipertahankan. Sebagai alternatif menu, satu porsi opor ayam sekitar 200 gram, mengandung 700 kalori. Santan pada opor memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi. Jika dengan kuah, satu porsi opor mengandung 700 kalori, tapi ayamnya hanya mengandung 200 kalori. Satu potong rendang dengan berat 340 gram, mengandung lebih dari 800 kalori. Segelas es buah dengan ukuran 180 ml mengandung 173 kalori.

3. Istirahat yang Cukup

Pada saat bayi menyusui, syaraf di permukaan payudara memberikan rangsangan ke kelenjar pada otak untuk memproduksi dua hormon yang memicu produksi ASI. Dua hormon ini adalah prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin memerintah sel-sel dalam payudara untuk memproduksi ASI. Hormon oksitosin menyebabkan otot-otot payudara berkontraksi, dan memompa ASI keluar dari puting. Aktivitas ini memperlihatkan bahwa jumlah ASI akan terus bertambah sepanjang bayi tetap menyusui. Efeknya, ibu yang berpuasa akan lemas setelah menusui. Beristirahat sejenak akan mengembalikan energi pada ibu. Tidak lupa, secara psikologis, keyakinan bahwa ASI akan tetap lancar selama berpuasa juga harus tetap dikuatkan. Ini berpengaruh besar pada produksi ASI.

Demikian tips berpuasa bagi ibu menyusui. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi bekal untuk memaksimalkan hari-hari di bulan suci Ramadhan mendatang. Namun, dianjurkan bagi ibu yang menyusui bayi 1-6 bulan untuk menunda berpuasa di bulan Ramadhan karena bayi usia 1-6 bulan memerlukan ASI eksklusif dan tidak memiliki asupan lain. Wallahu a’lam.