
"sudah lupakan saja perasaanmu itu!" terdengar gertakan Rani dari dalam sebuah ruangan kamar kos berukuran 3x3. Rupanya Rani sedang bersama Naira, yang sekarang sdg terisak sedih.
"aku mencintainya Ran, dan dia juga pernah bilang dia mencintaiku, dan ketika aku berharap padanya, dia tiba2 akan menikah dg akhwat lain. Knp dia bersikap seperti itu padaku Ran, teganya dia spt itu?" ujar Naira sambil terisak.
"dengarkan aku Nay... Bukanlah itu cinta yang membuatmu terluka seperti ini krn cinta itu menyembuhkan. Bukanlah itu cinta kalau harga dirimu jatuh seperti ini. Sudah berapa kali ku bilang, jangan dekat2 yang bukan mahrommu, karena ktk alur cerita tak seindah yang kau bayangkan, engkau yang akan jadi korbannya... Dan.. Dan bukankah kau tau Nay, hubungan pacaran sblm ada akad nikah itu tetap saja tak diperbolehkan bgmnpun keadaannya, yang sdh khitbah saja masih harus hati2, apalagi hubungan2 tanpa status spt itu" suara Rani mulai melunak, tp tetap penuh semangat. Di sisi lain Naira tertunduk dan terus berlinangan air mata..
"Nay... Maafkan aku bila aku terlalu keras padamu, aku hanya ingin melihatmu kembali menjadi sosok akhwat tangguh, yang anggun dan militan itu. Nay... Hakikatnya cinta suci adalah cinta yang bersemi karena kesucian hati, terjaga, terpelihara dari hal2 yang syubhat. Cinta yang mencari keridhoan dan keberkahan ALLAH. Jelaslah beda dengan cinta dg balutan nafsu yang menyesatkan. Menawarkan kenikmatan, kebahagiaan, tapi semua itu hanyalah semu, tak akan bertahan lama. Nay... Aku tahu perasaanmu, tapi janganlah larut Nay... Ikhlaskanlah. Engkau akan dilupakan olehnya, sebentar lagi dy akan mjdi imam bagi akhwat lain. Maafkan saja dirinya." Rani menatap wajah Naira lekat-lekat, ada sesuatu yang tak mampu dibendung, perlahan airmatanya pun menetes.
"Ran... Apa memang benar laki-laki itu tak bisa dipercaya kata-katanya? Seperti yang dia katakan padaku. Dia berikan kata2 yang manis padaku, dia berikan harapan2 indah padaku, tapi ternyata semua itu palsu Ran." Naira makin terisak kecewa.
"Nay... Tak semua laki-laki seperti itu. Bukankah Rasulullah adalah yang dijuluki dg Al Amin? Tapi Nay ketahuilah... Kata2 manis sebelum pernikahan adalah bujuk rayu setan yang menjerumuskan. Tipu dayanya halus. Dan kau taukan setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Bagaimanapun caranya setan akan menjerumuskan kita agar iman kita semakin lemah, semakin lemah, sampai akhirnya hilanglah iman itu, termasuk pada rasa cinta pada sepasang manusia. Bermulanya dari fitrah, diberikan bumbu2 kedekatan, pujian, candaan yang akhirnya terasa biasa2 saja. Qt terlalu sering melakukan pembenaran pada hati dan sikap kita, tapi qt lupa bahwa kebenaranlah yg dibutuhkan bukan pembenaran". Naira terkejut dg kata2 Rani barusan, pembenaran pada hati??? Hatinya tertusuk, sakit sekali. Mungkinkah???
Kamar itu pun tiba2 hening sesaat. Hanya terdengar isakan Naira.. "Ran... Kamu benar, terlalu sering aku melakukan pembenaran pada hatiku sendiri, aku terlalu berharap pada makhluk yang masih memerlukan dan berharap padaNya, ALLAH menyelamatkanku Ran. ALLAH sayang padaku kan Ran?"
Dengan semburat senyum ramah ketulusan, dipegangnya pundak saabatnya itu"Iya... ALLAH mencintaimu Nay. ALLAH mencintai hambaNya. Oleh karena itu ALLAH menguji hambaNya Nay. Agar hambaNya selalu dekat, selalu ingat padaNya. Agar hambaNya tetap bersamaNya. Bersabarlah Nay... Ujian ini akan segera berlalu. Dan ketahuilah Jodoh, mati, rezeki kita telah ALLAH tetapkan sebelumnya. ALLAH berikan 2 jalan, ketakwaan dan kefasikan, dan kita manusialah yang memilih 1 diantaranya. Bangkitlah Nay... Tak usah lg qt jadi ragu, bahwa Jodoh itu telah diatur. Cukup kita jaga hati kita, karena jodoh kita adalah cermin dari diri kita. Bersabarlah, Berdoalah" mendengar nasehat Rani, hati Naira semakin tenang. Dipandangnya Rani penuh kasih sayang, dipeluknya sahabatnya itu. Suasana sendu, sedih dan pilu itupun berubah menjadi suasana ukhuwah yang indah...
---End---
Ikhwahfillah... Tulisan fiksi diatas ini hanya bagian kecil yang terlintas dari pikiran penulis. Hanya ingin berbagi nasehat. Agar kita lebih berhati2 dg Cinta yang SEMU antara laki-laki dan perempuan. Karena sesungguhnya hubungan laki-laki dan perempuan yang tak ada ikatan pertalian darah, hanya cukup pada saudara semuslim, selebihnya hanya SIMPATI, SIMPAn dalam haTI.
Dan ikhwah... Dalam ukhuwah itu ada SALING mengingatkan. Dan beruntunglah kita yang diijinkan mencicipinya
Pun penulis bukan cerpenis atau ahli dalam tulis menulis apalagi bercerita. Bila ada kata2 yang salah mohon dimaafkan.
27022012
Pejuang Syahidah