Kamis, 26 April 2012

Tipuan itu Berkedok Cinta

Sungguh benarlah adanya, tak akan habis diperbincangkan bila harus membahasnya, cukup hanya satu kata, namun rupanya satu kata ini sungguh luar biasa, mampu mengubah yang pasif menjadi aktif, yang jauh terasa dekat, yang malas menjadi rajin, yang jauh dari keimanan menjadi sangat dekat, namun bisa juga justru menjerumuskan ke suatu lembah kenistaan. Ya, aku sedang berbicara tentang "Cinta". Basi kah? uhmm... mungkin, tapi beginilah taujih, akan selalu terulang, akan selalu diulang agar semakin kita ingat dan jangan sampai tergelincir sedalam-dalamnya.

Judulnya menarik bukan? menarik dunk...hehe. tulisan ini adalah bagian dari refleksi pada diri sendiri. agar semakin berhati-hati dan semakin berani melakukan perbaikan segera dan secepatnya, sekarang juga!

“Cinta itu bisa menyucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, mendorong untuk berpakaian rapi, makan yang baik-baik, memelihara akhlak yang mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi yang ahli ibadah”.

Rasanya sudah jadi masalah lama yang nggak usai-usai, atau malah justru makin berkembang dan lebih kompleks ceritanya, tak hanya yang ammah saja bahkan yang mengaku aktivis dakwah atau yang hanif saja sudah terserang tipuan bulus ini. Ya, tak dipungkiri, awalnya dari fitrah, namun dilanjutkan semakin mendalam hingga fitrah menjadi sebagai pembenaran.

tak salah memang bila hadirnya cinta pada tiap-tiap manusia, karena memang cinta adalah sebuah hal yang manusiawi sekali, normal dan wajar-wajar saja. Yang menjadi tidak normal adalah ketika aktivitas setelahnya setelah menyadari bahwa "Ya... aku sedang suka dengan.....", yang kemudian ada saja akal-akalan untuk mencari cara agar semakin dekat, ada perasaan ingin memiliki, gayung bersambut cinta bersemi, berbahagialah yang kemudian melabuhkan cintanya, menghalalkan dan membangunnya dalam ikatan pernikahan. Dan berhati-hatilah bila akhirnya tak siap untuk menjadikannya sebuah kehalalan, dan kemudian dibiarkan saja rasa itu semakin berkembang, dilanjut dengan aktifitas saling perhatian, bahkan mirip-mirip seperti orang yang sudah menikah, bermesraan sana sini tanpa ikatan yang sah...Astaghfirullah, Naudzubillah

Ataulah mungkin oknum-oknum aktifis dakwah yang memang sudah semestinya mengerti dan paham tentang ini. Aktifitas yang dituntut untuk bekerja sama antar ikhwan-akhwan, berawal dari berlindung dari "ah biasa aja kok, cuma temenan"... tapi dibalik itu semua ternyata hanya sebuah pembenaran. perhatian-perhatian mulai diluncurkan, sms taujih hanya sebagai kedok agar bisa menyapa (send to all napa), sampai ngebangunin malem2 cuma buat ngingetin bangun malam...Zzzzzz dst.


Seorang penyair berkata:
‎"Demi Allah, saya tak tahu apa saya harus kecam hawa nafsu saya, 
atas cinta, atau mataku yang menggoda, ataukah hatiku
Jika aku kecam hatiku, ia berkata, 'Gara-gara matalah, yang telah memandang'
dan jika aku kecam mata, ia berkata 'Ini kesalahan hati'
mata dan hatiku telah dialiri oleh darahku, 

maka Wahai Rabbku, jadilah penolongku atas mata dan hatiku.


Sungguh tipu daya setan itu sangatlah halus. saat kita menyadari ada rasa yang tidak enak saat semua aktifitas diatas yang "mungkin" pernah dilakukan, sebenarnya itulah signal yang ALLAH berikan agar kita sadar untuk tidak meneruskannya, namun terkadang atau malah seringkali kita berlindung diri dari fitrah-fitrah itu, sehingga kita mencari alasan dalam diri kita sendiri, sehingga tak jarang semua itu hanyalah sebagai bagian pembenaran diri. Ingatlah!!! karena setan akan selalu menjerumuskan kita dengan segala tipu dayanya, yang selau menawarkan kenikmatan untuk nafsu yang semu.


"Rasulullah Saw bersabda: "Ingatlah, bahwasannya syaithan  sudah putus asa untuk disembah di negeri kalian ini. Akan tetapi kalian akan mentaatinya dalam perbuatan-perbuatan yang oleh kalian sendiri dipandang hina, dan syaithan akan meridhainya" (HR. Turmudzi dalam Shahih Sunannya).


 "Sesungguhnya  syaitan-syaitan  itu  hanya  mengajak  golongannya   supaya  mereka  menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala" (Fathir: 6).

Kita tidak akan sempat memberi celah pada setan untuk mengganggu aktivitas-aktivitas kita, karena jelaslah sudah setan adalah musuh yang nyata kita, kenapa sebagai ADK kita dituntut untuk memenuhi target amal yaumi kita, agar tidak ada kegiatan kita yang sia-sia. "Barangsiapa yang tidak menyibukkan diri dengan kebaikan, maka dia akan disibukkan dengan keburukan". ADK full agendanya, kuliah, amanah, dakwah. waktu-waktu luangnya buat ngisi hal-hal berguna. Tilawah, nambah hafalan, baca buku-buku penambah wawasan. Kalau udah sibuk, mana sempat mikirin hal-hal yang kurang berguna. 

“ perempuan – perempuan yang keji adalah untuk laki – laki yang keji, dan laki – laki yang keji adalah untuk perempuan yang keji [pula]. Dan perempuan yang baik adalah untuk laki – laki yang baik, laki – laki yang baik untuk perempuan yang baik [pula]. “ Q.S.An – Nur : 26

Jika kita ingin mendapat pasangan yang baik, maka JADIKAN DIRI KITA BAIK. Jika seorang ikhwan mendambakan akhwat yang sholehah, maka ikhwan tersebut harus menjadi ikhwan yang sholih dulu. Bagaimana bisa seorang ikhwan mendambakan istrinya sekualitas Fathimah, sedangkan dirinya tidak sekapasitas Ali? Bagaimana mungkin mengharapkan istri setabah Hajar dan Sarah, jika dirinya tidak sekokoh Ibrahim. Akhwati…jika kita menginginkan suami sehebat Zubair, maka siapkan diri kita agar memiliki kapasitas seperti Asma binti Abu Bakar. Dan jika berharap suami seperti Muhammad SAW, maka mulai siapkan diri kita seperti tangguhnya Khodijah

Di sini pernah ada rasa simpati
Di sini pernah ada rasa menggagumi
Rasa ingin memiliki
Memasukkanmu ke dalam hati ini
Menjadi penghuni…
Mencoba berlindung di balik fitrahnya hati
Untuk mencari pembenaran diri…
Namun ternyata semua hanya permainan nafsu
Untuk memburu cinta yang semu
Aku Tertipu…
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang pernah ku tanam
berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang pernah ku tanam
Aku ingin rasa cinta ini
Masih menjadi cinta perawan
Cinta yang hanya aku berikan
Saat ijab qabul telah tertunaikan
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang pernah ku tanam
Pada seseorang ……
(Jangan Jatuh Cinta- Maidany)
Dan akhirnya, semoga kita mampu bangkit bila sebelumnya kita pernah terjerumus. Kita mampu memperbaiki diri terus menerus. Dan semoga ALLAH selalu menuntun kita serta memudahkan langkah kaki kita untuk terus berpijak pada jalan keistiqomahan di jalan dakwah.
Terakhir mengutip dari kata murobbiya "hakikatnya cinta adalah bukan sebatas rasa, tapi mencintai adalah upaya agar apa yang kita cintai, mencintai dan dicintai ALLAH. begitu juga dengan kita sang pencinta, agar semakin bertambah cinta ALLAH dan semakin cinta kita kepadaNya. Dan bukanlah cinta bila akhirnya mengorbankan harga diri dan agama".

*disudut kota kecil
Pejuang Syahidah
26042012